Halaman 14

329 13 10
                                    

Ke esokan harinya shabir sudah tiba di new delhi dan ia sudah berada di depan gerbang kampus sriti
Tak lama sriti keluar dengan mobil sport nya
Shabir pun langsung menghentikan sriti dan meminta sriti keluar dari mobil

"Sriti..tolong keluarlah sebentar, ada yg ingin aku bicarakan" ucap shabir sambil mengetuk kaca mobil sriti
"Shabir?? Dia di sini? Untuk apa" gumam sriti
Sriti tak mau keluar dari mobil, ia hanya membuka kaca mobil nya saja
"shab, lo di sini? Mau ngapain?" ucap sriti, ia berpura-pura acuh untuk menutupi perasaannya
"kenapa bicaramu begitu? Apa kau tak senang aku di sini? Apa kau juga ikut marah padaku seperti orang tua mu?"
"e bukan shab, gu gue"
"yasudah jika kau tidak menginginkan aku di sini, aku akan pergi"
"E, tunggu shab!!! Kita cari tempat yg aman aja untuk bicara yah, soalnya gue takut nanti orang2 papi liat lo sama gue, nanti malah masalah nya jadi makin rumit"
"yaudah kita mau kemana?"
"Em, nanti kita cari tempat yg aman, sekarang gue mau telfon maanvi dulu buat nitip mobil, kita pergi pake mobil lo aja ya"
"iya, baiklah Nona"

Sriti pun menelfon maanvi untuk meminta maanvi membawa mobil pulang ke rumahnya (rumah maanvi) , karna sriti fikir papi nya belum tau rumah maanvi yg baru, jadi ia memutuskan untuk menitip mobil nya pada maanvi

Setelah maanvi bersedia dan pulang membawa mobil nya (mobil sriti)
sriti dan shabir pun langsung pergi mencari tempat yg aman dan nyaman untuk mereka berbicara

Setelah berapa lama mencari, akhirnya sriti meminta shabir untuk berhenti di sebuah hotel, sriti memutuskan untuk bicara dengan shabir di hotel, karna sriti fikir hotel adalah tempat aman untuk ia dan shabir saat ini

Setelah chek in mereka pun memasuki kamar hotel yg sudah di pesan
"ya dewa, apa aku tepat membawa shabbir untuk bicara di tempat ini, gimana kalo dia nanti ngelakuin hal yg sama sperti di jaipur" gumam sriti cemas
"kenapa wajah mu tegang begitu? Apa kau takut sekamar dengan ku? Tenang lah nona, aku ini sedang tidak mabuk, jadi aku tak akan melakukan apapun padamu"
"i iya shab gue percaya, ayo kita masuk"

Setelah memesan soft drink & cemilan mereka pun duduk dan mulai berbicara
"jadi apa yg mau lo bicarain shab?" tanya sriti
"E begini, aku kesini ingin mengajak mu mencari tau apa penyebab permusuhan antara orang tua kita di masalalu, aku fikir permasalahan yg terjadi hanya kesalahan fahaman saja"
"kesalahan fahaman gimana?"
"kau dengar sendiri kan jika orang tua kita itu saling menyalahkan satu sama lain?"
"iya gue dengar, terus??"
"ck, ayolah Nona, berfikirlah sedikit dewasa, apa kau tak mengerti apa yg ku maksud?"
"gimana gue mau ngerti sih, lo aja jelasin nya bertele-tele"
"baiklah aku jelasin detail nya, saat itu papi Mu dan papa ku saling menyalahkan satu sama lain kan? Aku fikir ini ada yg aneh, sepertinya ada orang ketiga yg membuat perpecahan antara papa ku dan papi mu"
"sotoy lo ah, dari mana lo bisa mikir kaya gitu jika pas kejadian dulu kita gk tau"
"kenapa kau ini menyebalkan sih..aku memang cuma menerka, tapi maksud ku kita harus mencari tau kebenaran yg sebenarnya atas permusuhan orang tua kita"
"mau cari tau kemana? Emang lo kenal staf2 di kantor orang tua kita zaman dulu"
"E begini, kau tanyakan pada mami Mu apa yg sebenarnya terjadi, nanti aku akan bertanya pada Mama Ku, jika memang yg aku terka itu benar, kita harus secepatnya mencari orang yg memecah belah orang tua kita dan kita harus meminta orang itu mengakuinya agar orang tua kita bisa berdamai.. Gimana?? Kau setuju kan?"
"terserah lo deh, atur aja😒 hem, jadi lo ke sini cuma mau bicarain itu aja" kata sriti
"E, sebenarnya ada hal lain yg ingin aku katakan"
"apa??" tanya sriti sambil makan rengginang.. Eh! makan french fries yg tadi ia pesan deng
"aku mau bilang kalo aku, aku menyukai mu, aku jatuh cinta padaMu nona sriti Jha" ucap shabir tanpa ragu

Sriti yg tengah asyik menikmati french fries nya pun langsung tersedak mendengar ucapan yg baru saja shabir katakan

"uhuukk..uhuukk"
"ck, makanya kalo makan tuh pelan-pelan napa, takut banget ada yg minta sih"
"iiihhh..apaan sih, gue itu kaget sama kata-kata yg baru aja lo bilang"
"kenapa sampai begitu? Apa dulu mantan mu tak pernah mengatakan seperti ini"
"udah ah gk usah bahas soal mantan, kita kembali ke ucapan lo tadi, apa lo benar-benar serius dengan apa yg lo ucapkan tadi shab"
"aku serius nona, semenjak kita berpisah, aku merasa hari-hari ku sangat membosankan, tak ada senyuman Mu, tak ada suara kau memarahi ku, tak ada canda tawa mu, selama itu aku menjalani hari seperti penuh siksaan, aku tak bisa melakukan apapun tanpa mu dan selama itu pula aku sadar bahwa aku mencintaimu, aku tak bisa hidup tanpaMu"
"shab" ucap sriti sambil menitikan air mata nya dan langsung memeluk shabir

my bodyguard (I Love You) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang