"Demi apa lo Won?!"
Seluruh ruangan mendadak hening. Akibat pengakuan dari lelaki cantik itu.
"Mata dibalas dengan mata." Singkat Wonwoo dengan ekspresi terlampau cuek.
Jun menggelengkan kepala tanda pasrah. Tidak habis pikir dengan kelakuan temannya yang sangat brutal jika menyangkut dengan balas dendam.
Soonyoung melirik ke arah Jihoon yang masih terbaring lemah di ranjang pasien. Setelah melewati masa intensif di ruang tindakan, akhirnya lelaki bertubuh mungil itu bisa dirawat inap untuk menyembuhkan lukanya.
"Gue yakin lo bakal nekat, tapi gue rasa elo salah orang."
Jun menganggukkan kepalanya, setuju. "Plat P C Y jelas milik Park Chanyeol, anak fakultas hukum." Tatapan serius dari lelaki berkebangsaan Cina itu lalu tertuju kepada Wonwoo. "Dia enggak mungkin ada di fakultas teknik."
Wonwoo mendengus, "Gue enggak peduli sama asalnya. Mau dia darimana, kenapa dia bukan di fakultasnya kek. Yang jelas, dia udah bikin Uji kayak gini."
"Lagian, gue yakin dia pelakunya. Buktinya dia pake mobil itu." Tandas Wonwoo tanpa memberikan Jun dan Soonyoung kesempatan untuk berbicara.
Suara deringan telepon menghentikan percakapan mereka bertiga. Wonwoo yang merasa ponselnya berbunyi itu segera mengangkat panggilan masuknya.
"Won, aktifin speaker." Perintah pemilik sambungan di luar sana.
Setelah mengaktifkan speaker, Wonwoo langsung menaruh ponselnya di atas meja.
Soonyoung menyipitkan matanya sesaat melihat nama kontak di ponsel Wonwoo. "Eh Jendut!" Panggilnya.
"Diem lo hamster!"
Soonyoung dan Jun terkekeh geli. Hanya Wonwoo yang berdecak santai, sudah terbiasa melihat kelakuan teman-temannya yang saling mengejek satu sama lain.
"Gimana keadaan Uji?" Tanya perempuan yang bernama Jennie Kim.
Ekspresi Soonyoung berubah menjadi muram. "Sekarang udah dipindahin ke kamar pasien. Untung lukanya hanya 10%, jadi enggak sampe ke organ dalemnya."
"Syukurlah! Si Jennie hampir mode lost girl tadi pas tau Uji kecelakaan." Sahut perempuan yang berbeda.
"LISA!" Geram Jennie.
Jun bersiul, "Sama aja lo Jen kayak Si Wonwoo." Ejeknya. "Ni anak langsung samperin pelakunya."
"Beneran Won?! Elo nyamperin Jongin langsung??" Sergah Lisa, kembali menyabotase ponsel Jennie.
Soonyoung dan Jun sontak tercekat ketika mendengar namanya. Terkecuali Wonwoo, ia langsung memasang ekspresi bingung.
"Jongin?"
Tiba-tiba saja Soonyoung dan Jun berpindah tempat ke hadapan Wonwoo. Jun lah yang terlebih dahulu menyentuh tubuh lelaki cantik itu sambil meraba dan memeriksa apakah ada luka dan semacamnya. Sedangkan Soonyoung hanya memberikan tatapan yang mengisyaratkan kecemasan.
"Lo enggak tau Jongin?? King Kai?! Dia itu rajanya jalanan. Si pembalap liar nomor satu di kota ini." Seru Soonyoung mengatakannya dengan menggebu-gebu.
Wonwoo mengerutkan hidungnya, kebiasaan jika sedang tidak mengerti. "Terus... Hubungannya dengan gue apa?"
"ASTAGA JEON!" Karena terlalu gemas, Soonyoung mengacak-acak rambutnya sendiri. Frustasi dengan Wonwoo yang kadar kepintarannya tidak terjamin sama dengan kepekaannya.
Wonwoo masih tidak mengerti, ia malah memberikan tatapan lucu. Dengan ekspresi polos dan mata yang ia kedipkan beberapa kali.
"Enggak ada luka sama sekali..." Gumam Jun yang memeriksa setiap sudut di wajah Wonwoo, setelah ia sudah memeriksa bagian tubuh lelaki cantik itu. "Masih sempurna kayak malaikat maut."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect Match
Fanfiction"They suit each other more than anything in the world"