16

2.4K 348 28
                                    

"Kitty!"

"Hm.."

Dehaman singkat bernada tidak semangat.

"Aku sama Candy Boy bolos sekolah, pokoknya jemput sekarang! Nanti kita mampir kedai eskrim seperti biasa. Oke?! Oke."

Sambungan itu langsung terputus dengan akhiran perjanjian sepihak. Wonwoo yang sudah berencana pergi ke rumah neneknya dengan mobil itu langsung memutar arah, berganti haluan menuju SMA Pledis.

Ketika Wonwoo sampai di tempat tujuan. Ia sekilas melirik ke arah dua remaja SMA yang sedang berdiri di trotoar jalan. Sembari menekan klakson, Wonwoo juga memindahkan tas ranselnya ke belakang kursi penumpang.

"Kitty, you da real MVP!" celoteh Somi sesaat masuk ke dalam dan menempati kursi penumpang depan. Sedangkan Samuel sendiri sudah duduk dengan tenang di belakang.

"Hm." masih dengan dehaman yang singkat. Wonwoo kembali melajukan mobilnya menuju kedai eksrim sesuai permintaan dari Somi.

Merasa ada yang aneh dari perilaku Wonwoo, Samuel segera memajukan badan sambil menaruh kedua tangannya di sisi kursi milik Wonwoo dan Somi. Remaja lelaki itu lalu berkata, "Kak Kitty lagi ada masalah ya?"

"Iyanih! Diemnya aneh." sahut Somi curiga. "Pasti Si Abang Anjing ya??"

Wonwoo mengerutkan hidungnya. "Siapa sih?" merasa tidak mengerti.

"Itu panggilan Bang Mingyu dari kita berdua," ada sedikit jeda ketika Somi sedang menjelaskan, "Eh, tapi aslinya itu panggilan dari Kim bersaudara deh. Coba kamu jelasin.." ujar Somi lagi dengan menoleh ke Samuel yang berada di belakangnya.

"Jadi pake nama hewan, Kak. Gatau siapa yang duluan bikin panggilan kayak gitu tapi yang jelas Bang Jongin beruang, Bang Mingyu anjing, trus aku monyet."

Wonwoo berdecak sinis, "Anjing masih terlalu bagus, enggak cocok sama sekali buat makhluk kayak dia." tanpa sadar ikut terdengar juga oleh Somi dan Samuel.

"Tuhkan bener! Bang Anjing nyakitin Kitty nih!" seru Somi menggebu-gebu. Seakan emosi, ia tiba-tiba mencubit lengan Samuel.

"AKH! Kok aku dicubit sih?!" protes Samuel tidak terima.

"Aku keseeeel! Abangmu tuh nyebelin!"

"Ya berarti bukan salah aku dong?? Sini gantian!"

"AWW! EH BERANI YA KAMU!"

Jeritan dan perkara dari pasangan luar biasa ini membuat Wonwoo ikut geram sendiri. Ia tiba-tiba menghentikan mobilnya tepat di sebuah jalan kecil yang sepi. Aksinya yang mendadak itu membuat baik Somi dan Samuel saling tersungkur ke depan dengan erangan kecil yang mengisi keheningan di dalam mobil.

"Bisa diem gak?! Kalo masih berisik juga, kalian bakal Kakak turunin disini!" emosi Wonwoo akhirnya terluapkan karena terpancing oleh dua pelaku remaja tersebut. 

Hening. Kedua remaja itu serempak bungkam, tidak ingin Wonwoo marah lagi. Mereka berdua masih ingin pergi ke kedai eskrim. Daripada menghadapi Wonwoo yang marah, lebih baik menurut saja biar aman.

Ketika Wonwoo sedang memutar arah, tiba-tiba ada dua mobil yang menghadangnya. Masing-masing dari mobil itu berhenti tepat di depan dan belakang mobil Wonwoo, otomatis menutup akses jalannya.

"Shit!"

Wonwoo seketika tersadar oleh situasinya. Ini adalah tanda bahaya, Wonwoo semakin meruntukki diri ketika menyadari Somi dan Samuel juga ikut bersamanya. Disebuah jalan kecil, mereka bertiga terkepung.

"Kitty.. mereka siapa?" cicit Somi yang juga merasakan suasana mencekam kala melihat orang-orang berbadan besar keluar dari mobil.

Wonwoo menekan tombol kunci pintu mobil. Pandangannya masih tertuju ke depan, di mana terdapat sekitar lima pria sedang berjalan mendekati mobilnya.

The Perfect MatchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang