Cepetkan update nya... 😂
Oke, Happy Reading... 😊Setelah menempuh beberapa menit perjalanan tiffany tiba di apartemennya, dengan langkah yang sedikit lelah ia masuk kedalam kamar apartemennya. Ketika tiffany masuk, ia cukup terkejut dengan sosok yang sudah berada didalam apartemennya.
"hey" sapa orang itu
"ck, mulai besok harus aku ganti password pintunya" ucap tiffany sembari berjalan mendekati orang itu "jangan di biasakan masuk tanpa izinku, ingat weekend ini kau akan bertunangan yul" kini tiffany sudah duduk disamping orang itu yang ternyata ialah yuri
"arraseo, tadi aku lelah menunggu mu di luar. Jadi aku putuskan masuk kedalam saja" ucap yuri sembari terkekeh
"so, apa yang ingin kau bicarakan tuan kwon" ucap tiffany sembari menatap yuri
"Fany-ah" yuri menggenggam tangan tiffany "aku ingin perjanjian kita mulai besok tidak berlaku lagi, kita jadilah sahabat seperti dulu lagi. Maaf, aku tak bisa jadi partner mu lagi. Aku harap kau menemukan laki-laki yang benar-benar mencintai mu, jalani hidupmu layak nya orang normal lainnya. Kau harus mulai mencoba berkomitmen dengan seseorang, Fany-ah" ucap yuri panjang lebar
"arraseo, pasti akan aku coba" ucap tiffany sembari tersenyum dan satu tangannya ikut menggenggam tangan yuri "tetapi aku rasa ada yang janggal dari kata-kata mu itu, kau ingin ucapan perpisahan?" imbuh tiffany yang kemudian mendapat senyuman dari yuri
Yah, tiffany tau arti senyuman itu. Yuri menginginkan nya malam ini, tiffany pun mengizinkan yuri melakukannya, mungkin tak ada hari esok untuk mereka melakukannya. Malam ini malam terakhir untuk hubungan rahasia mereka.
Yuri dengan perlahan mendekati wajah tiffany, kemudian ia mulai mencium bibir tiffany. Ciuman yuri perlahan mulai memanas, tangan tiffany juga sudah melingkar indah di leher yuri. Decakan demi decakan menggema diseluruh ruangan, namun ketika tangan tiffany akan membuka kancing yuri tangannya ditahan oleh yuri.
"tidak Fany-ah" ucap yuri setelah melepaskan ciumannya "aku hanya menginginkan ciuman terakhir darimu, itu lebih dari cukup" imbuh yuri
"Yya, jangan membuat ku frustrasi" protes tiffany
"mianhae, tapi aku sudah berjanji dengan calon istri ku" yuri beranjak dari duduknya "sekali lagi maaf, lebih baik aku pulang" lanjut yuri yang kemudian meninggalkan Tiffany sendiri
.
.
Disisi lain, taeyeon bertemu seseorang yang menghubunginya. Ia merelakan tak mengikuti tiffany sampai ke apartemennya demi informasi penting yang juga tentang tiffany nya.
"cepat katakan informasi yang ingin kau sampaikan. Awas saja jika tak penting" ucap taeyeon dengan nada yang sedikit kesal
"sabarlah dan sebaiknya kau duduk terlebih dulu" taeyeon pun menuruti orang itu dan duduk di kursi yang berada dihadapan orang itu
"kau harus berjanji setelah mendengar hal ini, kau harus tetap disisi nya. Karena kehadiran mu sangat berpengaruh besar pada kesembuhannya" lanjut orang itu"baiklah, aku janji. Kau dapat mempercayai ku, bukan jess?" ucap taeyeon pada orang yang dipanggil jess atau lebih tepatnya dokter jessica yang mengobati tiffany
"oke, aku percaya padamu. Dengarkan baik-baik" ucap jessica
Dengan seksama jessica menceritakan kelainan pada tiffany, yaitu memiliki seorang partner sex. Namun meskipun begitu, ia tidak memiliki perasaan apapun dengan partnernya itu. Tiffany juga bercerita pada jessica tentang insiden didalam mobil bersama taeyeon. Menurut pengakuan tiffany, sentuhan taeyeon lebih tiffany sukai. Bahkan semenjak kejadian itu, tiffany terus terbayang memiliki taeyeon seutuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boy's (End)
Fanfictioncinta datang lebih awal, hanya saja pertemuan mereka yang terlambat. justru keterlambatan itu yang membuat hidup mereka kini lebih sempurna. "Dulu aku melihatmu wanita yang sempurna, jadi Aku mencintaimu. Kemudian Aku melihatmu lagi yang kini tak se...