Chapter 14

1.5K 250 20
                                    

Happy Reading... 😊



.

.



"Umma... Appa... Aku merindukan kalian..."



"oppa... Bangunlah, aku mohon... " dengan nada bergetar tiffany mencoba membangunkan taeyeon



Taeyeon masih belum membuka matanya, ia masih menggumamkan kedua orang tuanya dengan wajah yang mulai memucat. Hal ini semakin membuat Tiffany panik, ia pun mempunyai inisiatif untuk memeluk taeyeon. Setelah tiffany memeluk taeyeon, perlahan badan taeyeon yang sedari bergetar mulai tenang dan juga suhu tubuh taeyeon mulai menghangat. Tanpa tiffany sadari kedua mata taeyeon perlahan mulai terbuka, saat melihat sekitar otak taeyeon mulai bekerja jika dia tidak berada di rumahnya dan dia sedang di peluk seseorang.





"Fany-ah..." lirih taeyeon





"oppa" tiffany melepaskan pelukannya untuk melihat wajah taeyeon "gwenchana?" khawatir tiffany, sangat jelas terlihat dimata tiffany dan taeyeon dapat membacanya






"aku baik-baik saja berkat kamu" ucap taeyeon sembari satu tangannya berada di wajah tiifany






"aku tahu oppa sangat merindukan kedua orang tua oppa"





"kau benar aku sangat merindukan mereka, tetapi lebih sakit jika melihat mu mendiamkan aku. Kedua orang tua ku sudah tenang di atas sana, tak ada yang perlu aku khawatir kan. Tapi kamu..." taeyeon menjedanya sebentar
"kamu adalah hidupku saat ini dan di masa depan, aku mohon jangan seperti ini lagi. Aku tak sanggup... "





"mianhae... Jeongmal mianhae, oppa" sesal tiffany yang kemudian memeluk taeyeon





"tak ada yang perlu dimaafkan, kamu tidak bersalah. Bukankah ini sebuah awal untuk kita saling terbuka?" ucap  taeyeon







"kau benar oppa, saranghae... "



"nado...nado saranghae... "



.

.



Sinar matahari menelusuri celah-celah di jendela kamar tiffany, nampak sepasang kekasih yang terlelap saling berpelukan itu tak terganggu sama sekali dengan sinar yang mengenai wajah mereka. Namun hal lain yang mengganggu tidur mereka, yaitu suara deringan ponsel milik salah satu sepasang kekasih itu.



"oppa, ponselmu berbunyi" lirih Tiffany dengan suara seraknya




"itu bukan ponselku, tapi ponselmu sayang" ucap taeyeon




"benarkah?" tiffany pun terpaksa membalikkan tubuhnya untuk meraih ponsel yang ada di meja samping ranjangnya "sejak kapan nada ponselku seperti ini" gumam tiffany sembari melihat siapa yang meneleponnya sepagi ini

"hallo"


"Fany-ah"
mendengar suara siapa di ujung telepon itu, tiffany pun beranjak dari ranjangnya menjauh dari taeyeon



"Yya, kau gila telepon sepagi ini dihari liburku" kesal tiffany




"mian, kau pasti sedang bersama taeyeon"



"bukan urusanmu, ada apa kau menelepon ku?"




"jangan marah denganku, aku hanya menuruti perintah umma. Umma menyuruh mengajakmu, kami sekeluarga akan berlibur ke jeju. Tenang saja kau boleh mengajak taeyeon"




My Boy's (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang