Chapter 19

1.5K 266 38
                                    

Hey, selamat malam para pasukan locksmith 😁
Happy Reading 😉







Tanpa terasa sudah seminggu taeyeon berada di mansion kakeknya, ia terpaksa melakukannya karena kondisi kesehatan kakeknya menurun. Taeyeon tak bisa meninggalkan kakeknya itu sendirian di mansion sebesar ini, sebenarnya ada banyak maid yang akan merawat kakeknya. Hanya saja taeyeon berfikir jika dia tetap disisinya maka kakeknya akan lebih cepat pulih dan mereka akan kembali pada kehidupan masing-masing.


Tok... Tok... Tok...

Terdengar suara ketukan pintu, yang membuat taeyeon tersadar dari lamunanya. Ia pun segera beranjak untuk membukakan pintu untuk orang yang ada diluar kamar.



"oh, pengacara park" ucap taeyeon ketika membuka pintu



"maaf tuan muda, bolehkah kita bicara sebentar?" ucap pengacara park




"boleh, kita bicarakan didalam. Silahkan masuk" ucap taeyeon yang kemudian membuka pintu kamarnya sedikit lebih lebar lagi untuk mempersilakan pengacara park masuk



Kini taeyeon dan pengacara park duduk di sebuah kursi yang berada di balkon kamar yang taeyeon tempati. Dari raut wajahnya, sepertinya pengacara park akan membicarakan hal yang serius.



"saya akan langsung pada intinya saja" pengacara park memberi kan amplop coklat pada taeyeon "ini adalah surat kuasa dari tuan besar yang akan diberikan pada anda, tak ada syarat apapun yang tuan besar berikan. Hanya ia meminta anda tetap memberi donasi ke pada beberapa yayasan yang tanpa publik tau, disini sudah ada daftarnya" jelas pengacara park



"tapi kakek masih hidup mana bisa aku menerima ini?" tolak taeyeon



"tetapi umur beliau sudah tak panjang lagi, udah satu tahun ini beliau di vonis dengan penyakit mematikan itu. Beliau sudah menyerah untuk pasrah jika tuhan akan mengambil nyawanya, karena anda sudah beliau temukan. Itulah permintaan terakhirnya" ucap pengacara park



"akan aku pikirkan"



"tidak, ada waktu lagi. Tuan besar... " pengacara park menghentikan ucapannya



"apa? Ada apa dengan kakek?"



"beliau baru saja menghembuskan nafas terakhirnya"



"apa?" taeyeon terkejut, baru beberapa menit yang lalu ia meninggalkan kamar kakeknya untuk membersihkan diri tapi ternyata kakeknya meninggal tanpa sepengetahuannya



Taeyeon segera beranjak dari duduknya, ia pun berlari menuju kamar kakeknya. Tanpa terasa air matanya keluar begitu saja ketika ia membuka pintu kamar kakeknya, terlihat wajah pucat kakeknya terbaring di ranjang dan para dokter serta suster sedang membereskan alat-alat yang menempel di tubuh kakek taeyeon.

Perlahan taeyeon melangkahkan kakinya mendekati kakeknya yang terbaring tak bernyawa itu, ia hanya menatap kosong pada kakeknya. Entah perasaan apa yang ia rasakan kali ini, ia bersedih kehilangan satu-satunya keluarga dari sang ibunda. Tetapi taeyeon membencinya karena dia merusak semua yang telah ia bangun bersama Tiffany dengan kenyataan pahit yang harus ia terima itu.




"tuan muda, sebaiknya anda bersiap. Sebentar lagi kami akan mengumumkan kematian tuan besar ke publik dan kemungkinan tamu-tamu akan segera berdatangan" ucap pengacara park






"baiklah" jawab lemah taeyeon
"ada apalagi?" langkah taeyeon terhenti karena tatapan pengacara park padanya yang seperti ingin menyampaikan sesuatu





My Boy's (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang