Hey, my reader kesayangan kita berjumpa lagi 😁
Silahkan membaca 😚Saat ini taeyeon dan tiffany tengah berbaring diranjang milik tiffany itu, dengan hati yang sedikit berat taeyeon menceritakan semua tentang keluarganya. Dari kisah kedua orang tuanya yang tak mendapatkan restu dari kakeknya, sampai akhirnya ia bertemu kakeknya yang belum pernah ia tau sosok itu dari kedua orang tuanya.
Taeyeon juga menceritakan kebimbangan hatinya untuk menerima warisan dari kakeknya, bukan masalah berapa besar warisan milik kakeknya. Tetapi tanggung jawab yang sebesar itu apakah taeyeon bisa menjalankan dengan baik, sesuai dengan amanah kakeknya itu.
Ada ribuan karyawan yang harus taeyeon perhatian, belum lagi amanah kepada yayasan yang harus taeyeon perhatian. Karena yayasan itu menampung banyak anak-anak yang kurang mampu atau tidak memiliki orang tua lagi."apa yang harus aku lakukan" lirih taeyeon
"oppa" Tiffany bangun dari sandarannya pada tubuh taeyeon, lalu menatap kekasihnya itu "bagaimana jika sebelum oppa memutuskannya, kita kunjungi yayasan-yayasan itu?" saran tiffany
"mengunjungi?"
"yah, mengunjungi mereka. Siapa tau saat oppa melihat mereka, oppa akan tau apa yang akan oppa putuskan" jelas tiffany
"baiklah, nanti aku beritahu pengacara park dulu" ucap taeyeon yang menyetujui ide tiffany itu
"ah, satu lagi. Untuk perusahaan, sebaiknya oppa selidiki dulu sebelum bergabung. Pasti banyak orang-orang yang akan menentang oppa"
"aku tau, itu yang aku khawatirkan" ucap taeyeon sembari memegangi pipi tiffany
"bukan itu, tapi kamu. Aku khawatir orang-orang itu akan menyakitimu" batin taeyeon
"kajja, tidur" ajak taeyeonChup...
"good night, oppa"
Setelah mengecup bibir taeyeon, tiffany segera memposisikan diri dalam dekapan taeyeon. Tiffany sangat menyukai tidur dengan bantalan pada dada bidang taeyeon seperti ini, harum tubuh taeyeon benar-benar memabukkan untuk nya.
.
.
Dilain sisi, keadaan tak jauh berbeda dengan pasangan yuri dan Jessica. Namun, pembicaraan mereka berbeda dengan taeyeon dan tiffany. Jessica memberi kabar bahagia untuk yuri, karena Jessica positif hamil. Usia kandungannya masih berumur 2 minggu, itu yang dikatakan dokter kandungan pada jessica.
Setelah mengetahui jessica hamil, yuri tak berhenti berbicara dengan perut jessica yang masih rata itu. Selain berbicara, yuri pun mengecupi perut jessica.
"yul, berhenti! Itu membuatku geli" protes jessica karena yuri tak mau berhenti mengecupnya
"no, aku ingin tidur bersamanya"
"Yya! Kau ingin mengabaikan ku eoh?" bentak jessica
"ani, aku tak bisa berhenti memperhatikannya"
"Yya, dengar. Calon bayi kita itu masih menjadi segumpalan darah, jika kau seperti itu akan menyiksanya. Baby kita tak bisa bertumbuh dengan semestinya" jelas jessica
"benarkah?"
"benar" jawab jessica, meskipun sebenarnya penjelasan itu hanya sekedar ucapan jessica saja untuk menghentikan aksi yuri itu. Entah apakah itu berpengaruh atau tidak jessica tidak tau
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boy's (End)
Fanfictioncinta datang lebih awal, hanya saja pertemuan mereka yang terlambat. justru keterlambatan itu yang membuat hidup mereka kini lebih sempurna. "Dulu aku melihatmu wanita yang sempurna, jadi Aku mencintaimu. Kemudian Aku melihatmu lagi yang kini tak se...