"Makasih ya kak, udah mau ngomong sama papaku, ya walaupun aku belum tau keputusannya gi--"
BRAK
Woojin nolehin kepalanya dengan kaget. Matanya langsung melotot pas ngeliat papanya berdiri dengan mata melotot tajam ke arahnya.
Dengan cepat dia nutup telfon tersebut dan menggenggam barang itu dikedua tangannya yang bergetar ketakutan.
"Jadi benar kalau kamu yang sudah meminta youngmin untuk membatalkan perjodohan itu?"
Woojin nundukin kepalanya.
Membuat lelaki paruh baya itu mendekatinya dengan langkah yang entah kenapa terasa menyeramkan bagi woojin.
"Benar begitu park woojin?"tanya papanya lagi, yang ternyata udah berada dihadapannya.
Woojin masih diam.
"Jawab! Dasar anak sialan!"umpat lelaki paruh baya itu dengan marah.
Membuat si anak kandung tersentak dan refleks memundurkan langkahnya.
"Sudah kuperingati jika kau hanya perlu diam dan menerima ini semua! Bukannya malah membantah!"
Woojin menegakkan kepalanya perlahan, dan secepatnya ia merasa menyesal karna tatapan tajam sang papa langsung bertabrakan dengan matanya.
"Kau mengerti yang kukatakan?"
Woojin mengangguk kecil.
"Tidak tau diri sekali anak ini, sudah ku rawat kau sedari kecil tapi apa yang kau balas untukku sekarang hah?"
"Mianhae...."bisiknya dalam hati.
"Tau begini lebih baik kutinggalkan saja kau sejak kecil dengan wanita jalang itu"
Mendengar itu, woojin menggigit pipi dalamnya dengan kuat. Andwae, uljimayo woojin-ah.
PUK
Woojin merasakan tangan sang papa menumpu dikedua bahunya, dan itu membuat woojin menatap papanya dengan bingung.
"Woojin-ah...."
"...anak seperti kau, seharusnya lebih tau diri. Tidak ada yang bisa dibanggakan, jadi kenapa tidak menurut saja hm?"
Walau lelaki paruh baya itu mengatakan dengan lembut tapi kata-kata yang terlontar dari mulutnya sangat menyakiti perasaan woojin.
Puk
PukPapanya menepuk kedua bahu woojin, lalu berkata "Jangan semena-mena disini, kau sangat merugikanku"
Setelah berkata seperti itu, sang papa langsung membalikkan badan dan berjalan menjauhi woojin yang hanya diam membisu disana.
Ceklek
Pintu pun tertutup dan woojin masih betah bermenung dengan tatapan kosongnya.
"Benarkah? Dia tidak berguna?"
■■■Tok Tok Tok
"Masuk aja, gak dikunci"
Ceklek
"Oh woojin-ah!"
Seongwoo yang tadi lagi ngetik di laptop kesayangannya itupun langsung mengulas senyum kecil pas ngeliat si adik tiri masuk ke kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
who deserves? [chamwink/jinhoon//wannaone] end.
FanfictionRead! And hope you like this. ❣️chamwink in your area❣️ started: 05 juli 2018 end: 29 desember 2018