NARUTO FANFICTION
DISCLAIMER : MASASHI KISHIMOTO
By : AiinNARUHINA
Romance, Drama,hurt/comform
SupranaturalAU, Ooc, Typo,etc
SOUL
Ini adalah sebuah janji
janji yang harus ditepati.
Walau takdir tak menginginkan kita bersama, hati ini selalu tau kemana ia harus pergi.
Chapter 9"Y-ya, tentu saja aku belum mati."
"Jawabanmu kurang meyakinkan." Hinata menaikan sebelah alisnya kemudian menatap Naruto dengan pandangan menyelidik.
"Dari mana kau tau kalau kau belum mati?"
"Tentu saja instingku," jawab Naruto enteng dan berhasil mendapat respon malas dari Hinata.
Mengetahui reaksi Hinata yang mengatakan 'Aku tidak percaya' Naruto melanjutkan kalimatnya " Aku tidak berbohong, aku bisa merasakannya."
Hinata kembali menatap Naruto "Merasakannya?"
"Ya. Walau samar, Aku bisa merasakan detak jantungku." Tangan Naruto beralih menyentuh dada bagian kirinya.
"Aku bisa merasakan hangatnya desiran darah pada nadiku. Dan aku yakin bahwa aku belum mati." Naruto kembali berbicara pada Hinata dan kini dari pandangangannya,ia berusaha membuat gadis dihadapannya itu lebih yakin padanya.
Lama terdiam, Naruto tau bahwa Hinata belum betul-betul percaya padanya.
"Kau tidak mempercayainya? Aku bersunguh-sungguh. Walaupun aku hanya arwah, tapi tidak dapat dipungkiri aku masih memiliki kontak dengan tubuh asliku. Jadi tidak menutup kemungkinan bahwa aku bisa merasakan tanda-tanda kehidupan pada tubuh asliku.""Bisakah aku mempercayainya?" Wajah Hinata yang tadi terlihat sedang berpikir keras berangsur-angsur melunak.
"Tentu saja! Sini kutunjukan." Kata Naruto bersemangat menyadari Hinata yang mulai menunjukan tanda-tanda ingin membantunya.
Diraihnya tangan Hinata dengan cepat dan meletakan pada dadanya. Tanpa mempedulikan respon sang pemilik tangan yang kaget bukan main.
"Kau bisa merasakannya bukan? Walau samar, pasti kau bisa merasakannya bukan?""Apa yang kau-" Hinata mencoba menarik tangannya, tidak mengerti dengan apa yang pria itu maksud.
Lagi pula ia sangat malu menyadari bahwa UZUMAKI NARUTO-Idolanya yang selalu ia kejar sedang memegang tangannya.Jika ini benar-benar Naruto dan bukan 'ARWAH'-nya, Hinata pasti sudah pingsan.
"Kumohon." Perlawanan Hinata langsung berhenti setelah mendengar nada permohonan serta wajah tampan Naruto yang memasang mode puppy eyes.
Mendengus-gadis itu berusaha mengeluarkan respon dengan acuh demi menutupi bahwa sesungguhnya jantungnya sudah berdegup dengan sangat kencang tadi.
Ia tidak boleh lemah. Ia harus menjadi wanita yang tegar didepan Naruto.
Dari pada terlalu lama diam dengan posisi ini yang akan membuat Hinata ingin segera pingsan, lebih baik ia mengikuti saja apa yang Naruto minta.Dengan perlahan Hinata menutup matanya. Tanganya ia rilekskan menyentuh dada bidang Naruto yang terasa dingin.
Diam.
Hinata berusaha konsentrasi demi merasakan detak jantung Naruto melalui telapak tangan mungilnya.
Deg.. Deg.. Deg..
KAMU SEDANG MEMBACA
Soul (NARUHINA - COMPLETE)
FanfictionHinata yang awalnya tidak percaya akan hal-hal berbau mistis kini harus percaya bahwa hal itu memang nyata saat melihat Uzumaki Naruto, pria yang menjadi idolanya disekolah dibunuh didepan matanya. "Si-siapa kau! Apa kau benar-benar Uzumaki Naruto?"...