Soul 14

691 86 0
                                    

NARUTO FANFICTION
DISCLAIMER : MASASHI KISHIMOTO


By : Hyunaa

NARUHINA

Romance, Drama,hurt/comform
Supranatural

AU, Ooc, Typo,etc

SOUL


Ini adalah sebuah janji
janji yang harus ditepati.
Walau takdir tak menginginkan kita bersama, hati ini selalu tau kemana ia harus pergi.


Chapter 14

Hinata POV

Aku berdiri dihalte dekat sekolah. Sudah 20 menit aku disini dan sudah ada beberapa bus yang kulewati karena menunggu seseorang atau lebih tepatnya menunggu arwah sesorang. Terdengar lucu dan horor bukan?

Kupalingkan wajahku melihat kanan dan kiri, hanya ada beberapa orang yang sedang menunggu bus bersamaku, sebagian besar murid sudah pulang dengan bus yang datang lebih cepat. Kuhembuskan nafas perlahan, berpikir dimana kira kira pria pirang itu saat ini.

‘Apa Naruto-kun meninggalkanku?’ aku membatin tetapi tiba-tiba aku menggeleng kuat, berpikir bahwa tidak mungkin Naruto-kun meninggalkanku karena dia yang berkata bahwa tanpa aku ia tidak akan bisa menemukan tubuhnya.

Tiba tiba sebuah bus berhenti dihalte tempatku menunggu, orang-orang lain yang sedang menunggu bersamaku tadi segera naik kedalam bus tersebut.

Untuk beberapa detik aku sedikit ragu untuk masuk, tetapi kulirik jam yang ada dipergelangan tanganku , ini sudah cukup sore, aku mungkin bisa ketinggalan kereta jika tidak naik sekarang.

Akhirnya kuputuskan untuk berdiri dan naik kedalam bus, karena aku yakin bahwa Naruto-kun pasti akan segera menyususlku.
Perjalanan bus memakan waktu sekitar 30 menit untuk sampe di stasiun kereta  dan pria pirang masih belum juga menampakan diri. aku sedikit resah berpikir mungkin saja ia membatalkan rencana untuk pergi mencari tubuh aslinya, tetapi hal itu kutepis segera karena aku tahu bahwa Naruto benar-benar harus bertemu dengan tubuh aslinya sebelum besok.

Tiba-tiba aku teringat sesuatu bahwa aku belum memberitahukan pada pria arwah tersebut apa yang tadi pagi dikatakan shion padaku mengenai batas waktu baginya untuk bertemu dengan tubuh aslinya.
"Hei!" Aku terkejut ketika tiba-tiba seseorang menepuk bahuku pelan, aku menoleh dan kudapati Naruto-kun yang sedang tersenyum lima jari padaku.

"Naruto-kun? kau dari mana?" aku bertanya sedikit berbisik, sadar bahwa pria itu tidak dapat dilihat orang lain dan mereka akan mengira bahwa kau gila karena berbicara sendiri. Bersyukur karena aku telah memilih tempat duduk paling belakang yang sepi sehingga tidak ada yang akan sadar dengan tingkah anehku ini.

"Maafkan aku. aku terlambat." Ia berujar sambil mengatupkan kedua tangan tanda menyesal "Tadi aku pergi ke lapangan basket dulu, aku ingin melihat teman-temanku berlatih, setelah sadar ternyata aku sudah terlambat lalu segera menuju halte dan kulihat kau sudah naik bus ini." aku terdiam mendengar penjelasaannya, jujur aku sedikit kesal karena ia membuatku menunggu cukup lama tapi entah kenapa dihatiku ada sedikit rasa sedih saat tau bahwa pria pirang ini pergi ke lapangan basket.

Bukan, aku tidak merasa iri karena ia pergi menemui teman-temannya. Tidak sama sekali. Tetapi aku tau ada orang lain yang ingin ditemuinya disana. Ya, Haruno Sakura. Sudah menjadi rahasia umum kalau gadis itu adalah wanita yang paling sering berada disekitar klub basket. Tetapi aku tak ingin mempermasalahkannya, bahkan aku tidak punya hak sama sekali untuk mempermasalahkannya.

"Hinata?" sekali lagi Naruto-kun memanggilku pelan, mungkin ia sadar bahwa aku sedang melamun "Apa yang sedang kau pikirkan?" lanjutnya lagi.

"Eh? Ah? Anoo.." aku gelagapan, bingung harus mengatakan apa sebagai alasan sudah melamun didepan pria pirang ini.
Beruntung tiba-tiba otakku teringat akan sesuatu "Oh iya, Naruto-kun, ada yang harus kukatakan padamu."

Soul (NARUHINA - COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang