Soul 10

806 100 2
                                    

NARUTO FANFICTION
DISCLAIMER : MASASHI KISHIMOTO


By : Aiin

NARUHINA

Romance, Drama,hurt/comform
Supranatural

AU, Ooc, Typo,etc

SOUL


Ini adalah sebuah janji
janji yang harus ditepati.
Walau takdir tak menginginkan kita bersama, hati ini selalu tau kemana ia harus pergi.


Chapter 10

Neji menghentikan gerakannya yang ingin keluar dari kamar Hinata kemudian menoleh pada gadis itu "Setahuku tidak ada. Kau satu-satunya korban semalam. Ada apa, Hinata? Apa ada korban yang lain?"

"Uhm? Ti-tidak! Aku cuma mengira bahwa ada korban lain saja." Jawab Hinata berbohong. Tentu saja ia tau bahwa ada korban lain selain dia.

Dan siapa lagi kalau bukan Uzumaki Naruto yang merupakan korban utama dari menyerangan semalam. Tapi ia belum bisa mengatakan hal itu pada kakaknya sedangkan ia saja belum yakin dengan apa terjadi padanya itu benar-benar nyata atau hanya mimpinya saja.

"Baiklah. Kalau begitu Nii~san pergi dulu."

.

HINATA POV

.

Aku sedang berdiri didepan cermin, menyiapkan diri untuk memulai aktifitas rutinku setiap hari - berangkat sekolah.

Walau sudah dilarang oleh ayah serta saudara-saudariku dengan alasan kondisiku yang masih lelah karena kejadian semalam, aku tetap teguh bahwa aku harus kesekolah hari ini.

Selain tidak ingin ketinggalan pelajaran, ada hal yang ingin kupastikan bahwa yang semalam dikatakan oleh 'ARWA' Uzumaki Naruto itu benar.

Ketika sedang menyisir rambut, kurasakan ada yang aneh dengan lemari kaca didepanku. Lemari dengan cermin besar itu terus menerus bergetar. Bukan karena gempa atau apapun. Melainkan seperti ada sesuatu yang terperangkap didalamnya dan meronta ingin keluar.

Penasaran, kucoba mendekati lemari itu dengan perlahan, dan ketika aku semakin mendekat lemari itupun semakin kuat berguncang.

"Si-siapa disana?!" Teriakku pelan sedikit takut sambil terus mendekat.
Dengan perlahan kutariknya gagang pintu lemari itu untuk melihat apa yang ada didalammya.

"Hai!"

"Kyaaa-" tanpa sadar aku berteriak kencang saat mendapati seorang pria dengan rambut pirang keluar secara tiba-tiba dari lemari kaca yang bergetar tadi.

Sampai teriakanku redah karena ditutup dengan tangan besar milik sang pria yang kini kusadari adalah Naruto.

"Jangan berteriak! Bukankah sudah kukatakan walaupun orang-orang tak bisa mendengarku mereka tetap bisa mendengarmu?" Ucapnya sedikit berbisik ditelingaku masih dengan tangan membekap mulutku.

"Itu karena kau yang datang dengan tiba-tiba. Kau membuatku kaget." Aku menggerutu kesal saat mulutku sudah bebas dari Naruto. Berusaha menutupi bahwa aku gugub dengan aksinya membekab mulutku barusan.

"Hehehe.. Maafkan aku. Kau mau kemana?"

"Tentu saja sekolah." Jawabku masih dengan cuek sambil kembali merapikan serangam sekolah yang sudah  kukenakan.

"Sekolah? Kukira kau masih sakit." Pria itu bertanya sedikit bingung.

"A-aku tidak sakit. Lagi pula kenapa aku harus membolos sekolah? Aku tidak ingin ketinggalan pelajaran."

Soul (NARUHINA - COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang