Part 8 - AGAIN

304 64 7
                                    

Apa aku mampu bertahan. Disisinya?

Jika kau mampu bertahan. Aku juga akan terus bertahan, tapi jika tidak.... Ayo saling menjauh. Dan menghilang seperti angin.

----------------------🍁🍁🍁---------------------

Please vote before you read the  story.

Silahkankan vote sebelum kamu membaca story ini

(100 vote for next chapter)

-----------------------🍁🍁🍁--------------------

"Maafkan aku... Aku benar-benar minta maaf atas sikapku padamu kemarin." Ucap Chanyeol di depan sebuah cermin, dia bahkan sudah melakukan itu ratusan kali sejak semalam dan masih merasa bahwa itu semua kurang tepat.

"Haiishh!! Ini kan hanya minta maaf, kenapa sulit sekali sih." Ucap Chanyeol geram sambil mengusak rambutnya kasar. Dia menghela nafas panjang dan mencuci wajahnya dengan air dingin untuk mendinginkan otak dan hatinya.

--------------------------🍁-------------------------
"Uhuk uhuk! Kau mau apa?" Lisa yang masih meneguk milkshake strawberry kesukaannya itu tersedak saat mendengar ucapan Dinda yang mengatakan ingin putus dengan kekasihnya.

"Aku mau putus, pu-tus!" Tegas Dinda sekali lagi dengan nada super yakin.

"Kau yakin? Maksudku, kalian kan sudah pacaran hampir dua tahun ini. Masa iya, semudah itu sih kalian putus. Memangnya dia salah apa padamu?" Tanya Lisa lagi meyakinkan. Sementara Dinda terlihat menghela nafas sebelum menjawab ucapan sahabatnya

"Dia duluan yang sudah selingkuh dariku. Membohongi aku dan menipuku selama ini." Jawab gadis berkulit putih itu sambil menyeruput es kopi yang ada di tangan kanannya

"Tahu darimana? Punya buktinya? Atau hanya prasangka alias kau yang terlalu cemburuan dengan gadis gadis nakal yang selalu mengelilingi kekasihmu itu, hmm?" Dinda berdecak, dia tak menampik itu semua. Punya kekasih seperti Sehun memang butuh kesabaran ekstra yang luar biasa banyaknya.

Tapi sikap Sehun belakangan ini yang semakin menjauh dan seolah menutupi banyak hal dari dirinya, membuat Dinda mau tidak mau berpikiran negatif kalau lelaki itu punya kekasih lain di belakangnya. Apalagi, kemarin.. Dinda memergoki lelaki itu memanggil seseorang di telepon dengan ucapan 'sayang' yang dia sendiri tak tahu itu siapa.

Oh, astaga... Mengingat itu rasanya air mata Dinda ingin meluncur keluar kalau saja dia tak ingat ini masih di area kampus dan dia tak mau menanggung malu karena mata bengkak karena menangisi lelaki brengsek seperti Sehun.

Lisa yang sedari tadi sibuk Dnegan ponselnya tiba-tiba melirik lurus dan memberi kode pada Dinda dengan bibirnya yang penuh.

"Sehun tuh." Ucap Lisa sambil menunjuk Sehun yang berjalan ke arah mereka dengan dagunya

"Isshh.. ngapain sih kesini." Gerutu Dinda dan Lisa hanya mengangkat bahunya tanda tak tahu, Sehun yang kala itu mendekat langsung memberi kecupan di pipi Dinda dan duduk di sebelah kekasihnya sambil mengambil es koi milik Dinda

"Hai Lis.." sapa Sehun

"Hai.. Dinda gak di sapa nih hun?" Tanya Lisa sambil melirik ke arah sahabatnya itu

"Udah kok, tadi tuh ciuman di pipi kan masuknya menyapa. Ya kan sayang?" Ujar Sehun dan hanya di tanggapi cebikkan bibir oleh Dinda.

"Ngapain sih ke kampus aku. Udah gak kasih kabar, tiba-tiba muncul aja di kantin. Mau tebar pesona ya kamu, sama cewek cewek disini. Iya?" Ucap Dinda sarkas dan Sehun hanya terkekeh kecil.

Cruel Fate [ Chanyeol and You ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang