Part 2 - YOU...

715 109 33
                                    

Aku adalah penyembuh. Senyum, sentuhan, bahkan suaraku... Tapi apa aku bisa menyembuhkanmu?

Sekalipun aku bukan seorang Dewi. Aku ingin menjadi Dewi terbaik untukmu...

-------------------------🍁🍁🍁---------------------

Vote first please, before you read the story.

Silahkan Vote terlebih dahulu sebelum kamu membaca storynya.

(100 VOTE FOR NEXT CHAPTER)

-------------------------🍁🍁🍁---------------------

"Puu!!!" Teriak seorang gadis hingga sahabatnya itu menoleh dan melambaikan tangan.

"Mau kemana?" Tanyanya lagi, dan putri mengusap wajah sahabatnya yang kini sudah berdiri tepat di samping gadis itu lembut.

"Dinda?" Tanya putri dan di balas anggukan singkat oleh Dinda.

"Iya, ini aku. Kamu mau kemana, kok sendirian aja sih."

"Mau pulang, kan kelasku baru aja selesai." Jawab Putri dengan senyum mengembang.

"Duh, cantik banget sih kalau lagi senyum begini. Aku anterin aja yuk, daripada pulang sendiri kamu." Ajak Dinda dan menggamit lengan sahabatnya.

"Ih, gak usah. Aku bisa pulang sendiri kok. Udah biasa, naik angkutan yang biasanya." Tolak putri halus.

"Yee, jangan bantah deh. Aku gak mau ya kamu nanti kenapa-kenapa di jalan. Apalagi ini udah agak sore puu." Ucap Dinda lagi.

"Gak usah Din, aku bisa sendiri kok. Ini jam 3 bukan?" Tanya Putri balik.

"Iya, kenapa memangnya?"

"Kamu ada jadwal kuliah setengah jam lagi bareng sama Lisa. Iya kan?" Jawab Putri dan Dinda menghela nafas panjang mendengar jawaban sahabatnya itu. Selalu saja, gadis yang ada dihadapannya bahkan bisa sangat hafal dengan jadwal kuliah Dinda disaat gadis itu sendiri terkadang lupa dengan jadwalnya sendiri.

"Jadi beneran gak mau aku anterin nih? Apa aku telpon Dewi aja biar bisa anterin kamu ke rumah?" Tawar Dinda lagi, masih berkeras agar Putri tak pulang sendiri.

"Gak usah, dia lagi sibuk kerja. Aku bisa sendiri, gak usah khawatir lagi.. ya?" Ucap putri meyakinkan sahabatnya sekali lagi.

"Huuhh.. oke, tapi aku yang antar kamu sampai naik ke angkutan. Aku harus pastikan kamu dapat angkutan yang benar dan turun di tempat yang tepat." Ucap Dinda dan putri mengangguk setuju.

Bukan tanpa alasan, gadis itu begitu merasa khawatir pada Putri. Sahabatnya itu, tidak sempurna seperti dirinya atau orang lain. Bukan.. bukan tidak sempurna, hanya sedikit berbeda.

Putri adalah seorang tunanetra. Iya, seseorang yang kehilangan penglihatannya atau memiliki penglihatan yang berbeda dari orang kebanyakan. Dan semua itu terjadi sejak 2 tahun yang lalu, saat kecelakaan besar itu menimpa gadis malang yang kini berada di samping Dinda. Penglihatan putri memburuk setiap waktu, dia hanya bisa melihat bayangan samar dan cahaya tanpa bisa mengenali lagi wajah atau bentuk sesuatu benda. Kecuali, jika dia meraba apa yang ada di hadapannya.

....
"Antar dia sampai depan rumah ya." Ucap Dinda pada seorang supir angkutan umum yang sudah biasa menjadi langganan Putri dan beberapa anak kpus lainnya.

"Tenang aja mbak, saya pastikan mbak Putri sampai rumah dengan selamat. Ayo masuk, duduknya di depan aja sebelah saya biar gak desak-desakan di belakang." Ujar si supir sambil membukakan pintu mobil di samping kemudinya dari dalam.

Cruel Fate [ Chanyeol and You ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang