Part 20 - PROTECTED YOU

312 65 7
                                    

Perpisahan kita adalah yang terbaik, di antara semua pilihan yang ada.

Sakit, hancur, pedih dan perih. Semua melodi menyakitkan itu kini ada di hadapanku dan kamu....

----------------------🍁🍁🍁----------------------

"Masih kepikiran yang tadi ya, hmm?" Chanyeol kini sedang menyuapi putri.

Gadis itu mengangguk, tak menampik kalau dia masih merasa tak enak hati dengan apa yang terjadi pada dirinya barusan, "Chan, boleh tanya kan?" Dan Chanyeol mengangguk.

"Kamu.. kenapa bisa disini? Maksud aku, kenapa kamu bisa sampai di tempat ini. Kamu bilang dulu kalau tempat tinggal kamu dan keluarga kamu bukan di bumi kan?" Tanya putri.

"Kamu mau tahu semua cerita aku?" Kata Chanyeol dan sekali lagi putri mengangguk, matanya nampak berbinar dan menampakkan rasa penasaran yang begitu besar meskipun dia tak bisa melihat Chanyeol secara langsung.

"Janji dulu padaku." Kata Chanyeol lagi.

"Janji apa?"

"Janji kalau kamu tak akan memotong setiap ceritaku sebelum aku selesai. Dan aku baru akan menjawab semua pertanyaanmu begitu seluruh ceritaku selesai." Jelas Chanyeol dan sekali lagi gadis itu mengangguk cepat.

"Aku janji..." Jawab putri dan Chanyeol mulai menceritakan peristiwa masa lalunya. Masa kelam dirinya di saat itu dan masa kehancurannya hingga semuanya berakhir seperti ini.

--flashback on--

"Chanyeol...!!!" Suara Lumos kini terdengar dan membuat Chanyeol berbalik

"Apa... Kau tak perlu berteriak, suaramu itu memenuhi lorong rumahku, astaga..." Lumos terkekeh, dia merangkul pundak Chanyeol dan menarik lelaki jangkung itu mendekat.

"Aku terlalu senang melihatmu di tempat ini, mana ada malaikat yang mau singgah ke tempat macam ini meskipun tahu itu rumahnya, hmm.." kata Lumos masih dengan suara beratnya.

"Woaahh... Kau mau menyamakan aku dengan malaikat lainnya? Aku ini sahabatmu, kau tahu?! Sampai kapanpun, kita tak akan terpisah sebagai sahabat. Aku akan selalu percaya padamu." Ucap Chanyeol dengan yakin dan membuat Lumos tak henti mengulas senyuman.

"Ayo masuk, ibu pasti sedang menyiapkan makanan yang enak untuk kita. Dia tahu kalau kau hari ini akan datang. Dia yakin sekali, ayo masuk..." Ajak Lumos yang segera di angguki oleh Chanyeol.

......

Waktu berlalu dan Lumos juga Chanyeol di kenal sebagai dua sahabat dengan kekuatan yang sama besar. Baik iblis ataupun malaikat, tak ada satupun yang berani mendekati keduanya. Kecuali satu iblis... August.

"Apa tak ada malaikat lain yang mau main dengan kita? Aku bosan harus terus bertemu denganmu lagi dan lagi. Kau lagi dan kau lagi..." Ucap August menunjuk hidung Lumos dan Chanyeol bergantian.

"Mereka segan padanya. Salahkan dia yang punya kekuatan terlampau besar." Kata Lumos sambil melirik Chanyeol yang kini nampak memejamkan matanya dengan penuh ketenangan.

"Segan? Yang ada mereka takut padamu, pada api kematianmu itu. Hahaha..." Jawab Chanyeol.

"Cih!! Aku serius Yeol. Kau itu tak hanya terkenal di tempat malaikat saja. Di dunia kami, iblis... Bahkan banyak yang ingin sekali pergi mengintip ke lorong perbatasan hanya untuk bisa memandang wajah tampanmu itu." Lumos memainkan gelas yang dia pegang, satu gelas penuh dengan darah kental di dalamnya.

Jangan tanya seperti apa aroma gelas itu, begitu menyengat dan memuakkan untuk siapapun yang pertama kali menghirup aromanya.

"Bagaimana dengan penyembuhmu? Apa dia cantik?! Kau.. sudah melihat wajahnya kan?" Tanya August yang di jawab Chanyeol hanya dengan mengangkat bahu acuh.

Cruel Fate [ Chanyeol and You ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang