Part 10

2.6K 228 65
                                    

"Mama.. Bagaimana bisa.. Mama menyuruh hamba untuk mati.."

"Karena hanya itu pilihan yang tersisa untukmu. Sekarang lebih baik kau pergi dari Istana ini atau dari dunia ini"

Min Young tak sengaja mengepalkan tangannya yang masih menyentuh lantai.

"Kenapa masih berada di hadapanku?! Pergi kau wanita gila! Jangan muncul lagi di hadapanku dan suamiku lagi! Kau harus sadar kalau kekasih tercintamu itu sudah menjadi milikku, bukalah matamu!"

Min Young mencoba untuk terus melapangkan dadanya dan menahan semua amarahnya, ia masih menghormati Hye Kyo sebagai orang yang terhormat.

Karena tak ingin mendengarkan kata-kata menyakitkan lagi untuk dirinya, Min Young perlahan berdiri dan memberikan hormat untuk pergi ditengah isak tangisnya.

"Baiklah, hamba akan pergi dari Istana ini, Mama. Tapi tujuan hamba tak akan berubah seperti rasa cinta hamba pada Jeoha"

"Bicaralah semaumu, karena sampai kapanpun keputusanku juga tak akan pernah berubah"

"Baiklah, Mama. Hamba mengerti. Tapi Mama harus tau satu hal. Kekuasaan yang saat ini Mama miliki bukanlah segalanya jika kekurangan masih ada pada diri Mama"

Min Young mulai melangkahkan kakinya dan keluar dari ruangan. Tapi, Hye Kyo dengan cepat mengikutinya keluar dan menjambak rambut Min Young dari belakang sehingga membuatnya mendangak dan merintih kesakitan.

Ji Won dan para dayang yang melihatnya pun terkejut dan merasa khawatir.

"Apa maksudmu?! Kekurangan?! Benar! Aku memang memiliki banyak kekurangan! Lalu kenapa? Apa aku tak pantas dengan kekuasaan ini? Kekuasaan yang tak pernah kuinginkan ini? Tapi kau juga harus tau satu hal, yang membawaku dan memohon padaku ke posisi ini adalah kekasihmu sendiri! Kekasihmu yang pernah kau tinggal untuk mati itu!"

Min Young tak bisa menahan tangisnya yang sudah mulai pecah, ia pun tak tahan dengan perkatan Hye Kyo yang sangat menusuk hatinya.

"Mama.. Mama harus menahan emosi Mama, hamba takut akan ada yang melihatnya" sergah Ji Won dengan cepat.

Dari ujung lorong, tiba-tiba saja Joong Ki dan Jin Goo datang. Melihat pemandangan yang tak disangka itu, mereka segera berlari.

"Bing-gung! Apa yang sedang kau lakukan!?" ucap Joong Ki dari jarak yang tak begitu dekat.

Hye Kyo mengatur nafasnya dan mulai melepas tangannya dari rambut Min Young yang sudah mulai kusut itu dengan kasar.

Min Young masih terus menangis.

Joong Ki pun tiba dan semua orang segera memberikan hormat kecuali Hye Kyo.

"Min Young-a. Gwaenchana?! Sebenarnya ada apa?" tanya Joong Ki khawatir.

"Ani-mida, Jeoha.."

"Kenapa kau menangis seperti ini?"

"Ani-mida. Bukan apa-apa. Hamba permisi untuk pergi"

Karena sudah tak sanggup berada di tempat itu, Min Young lebih baik pergi untuk menenangkan dirinya.

Joong Ki masih tak terima dengan keadaan Min Young yang dilihatnya. Ia kembali tersadar dan melihat kearah Hye Kyo yang sedang membelakanginya.

"Bin-gung. Kita harus bicara"

"Aku lelah dan ingin beristirahat, nanti saja"

Tak ingin mendengar alasan Hye Kyo, Joong Ki segera menarik tangannya dengan kencang dan menariknya ke dalam ruang Hye Kyo lalu menguncinya.

My Jealous Princess | MCP SEKUELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang