Part 14

2.6K 234 35
                                    

Pagi ini langit terlihat begitu cerah,

Gum masih membaringkan tubuhnya dengan manja diatas ranjangnya yang berada di Istana Utama.

Semalam ia tak sempat berpindah ke Istana Jeongsin karena sudah terlalu mengantuk, lagipula di ruang kerjanya tersedia sebuah kamar untuk tidur.

Pagi ini ia tak ingin bangun dari tidur nya yang terasa indah. Ia sangat merindukan tertidur dan bermalas-malasan di pagi hari.

Dan kini ia bisa merasakannya lagi setelah satu minggu dipenuhi jadwal mendadak yang tak seharusnya ia lakukan.

Semua ia lakukan atas dasar perintah dari ayahnya dan juga demi kakaknya yang memang sudah cukup tercekik dengan semua tugasnya.

Satu minggu. Hanya satu minggu saja. Sudah lebih dari cukup untuk berkeliling negara dan menemui beberapa kepala negara seorang diri untuknya.

Tiba-tiba pintu kamar terbuka dan seseorang masuk. Siapa lagi kalau bukan Joo Hwan, benaknya.

"Kau sudah bangun? Aku tak akan bangun hari ini. Ini terasa seperti hari kemerdekaanku, jadi jangan ganggu aku" ucap Gum dengan mata yang masih terpejam.

"A.. Annyeong Hassimnikka, Daegun Mama"

Gum membuka matanya paksa. Suara wanita?

Saat Gum melihatnya, ia segera terduduk tegap dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.

"Nuguya!?"

Wanita itu hanya tersenyum.

"Apa kau penguntit??"

"Ani-mida, Mama. Hamba datang kesini untuk menemui Mama"

Gum melihat wanita itu dari atas ke bawah, ia memakai pakaian dokter.

"Aku memang memanggil dokter, tapi bukan kau, aku memanggil dokter Kim yang biasa menanganiku"

"Hamba adalah dokter Kim, Mama. Perkenalkan, nama hamba Kim Yoo Jung" ucap wanita itu sambil membungkukkan badannya 90°.

"Kim.. Yoo Jung? Aku tak tau kau, bukan kau dokter yang kumaksudkan"

"Ah.. Apa mungkin dokter Kim Ae Rin? Dia sedang cuti karena sakit, dan hamba yang akan menggantikannya"

Gum terus melihat wanita yang sedang mengaku dokter di hadapannya itu, wanita itu selalu tersenyum saat berbicara, membuatnya terasa aneh.

"Apa kau baru bekerja di Istana?"

"Ah, Ne. Hamba masih dalam latihan untuk tiga bulan, tapi hamba sudah mendapat pin untuk bekerja mengurus keluarga kerajaan"

Gum sedikit tidak percaya pada awalnya, wanita di hadapannya itu terlihat seperti anak dibawah umur.

"Jadi kau baru lulus? Dimana kau berkuliah?"

"Hamba berkuliah di Los Angeles dan baru kembali ke Seoul selama satu bulan ini, Mama"

"Satu bulan?? Dan kau sudah bisa masuk Istana? Wah, apa kau sepintar itu? Atau.. Apa pekerjaan ayahmu?"

"Ayah hamba adalah Kim Young Shil, Mama"

"Young Shil? Ahh, Jinjja? Menteri Kesehatan itu? Wah daebak. Pantas saja kau bisa cepat masuk sini"

Yoo Jung mengerti kalau Gum sedang meremehkannya karena dengan mudah masuk ke dalam Istana, namun ia mencoba tetap tersenyum.

"Kalau begitu, hamba akan mulai memeriksa tekanan darah terlebih dahulu"

Yoo Jung segera menghampiri Gum dan terduduk di tepi ranjang Gum.

My Jealous Princess | MCP SEKUELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang