Part 15

2.2K 229 23
                                    


Bandara Internasional Incheon telah dipenuhi oleh ribuan masyarakat yang ingin melihat kepulangan sang Putra Mahkota dari tugas negaranya mengelilingi negara bagian asia.

Seperti biasanya, Joong Ki memang dengan ramah menyapa semua orang walau ia berada dalam kesulitan untuk menuju mobilnya.

"Jeoha, kapan kami bisa melihat Bin-gung Mama kembali bersama Jeoha lagi?"

"Dimana sebenarnya Bin-gung Mama?"

"Kami merindukan Bin-gung Mama. Kenapa Jusang Jeonha meng-non aktifkan statusnya?"

Sekiranya, pertanyaan-pertanyaan semacam itulah yang terus berada di pikiran Joong Ki hingga mobil yang membawanya tiba di Istana Utama.

Para Menteri segera memberikan hormat saat Joong Ki menuruni mobilnya dan mereka berjalan menuju ruang kerja utama Joong Ki bersama.

Pembahasan mereka sudah pasti tentang beberapa masalah yang sedang dihadapi oleh Korea seperti hari-hari sebelumnya.

"Aku kira mungkin sudah cukup sampai sini, aku baru menuruni pesawat satu jam lalu jadi jangan membuatku terus-terusan berpikir seperti ini"

Para Menteri merasa tak enak dan akhirnya mereka berpamit untuk kembali menjalankan pekerjaan masing-masing.

Kini hanya tersisa Joong Ki dan Jin Goo di ruangnya.

"Jin Goo-ya"

"Ne, Jeoha? Apa Jeoha perlu sesuatu?"

"Dokter sudah memberi kabar?"

"Sebenarnya belum untuk hari ini, tapi tadi malam dokter memberikan kabar terbaru, hamba belum sempat memberitau Jeoha karena Jeoha sedang tertidur"

"Baiklah. Apa yang mereka katakan?"

"Kondisi Bin-gung Mama sudah semakin membaik. Bahkan kemarin mereka pergi ke tempat wisata alam"

Senyum mulai terukir dari bibir Joong Ki. Perasaannya terasa begitu lega. Namun, ia kembali merenungkan sesuatu.

"Tapi, kenapa sampai detik ini Bin-gung belum menghubungiku?"

#

#

"EOMMA!" panggil Hye Kyo pada ibunya yang sedang berada di dapur.

"Ada apa kau teriak seperti itu?" balas ibunya sambil menghampiri Hye Kyo yang sedang berada di sofa, matanya tertuju pada tv yang sedang menampilkan berita.

"Seja Jeoha sudah kembali dari tur asianya hari ini" ucap Hye Kyo sambil tersenyum.

"Mwo? Tur asia? Apa kau kira dia sedang mengadakan konser?" tanya ibunya yang tak sangka dengan perkataan Hye Kyo. Ia pun segara terduduk di samping Hye Kyo dan mencubit lengannya.

"Yak! Lagi pula kenapa kau menyebutnya seperti itu, Hye Kyo-ya? Dia adalah suamimu. Berhentilah memandanginya dari kejauhan seperti ini. Bagi Eomma, kau sudah cukup sehat untuk kembali, kau sudah menjadi Hye Kyo yang baru dan lebih kuat. Apalagi yang kau tunggu? Sudah hampir satu bulan kau seperti pengangguran di rumahku, Hye Kyo-ya"

"Pengangguran? Bukanlah lebih baik Eomma menyebutnya seperti, dalam masa penyembuhan?"

"Benar, masa penyembuhan selama satu bulan pertama, namun ini sudah di bulan selanjutnya dan kau sudah sangat sehat"

"Sudahlah, Eomma. Aku sudah bilang mentalku belum cukup kuat untuk kembali pada tahta"

"Hye Kyo-ya. Lalu bagaimana dengan Jeoha? Dia sedang sendiri diatas sana. Kau tak merindukannya?"

My Jealous Princess | MCP SEKUELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang