kringg kringg.....
Bel istirahat,
Semua siswa berhamburan keluar kelas ada yang ke kantin, ada yang ke perpustakaan tapi juga ada yang hanya di dalam kelas seperti halnya Nada. Nada ngobrol dengan Alifia.Alifia itu sahabat Nada selain Iqbal, mulai kecil mereka sudah bersahabat bahkan udah kayak saudara.
Saat sedang seru-seru nya bercerita mereka berdua dikagetkan dengan kedatangan Iqbal and the geng. Siapa lagi kalo bukan Rafa dan yang satunya Deril.
"Ngapain hayoo," Deril menggeser bangku mengerumuni meja Nada.
"Apaan si Ril ikut campur urusan cewek aja," kata Alfia sambil menjauhkan bangkunya dari Deril.
Deril dan Rafa memang satu kelas, mereka kelas 11 ipa 2 sedangkan Nada, Iqbal, dan Alifia kelas 11 ipa 1.
"Emang kenapa, lo kok sewot," jawab Deril dengan gaya sok cool nya.
"Ini tuh urusan cewek," Alifia tak mau kalah.
Sedangkan Iqbal dan Rafa hanya terkekeh melihat tingkah mereka berdua yang setiap kali ketemu pasti bertengkar. (Diantara mereka bertiga hanya Deril yang agak gesrek gaess)
"Lo nggak ke kantin Nad?" tanya Iqbal.
"Eh enggak ah gue mager."
"Emang lo gk laper?" tanya Iqbal lagi.
"Enggak juga sih."
"Oh ya nanti lo pulangnya gimana?"
"Kayaknya sih naik angkot soalnya kak Vino nanti ada rapat osis katanya."
"Pulang bareng gue aja," Iqbal menawari Nada.
"Tapi gue nanti kayaknya mau ke toko buku dulu."
"Oh yaudah sekalian gue juga mau ke toko buku."
"Ya deh mumpung ada tumpangan gratis," kata Nada menggoda Iqbal.
"Lo mah cari yang gratisan," Deril emang orangnya nyebelin.
"Gaada petir, gaada ujan nyamber aja nih anak," kata Nada dengan kesalnya.
"Emang iyakan," Deril memang suka cari gara gara.
"Tau nih Deril dari tadi emang nyebelin," kata Alifia memanyunkan bibir.
"Lo tuh yang nyebelin," Deril membalas perkataan Alifia.
"Udah-udah, kok malah berantem sih," Rafa menengahi.
Rafa anaknya ganteng, lucu, tak heran jika banyak cewek yang naksir dia.
Fyi, Rafa itu playboy.
Deril juga ganteng sayangnya dia agak nyebelin sih.
Iqbal gak kalah ganteng dari mereka berdua, selain ganteng iqbal juga pinter, walaupun terkesan dingin tapi dia famous loh di sekolah. Banyak anak yang naksir dia.
"Eh Rafa sejak kapan lo disitu," tanya Nada yang sudah capek mendengar pertengkaran antara Alifia dengan Deril.
"Udah dari tadi, emang lo ngeliatin apa dari tadi, sampe sampe badan segede gini lo nggk liat," jawab Rafa gak terima.
"Ya maap gue gk liat tadi," kata nada yang hanya cengar cengir.
"Eh yaudah gue sama Deril balik ya Bal, udah mau bel," Rafa dan Deril pun pergi dari kelas Nada dan Iqbal.
"Yaudah sana pergi," kata Alifiah dengan nada mengusir.
"Apaan sih, gue juga ogah lama lama di kelas lo," Rafa mendorong badan Deril keluar kelas agar tidak terjadi perang dunia ke 2.
###
Jangan lupa voment yahhh
Love you all:)

KAMU SEDANG MEMBACA
Falling In Love
Novela Juvenilbiar nggak penasaran langsung baca aja jangan lupa vote & coment yah *maaf yaa kalo telat update soalnya masih sibuk*