4. Tegar

152 8 0
                                    

Beberapa hari setelah kejadian itu Rii selalu menghindar dari Ai Setiap bertemu atau tak sengaja berpapasan dia tak mau melihat ke arah Ai. Ah ntahlah Ai juga sudah berusaha untuk melupakannya. Pernah suatu ketika gak sengaja papasan di jalan Ai mencoba menyapa Rii "Hay Ri" sapa Ai pada Ri. Rii langsung membuang muka kearah lain. Ai sampe berfikir segitu jijiknya ri sama Ai. Ai gatau apa salahnya sampe menyudahi hubungannya.

"Masih belum move on?" Tanya Irma yang tibatiba muncul di hadapan Ai. "Ah apa gak lah hehe" kilah Ai. "Aku bukannya gak bisa move on dari dia cuma lagi mikir aku punya salah apa sampe dia tega mutusin dengan cara kayak gitu" sambung Ai berusaha jujur dengan Irma. "Udah lupain aja. Lu tau ai jauh didepan sana bakal ada yang lebih baik dari Ri" ucap Irma yang di Aamiinkan dalam hati oleh Ai. Hening. "Yaudah lah kan emang udah jalannya kayak gitu. Gua juga gak terlalu dalem kok sama dia" kilah Ai sambil tersenyum berusaha tegar.

Hari hari yang Ai lewati berlalu begitu saja. Hingga pada waktu ujian semester. "Ai liburan tempat bokap nyokap?" Tanya Anti. Ai yang sedang fokus membaca buka hanya menganggukan kepala. "Lu ikut yuk an, kita cuci mata" sela Ai sambil mengedipkan sebelah matanya pada Anti. "Masih inget sama Fajar?" Tanya irma yang tiba tiba datang. Anti yang tidak mengetahui siapa itu fajar langsung menatap Ai intens. "Hhi tau aja lu ir yah sedikit apa kabar yah tu manusia? Fajar itu cowok yang dulu gua sir. Yah sekarang sih kayaknya udah gak. Udah lama juga kan" jawab Ai sambil menjelaskan pada Anti. "Kenapa gak coba aja lu sama dia Ai?" Sergap Anti. "Nih ya sapa tau aja lu bakalan cepet move on dari Rii" sambungnya. "An gua udah moveon kali dari Rii lagian nih ya gua gamau punya hubungan sama orang kalo cuma embel2 biar moveon, mereka juga kan punya perasaan An" jawab Ai panjang lebar. Setelah perdebatan itu suasana kembali hening hingga akhirnya bel pulang berbunyi. Mereka pulang kerumah masing2.

"Assalamualaikum mbah" salam Ai. "Walaikumsalam" jawab simbah. "Dah pulang Ai? Udah sana ganti baju sana terus makan" sambung si mbah lagi. Ai memang tidak tinggal dengan orang tuanya. Ai tinggal dengan nenek dari ibunya.

Setelah makan siang Ai kembali ke kamar. Ai mulai membuka buku untuk dibaca. Tiba tiba saja secarik kertas jatuh dari buku itu. Iya kertas itu adalah surat yang waktu itu Rii beri padanya. Moveon Ai lu pasti bisa tanpa dia lagian lu kan gak terlalu dalam ama dia gumam Ai dalam hati. Tegar! Iya Ai harus tegar menghadapi ini. Karena di depan sana nanti pasti bakal ada yang lebih berat dari ini.

Gimana ?,? Apanya mbae ? Ya ceritanya 😂😂

Hancur Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang