8. Akhir? Awal?

78 6 2
                                    

Ai menjalani aktivitas seperti biasa. Untuk urusan Ansa dia tak terlalu memikirkan. "Hai Ai" sapa dita teman sekelas ai. "Hay dit." Balas Ai sambil tersenyum. "Ai hm gua tadi ketemu aldo anak kelas sebelah dia nanyain perihal lu sama Rii terus gua bilang aja kalo lu udah putus" jelas dita. "Dia mau minta nomor hape lu katanya Ai" sambungnya lagi. "Yaudah besok gua kasih soalnya gua gak apal no hape gua" balas Ai. Bel pulang sekolah terdengar nyaring. Ai dan teman temannya kembali kerumah masing masing.

"Mba Ai, main yuk" teriak deti adik sepupu Ai yang rumahnya berdekatan dengan Ai. Ai yang sedang tidur siang sedikit terganggu dengan teriakan deti. "Uy mba adek lu noh nyariin" ucap Adan sepupu Ai yang lainnya. "Hoaam" Ai menguap masih merasakan kantuk. "Sono lu pada keluar gua mau mandi dulu" usir Ai pada dua sepupunya.

Setelah mandi Ai menghampiri sepupunya yang ternyata hanya tinggal Adan karena Deti sudah pulang ternyata. "Mba gua ngagumin seseorang nih" ucap Adan mengawali pembicaraan. "Syyapa" jawab ai sambil memakan keripik singkong. "Adalah barengan gua kakak dia temen lu" jawab adan. "Lu tu masih kecil dan kagak usah lagak lah segala begitu sekolah dulu yang bener" nasihat Ai pada Adan. "Iye, udah ah gua balik udah mau maghrib bilangin ama mbah" pamit Adan.

Sinar mentari menerobos masuk melalui celah jendala kamar Ai. Ai menggeliat kan badannya dan segera bergegas mandi. Setelah mandi dan sarapan Ai bergegas ke sekolah.

"Hay Airin" sapa Dita. Ai hanya menanggapi dengan senyum. "Ai mana nomor lu?" Tanya Dita lagi. Airin mengambil kertas yang ada di saku bajunya dan memberinya pada Dita. "Yaudah gua cabut bye" ucap Dita sambil berlalu.

"Huyyy" teriak Ai pada dua temannya. "Ai lu dah belajar? Matematika ulangan noh kata anak sebelah" ucap Irma. "Join Ir" balas Ai dengan senyum dan peace dua jari. "Jangan mau ir kebiasaan tu bocah" sengit Anti. Ai hanya menanggapi dengan senyum mengejek.

Ulangan matematika tadi benar benar membuat kepala Ai pecah. Bener bener tu guru ngasih soal atu anaknya seRt. Saat Ai sedang menggerutu tiba tiba jendela samping kelas Ai ada yang mengetuk. "Sst Ai" sapa orang itu. Ai hanya menoleh sekilas lalu kembali fokus kedunianya. "Ai nih no gua" sodor orang itu pada Ai sambil menyerahkan kertas. Ai menoleh lalu mengambil kertas itu. "Ntar gua sms ya no lu tadi dah di kasih sama Dita" ucapnya. Ai hanya diam tak merespon.

Jam pelajaran terakhir telah usai. Saatnya kembali kerumah masingmasing.

Drtt... hape Ai bergetar. Segera saja ia ambil dari atas nakas.

+62857********
Hay ai udah sampe rumah?

Ai:
Siapa ya? Balas Ai

+62857********
Ini aku ai.

Ai:
Aku? Siapa ? Bingung Ai

+62857********
Yang tadi minta nomor kamu.

Ai:
Oh Aldo ya.

+62857********
Iya.

Ai dan Aldo hampir setiap hari berbalas pesan. Sampai suatu hari aldo menyatakan perasaannya pada ai.

Aldo:
Ai. Aku suka sama kamu. Kamu mau gak jadi pacar aku?

Ai shock mendapati aldo yang mengutarakan perasaannya. Apalagi saat ini Ai masih berstatus sebagai kekasih dengan Ansa.

Ai:
Kasih aku waktu do.

Balas Ai singkat. Diletakkannya hape diatas nakas. Ai merenung sambil memikirkan semua tentang Aldo yang akhir akhir ini menjadi perhatian. Tentang Ansa yang sejak seminggu lalu menghilang tanpa kabar. Ai terlelap ke alam mimpi karena terlalu memikirkannya.

Keesokan harinya Ai menceritakan semua yang dia alami pada dua temannya. "Yah kalo tanggapan gua nih ya Ai mendingan lu tuh lepasin aja si Ansa. Dan yah lu coba nerima Aldo. Lagian Aldo manis kok ya walaupun masih tinggi Ansa dari aldo" cerocos Anti yang mendengar cerita Ai. "Kalo menurut lu ir?" Tanya Ai pada Irma. "Hem gua sependapat sih sama Anti" jawab irma. "Tapi gua ngerasa murahan banget ya abis ke sana kok kesini" ucap Ai lirih. "Ai lu tu gak murahan kan bukan lu yang goda Aldo. Yah walaupun awal kenalan lu sama Ansa emang lu yg chat sih, tapi jangan denger kata orang lah Ai mereka gatau apa2 kali" balas irma enteng.

Sepulang sekolah Ai mencoba SMS Ansa.

Ai:
Kak apa kabar?

5 menit kemudian.

Ai:
Kak kayaknya hubungan kita gak bisa lanjut lagi deh. Makasih ya buat semuanya.

Drrtt.... hape diatas nakas bergetar menandakan ada pesan masuk.

Kak Ansa:
Yaudah Ai gapapa kok. Maafin kakak kalo selama ini banyak salah sama kamu. Gak perhatian sama kamu. Semoga kamu mendapatkan yang lebih baik dari kakak ya.

Balasan Ansa membuat Ai merasa bersalah. Ai merasa telah menyakiti Ansa. Beberapa hari setelah kejadian putusnya Ai dengan Ansa. Aldo menghampiri Ai di kelasnya. "Hay Ai sendirian aja" sapa Aldo. "Eh hai iya ni" jawab Ai sambil menoleh sekilas. "Ai gimana jawaban pertanyaan ku kemarin?" Tanya Aldo tiba tiba. "Hmm maaf Al nanti aja ya aku smsn" jawab Ai sambil senyum.

Waktu pulang sekolah telah tiba. Ai yang di jemput oleh ka Dion teriak girang. "Kadionnn" teriak Ai. "Berisik nyet" jawab ka dion sengit. "Naik atau gua tinggal lu" sambung ka dion. Ai dengan tergesa gesa berusaha naik ke atas motor Dion. "Sini aku bantu" ucap seseorang yang tiba tiba ada di samping Ai. Ai yang merasa kenal dengan suara itu menoleh. "Makasih" saut Ai

Saat tiba dirumah Ai segera masuk. Namun tangannya di cekal oleh seseorang. "Siapa dia tadi?" Tanya seseorang itu. "Ntar gua ceritain kak" balas Ai.

Baru saja Ai masuk di kamarnya Hape diatas nakas Ai berbunyi

Aldo:
Jadi?

Ai:
Jadi apa do? Tanya Ai bingung.

Aldo:
Jawaban pertanyaan gua kemarin gimana ?

Ai yang bingung merenung sejenak sampai tiba tiba getaran di ponselnya menyadarkannya.

Aldo:
Mau jadi pacar gua?

Ai:
Iya gua mau jadi pacarlu.

Jawab Ai dengan mantab. Biarlah semua berjalan dengan semestinya. Suara ketukan pintu menyadarkan lamunan Ai. "Masuk" jawab Ai. "Jadi ceritanya abis jadian ya hmm" tanya ka dion yang tadi mengetuk pintu. "Ah kakak tau dari mana kan aku belum cerita" jawab Ai malu malu. "Sih sok malumalu lu Ai nih gua tanya ama pengawal lu" jelas Dion "gua percaya ama lu dek dan gua harap lu gak ngecewain kepercayaan gua" sambung Dion. "Makasih kak" balas Ai sambil memeluk Dion.

Sinar sang surya telah berganti dengan sinar rembulan. Ai segera mengistirahat kan dirinya menuju hari esok.

Wohooo panjang cuyyy. Gimana ? 😂😂

Hancur Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang