9. Bahagia

73 6 0
                                    

Berita Ai dan Aldo jadian terdengar sampai ketelinga duo curut. Siapa lagi kalo bukan Irma dan Anti. "Ai lu beneran jadian ama aldo?" Tanya Anti kepo. Ai hanya menjawab dengan senyum manisnya. Dea yang tiba tiba melintas melihat Ai tersenyum sumringah pun penasaran. "Ai kok lu senyum gaje gitu" tanya dea yang penasaran. "Yah de emang lu gatau apa kalo dia abis jadian ama aldo." Jawab Irma acuh. "Ha lu bukannya jadian ama Ka Ansa Ai?" Tanya Dea penasaran. "Udah gak lagi de Ka Ansa beberapa hari gak ada kabar terus tiba tiba si aldo yang ngisi hari hari gua terus yah akhirnya gua putusin dia deh" jawab Ai panjang lebar. "Oalah gitu toh Ai. Asik ada pj dong nih" saut Dea girang. "Giliran pj aja cepet lu de" dengus Anti.

Jam istirahat tiba. Ai yang sedang membereskan mejanya di kejutkan dengan kedatangan seseorang. "Kantin yuk Ai" ajak orang itu. Ai mendongak dan sedikit kaget. "Eh Aldo. Ayuk deh" jawab Ai. Sampai di ambang pintu mereka berdua di kejutkan dengan Irma, dea dan Anti yang menunggu mereka. "Hehe mau nagih janji tadi loh" ucap irma sambil terkekeh. Ai yang bingung dengan ucapan Irma pun ingin bertanya tapi keburu di sela oleh jawaban Aldo. "Iyee udah ayo dah" jawab Aldo. Ai langsung paham kemana arah pembicaraan mereka. Dih dasar emang mereka ini muka muka gratisan. Gumam Ai dalam hati.

Sampai di kantin ternyata teman teman Aldo sudah ada di sana. "Huy broo" sapa fadlan. "Baru dateng lu" imbuh andre yang hanya di jawab anggukan oleh Aldo. "Eh ada yayank Irma mau makan apa yank nanti aa pesenin" goda Fadlan pada Irma. Irma yang memang jengkel dengan fadlan hanya mendengus kesal. "Udah lu dlan kagak usah ngerusak mood doi lah" sela Aldo. "Pada mau pesen apa nih?" Tanya Aldo. "Gua mie ayam sama jus alpukat" ucap Irma. "Gua samain aja dah" ucap dea kembali. "Lu an mau pesen apa?" Tanya Aldo pada Anti. "Hm apa ya gua gado gado deh" jawab Anti. "Ai mau pesen apa?" Tanya Aldo pada Airin yang sedari tadi diam. "Samain kayak Anti aja do" jawab Ai acuh.

Semua pesanan telah terhidang di sana. Mereka makan dengan khidmat. Hanya sesekali terdengar gurauan dari mulut Fadlan yang menggoda Irma.

Bel masuk menandakan pelajaran terakhir berbunyi. Mereka segera bergegas ke kelas masing masing. "Nanti pulang aku anterin yah Ai" ucap Aldo. Ai hanya menjawab dengan anggukan dan senyum tulus. Selama pelajaran berlangsung Ai fokus memperhatikan guru yang menerangkan. Sampai tak terasa waktu pulang telah tiba.

"Ai di tunggu Aldo tuh" ucap teman sekelas Ai. Ai hanya menjawab dengan anggukan. Ai segera menghampiri Aldo. "Ayo pulang do" ucap Ai saat sudah berada di samping Aldo. "Ciiieee pulang bareng cie" teriakan duo curut membuat mereka terkejut.

Ai dan Aldo menjalani hari hari mereka dengan bahagia. Semua penjuru sekolah tau kalo mereka sepasang kekasih. Ai dan Aldo di juluki dengan pasangan the best couple.

Banyak yang iri dengan hubungan mereka. Tak jarang pula banyak yang mendukung hubungan mereka.

Di suatu sore yang cerah Ai dan Aldo sedang duduk di bangku taman rumah Ai. "Ai bahagia sama aku?" Tanya Aldo tiba tiba. "Siapa yang gak bahagia do kalo kamu aja perlakuin aku kayak putri raja" jawab Ai sambil senyum. "Lebay kamu Ai" balas aldo. "Ist aku gak lebay do emang faktanya kayak gitu loh" ucap Ai sambil cemberut. "Iya deh Ai gitu aja ngambek. Udah mau maghrib nih aku pulang dulu ya" pamit Aldo. "Iya kayaknya simbah sama kak dion lagi pergi nanti aja ya aku bilangin mereka" jawab Ai. Aldo hanya menganggukkan kepalanya. "Kamu hati hati" sambung Ai lagi. "Iya bawel Assalamualaikum" salam Aldo. "Ist iya Walaikumsalam" balas Ai cemberut.

Langit gelap di hiasi bintang menemani Ai malam ini. Ai yang sedang berchatting ria dengan Aldo senyum senyum sendiri. Semoga selalu seperti ini yaAllah ucap Ai dalam hati. Sementara di tempat yang berbeda Aldo pun berucap demikian sampai mereka sama sama terlelap dalam bahagia.

Membuka luka lama itu pasti 😂 tapi yah emang alurnya begitu gimana shay jelek ? Ya jelas kan pendatang barew 😂

Hancur Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang