4. TAKUT OPERASI

451 24 0
                                    

Masa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah masa dimana aku sangat takut dengan yang namanya operasi. Sewaktu menginjak SMK derajat skoliosis ku sudah lumayan besar. Bukan lumayan lagi sih tapi sepertinya harus dikoreksi dengan operasi. Alasan aku takut operasi itu banyak sekali.

Pertama:
Aku banyak searching soal resiko operasi skoliosis apa saja. Dan entah kenapa yang aku simpulkan itu selalu saja yang hal yang buruk. Ada yang bilang operasi skoliosis bisa menyebabkan infeksi, saraf rusak, penyatuan tulang yang gagal, dan yang paling aku takutkan adalah kelumpuhan. Memang, dari sekilan banyaknya operasi yang gagal hanya 1-2 saja dari ribuan proses operasi. Tapi bagaimana kalau yang menimpa padaku itu bukan sukses melainkan kegagalan operasi?

Kedua:
Biaya operasi tidaklah sedikit. Aku takut orangtua jadi punya beban untuk membayar segalanya setelah operasi. Belum lagi aku tidak akan tahu hasilnya seperti apa, biaya yang darurat mungkin saja keluar saat proses operasi.
Aku sempat berkirim email dengan seorang ibu yang anaknya sudah pernah dioperasi. Katanya biaya operasi itu harganya hampir sama dengan membeli sebuah mobil avanza. (Itu kurang lebih tiga tahun kebelakang sebelum 2018) Tidak salah lagi. Biaya yang di keluarkan untuk operasi itu ratusan juta rupiah... lebih mahal lagi kalau operasi di rumah sakit yang Elite.

Ketiga: ....

Aku sudah bergabung ke grup skolioser. Nama grupnya "Masyarakat Skoliosis Indonesia (MSI). Skolioser adalah sebutan orang yang mempunyai skoliosis. Misalkan seperti ini, "Kamu skolioser juga ya?". Artinya dia menanyakan apakah kamu punya penyakit skoliosis? Atau; Apakah kamu sama seperti diriku yang skoliosis juga? Kurang lebih begitu.
Di dalam grup itu aku menyimak beberapa tanya jawab dari skolioser, ortu dari anak yang punya skoliosis, keluhan dll. Akupun dimintai kontak kalau tidak salah oleh salah seorang admin agar tetap dapat info seputar skoliosis. Kebanyakan aku dapat info pertemuan skolioser. Ya seperti acara meet up lah. Hal yang paling sangat aku ingat sampai sekarang adalah saat aku dapat info via SMS. Isinya:

Teman - teman skolioser, teman kita ***** akan operasi. Mohon doanya semoga dilancarkan dan cepat pulih kembali.

Aku liat SMS nya, kalau gak salah sewaktu pagi/ siang. Lalu aku balas SMS nya.

Aamiin, semoga semuanya lancar.

Dan....

Entah itu besoknya atau malamnya, aku dapat sms lagi dari MSI.

Inalillahi wa inaililahi rojiun. Teman skolioser kita *** telah meninggal dunia.

Ya allah. Itu kan anak yang dioperasi kemarin!!!! Aku kaget dan langsung nangis. Walaupun aku tidak mengenali anak itu, mendengar kabarnya sajapun aku sedih. Pasti sedih, sangat sangat sangat sedih jika orangtuanya dan kerabat dekatnya dapat kabar seperti itu langsung. Berharap sukses dan lancar tapi allah berkehendak lain. Apakah semua yang operasi akhirnya akan menjadi seperti ini?
Bagaimana kalau nanti aku operasi lalu aku meninggal juga? Gimana??

AKU TAKUT. Aku belum siap meninggalkan orang tua dan keluarga yang kusayangi, aku takut masuk neraka karena terkadang sholat ku masih bolong-bolong, aku takut sewaktu operasi badan ku masih sadar, aku takut sewaktu aku memejamkan mata di ruang operasi aku tidak bangun-bangun lagi.

AKU TAKUT OPERASI.

Me vs ScoliosisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang