Chapter 17

20 19 15
                                    

Sesampainya Amelia dirumah sakit ia berlari untuk keruang UGD untuk melihat keadaan Ong. amel masa bodo dengan tatapan dari orang-orang yang ada di dalam rumah sakit.

"Pak, gimana keadaan Pacar saya"kata Amel buru- buru dan masih seguk-segukan.

"Tenang dulu mba, keada Ong sedang ditanganin oleh pihak rumah sakit, jadi mbanya berdoa untuk keselamatan pacar mbanya"kata polisi.

Tiba- tiba keluarganya ong sudah datang, dan mamanya memarahin amel.

"Ini semua gara- gara kamu, sejak dulu saya engga pernah restuin kamu sama anak saya karena kamu pembawa sial, di keluarga kami"kata ibu ong.

"ma.. maafin saya tan, saya emang salah coba aja Ong ngga kerumah saya pasti sekarang dia baik- baik aja"kata Amel menagis.

"Iya, emang ini salah kamu, pergi dari sini saya muak ngeliat muka kamu, dan satu lagi jauhin anak saya, kalau kamu berani dekat- dekat anak saya liat sajaa"kata ibu ong sambil mengusir amelia.

Tiba- tiba dokter pun keluar dari ruang UGD.

"Dok, gimana keadaan anak saya"kata ibu ong.

"Keadaan anak ibu koma"kata Dokter.

"Ngga mungkin ong ngga boleh koma, ini salah sayaa"kata Amel pingsan.

Amel dibawa keruangan, di situ ada Ve guru Amel, dia sangat telaten memberikan minyak kayu putih untuk menyadarkan amelia dari pingsan. Akhirnya amelia bangun dari berteriak hiteris.

"Ngga mungkinnn,ong ngga boleh koma,ini semuaa gara-gara gueee"kata Amel berteriak,di samping ve memeluk Amelia memberi kenyamanan.

"Mel, kamu ngga boleh nyalain diri kamu, kejadian ini sudah diatur oleh sang maha kuasa jadi kamu jangan nyiksa diri ya"kata Ve. amelia hanya diam dan diam.

Sesampainya dirumah, amelia menyelonong gitu aja tampa peduli dengan orang- orang disekitarnya. Amelia hanya menatap kosong kedepan. Di dalam kamar ia menyalah- nyalakan dirinya.

"Ini salah guee, ong dirawat itu juga salah guee.gue ngga mau kehilangan kamu ong, ngga mauuu, tunggu aku ya ong"kata Amel, berjalan kearah meja rias disitu sudah ada pisau buah dan di bawa ke depan tempat tidur dan

Tes darah bercucuran dari tangannya, ia lebih senang melukai dirinya sendiri dari pada menglihat Ong yang dirawat gara- gara dia.

Dunia terasa gelap gulitan, Amelia pingsan dengan tangan penuh darah.

TBC

THE LOVE TRIANGLE(√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang