LIMA

13.5K 606 39
                                    








Orlando meletakkan ponselnya di atas meja kerjanya. Bukan hanya karena ayahnya saja ia ingin mengembalikan Bella ke Jakarta. Ada alasan lain yang lebih kuat. Dia sudah tidak bisa membagi waktu bekerjanya dengan anaknya.

Selain itu..

Orlando memandang hasil laboraturium di tangannya. Sudah lima bulan terakhir terdapat darah pada urinnya. Bahkan saat berhubungan dengan istrinya darah itu tetap keluar. Sebulan lalu, sebelum Davina ke Auckland, istrinya mengingatkannya untuk memeriksakan diri ke dokter.

"Bagaimana jika hasilnya tidak baik, Davina?" tanya Orlando saat itu. Dia menatap Davina dengan sorotan takut.

Davina membelai lengannya. "It's okay, if something bad happens, we will endure that together." Untuk menenangkan keduanya, Davina mengecup bibirnya sangat lama.

Mulanya dia ke USG dan mengetahui bahwa terdapat pembesaran dari organ prostatnya. Kemudian dokter merujuk pada dokter urolog yang menyarankannya untuk melakukan biopsi prostat dan tes PSA. Lalu untuk mengetahui penyakitnya lebih lanjut dilakukannya CT scan. Saat itu Orlando menurut saja, tidak tahu berita buruk apa yang akan mampir ke kehidupannya.

"Hasil Patalogi Anatomi positif Adeno CA Prostat (Kanker Prostat)....." Dokter yang menanganinya menjelaskan hasil pemeriksaannya. Orlando tidak terlalu jelas mendengarkannya sebab dia terlalu kaget mendengarnya. Napasnya pun menderu tak karuan sampai ia mendengar dokter mengatakan, "Sudah stadium dua, Pak Orlando."

"Tidak mungkin," sangkal Orlando dengan air mata mulai berlinang. Ia sendiri pun tidak ingat kapan matanya basah. "Tidak mungkin. Usia saya masih sangat muda, Dokter. Tidak mungkin saya menderita kanker prostat! Pasti ada kesalahan!"

"Saya mohon maaf, Pak Orlando."

Orlando mencari dokter lain, melakukan pemeriksaan lagi, dan hasilnya sama.

"Penanganannya bisa melalui operasi radikal yaitu pengangkatan seluruh kelenjar prostat, terapi radiasi, atau terapi hormon." Kemudian dokter menjelaskan satu per satu penanganannya serta memberikannya slide mengenai kanker prostat.

Orlando memutuskan untuk mendiskusikannya lebih dulu dengan istrinya.

Selama ini dia tidak pernah peduli bahwa riwayat hidup, faktor makanan, dan seks bebas dapat memicu kanker prostat. Dia percaya pada alasan yang terakhir. Sebelum bertemu Davina dia sering berhubungan dengan banyak wanita yang ditemuinya di pub. Tapi rasanya ia masih tidak bisa terima...

Apakah ini hukumannya?

Dia menginginkan Kayla karena kebutuhan badani, lalu setelah tahu perempuan itu hamil, dia mengusirnya dan menyodorkannya surat cerai. Dia tidak memercayai bahwa Bella anak kandungnya. Dia menelantarkan Kayla dan anak kandungnya.

Apakah ini benar-benar saatnya ia menebus kesalahannya?

Orlando belum memberitahukan hal itu pada siapa pun. Dia tidak tahu bagaimana reaksi Davina jika istrinya tahu bahwa dia menderita kanker prostat. Ya Tuhan. Di saat ia ingin memulai program memiliki anak sepulangnya Davina dari Auckland. Mereka memutuskan untuk menunda program tersebut sampai Bella benar-benar betah di asrama sekolahnya. Karena seringkali Orlando mendengar dari Davina bahwa Bella sering meminta Davina untuk datang berkunjung untuk menemani Bella bicara.

Bagaimana pun caranya aku harus membuat Kayla membawa pulang Bella, tekadnya. Karena suaminya yang kasar itu sudah tidak bisa diajak kompromi. Dengan penyakit sialan ini aku tidak bisa bolak-balik Jakarta-Auckland. Selain itu aku ingin Davina tidak terus-terusan jauh dariku.

My Husband's Obsession (Sequel of Ex-Husband) COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang