ENAM

3.1K 329 45
                                    


Mengapa kamu masih ingin jadi istrinya? Dia sudah mengkhianatimu.

SMS dari orang tak dikenal itu masuk. Kayla menghela napas. Kalau aku punya pilihan, aku pasti akan meninggalkan suamiku, pikirnya. Aku tidak ingin dipukul lagi. Aku tidak ingin dicemburui berlebihan. Aku ingin punya ruang.

Ruang.

Masih adakah ruang itu? Mengapa kata itu seakan hanya angan saja bagiku? Aku tidak punya aspirasi sebagai manusia yang tidak mau bersyukur, tapi kenapa... Kenapa sulit bagiku merasa bahagia?

Suaminya memang sudah tidak menganiayanya lagi. Kayla bersyukur karena suaminya sedang menjalankan project besar yang menyita waktunya hingga suaminya jarang di rumah. Di sisi lain Kayla juga kesal karena kecurigaannya menghantuinya di rumah.

Bagaimana jika suaminya lupa pulang ke rumah mereka dan singgah di rumah perempuan itu?

Singgah! Bukankah Kayla hanya objek untuk melampiaskan kemarahan pria itu saja? Pria itu tidak cinta padanya. Kalau cinta, masa iya dia harus dicecar terus? Diawasi terus? Kayla tidak pernah diperlakukan bak dicintai oleh suaminya sendiri. Sehingga pikiran yang menyakitkan itu datang padanya: suaminya masih mencintai Tasia dan Kayla bukan apa-apa selain...

Beban bagi pria itu.

Suaminya tidak pernah mengatakan apa-apa padanya tentang apa yang orang katakan tentang pria itu. Kayla pernah mencari nama Ikram Karjadi di kolom pencarian Google, dan melihat beberapa artikel yang menyayangkan pernikahan pria itu. Kayla tak sanggup selesai membacanya sebab hal itu terlalu menyakitkan baginya. Banyak yang bilang ia menggunakan pelet. Karena tidak mungkin seorang janda anak satu dan tidak berasal dari keluarga berada bisa menjadi istrai Ikram. Dan orang juga membanding-bandingkannya dengan perempuan pirang itu.

Perempuan pirang itu..

Mereka memanggil Tasia dengan sebutan Everyone's Sweetheart.

Tasia berlatarbelakang dari keluarga terpandang di Amerika. Dia kuliah di tempat yang sama dengan Ikram. Dia juga aktif sebagai sukarelawan untuk membangun kota-kota terpencil di Indonesia. Walaupun dia asli orang Amerika, dia tetap peduli dengan negara anaknya yang masih berdarah Indonesia.

Hah!

Kayla sampai mau muntah membaca berita tentang Tasia di internet. Orang-orang menganggapnya baik. Apakah orang yang dikatakan baik adalah orang yang mengganggu rumah tangga orang? Berselingkuh dengan pria beristri? Atau jangan-jangan... Kayla tidak bisa membayangkan suaminya bersenang-senang dengan perempuan itu sementara dia sendiri tersiksa di rumah.

Jadi, jelas, tempat perempuan itu bukan tempat singgah. Tempat bersama Kayla-lah yang menjadi tempat singgah sementara pria itu untuk marah-marah.

Kayla bisa saja menangis, meratapi nasibnya, tapi dia tidak memilih menjadi manusia lemah seperti itu. Untuk melupakan kesedihannya, dia menelepon Davina, menanyakan kabar anaknya. Davina langsung mengajaknya videocall karena saat itu ia sedang bersama Bella.

"Bella bagaimana sekolahnya?" tanya Kayla melepas kerinduannya. Dia senang sekali bisa melihat anaknya dibalut seragam. "Bella nggak nakal kan?"

"Nggak dong, Ma. Cuma hari ini Bella dipulangin."

"Lho kenapa, Sayang?"

"Teman-teman sekamar Bella nggak mau tidur sama Bella. Kata mereka, Bella ngigau terus."

Lalu wajah Davina terpampang di ponsel Kayla. "Kata gurunya, Bella teriak-teriak terus dalam tidurnya. Aku juga sudah tanya pada Bella. Katanya dia mimpi buruk terus." Kemudian kembali wajah Bella di ponsel.

My Husband's Obsession (Sequel of Ex-Husband) COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang