01

354 46 2
                                    

"ibu.. Aku pulang" ucap Yuri. Cuma, tidak ada yang menjawab dirinya. Ia, merebahkan tubuhnya pada sofa tipis di rumahnya.

"ah, ibu gak dirumah" gumamnya. Ia memejamkan matanya dan ia mengeluarkan napasnya kasar. ia membuka matanya. Kemudian bangkit lalu kedapur.

Mengambil beberapa cemilan. Ia mengecek ponselnya, dan beranjak kearah kamarnya yang berada diatas. Rumahnya ini tidaklah mewah, hanya  rumah sederhana yang memiliki dua tingkat. Yuri merebahkan tubuhnya kembali menghela napas dan memejamkan matanya lagi.

tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka sangat kecang.

BRAK!!.

Yuri sempat membuka matanya. Dan ia memejamkanya kembali karena ia tahu, saat ini ayah dan Ibunya sedang bertengkar.

"SAYA MINTA DUITNYA! SAYA BUTUH DUIT!!"  ucap ayah Yuri yang terdengar sampai ketelinganya.

"GAK USAH DEH MAS, SAYA TAU KAMU PAKE UANG INI BUAT MABUK DAN JUDI KAN IYA KAN?!! SADAR ANAK KAMU TUH KULIAH !! DIA BUTUH BIAYA" Jawab sang ibu.

"ANAK KAMU TUH YA, SUKANYA NGERIBETIN ORANG TUA AJA!, SEGALA AMBIL FAKULTAS KEDOKTERAN"

"KENAPA KAMU JADI NYALAHIN YURI?! HARUSNYA KAMU YANG INSTROPEKSI DIRI!, KAMU HARUSNYA BANGGA SAMA YURI DIA MAU JADI ORANG YANG BERGUNA. GAK MAU JADI PENGANGGURAN KAYAK KAMU!!"

PLAK!!

Suara tamparan itu membuat Yuri turun dari kamarnya.

"AYAH IBU SAMPAI KAPAN KALIAN BERANTEM GINI?! AYAH JUGA APA-APAAN SIH?! KENAPA MUKUL IBU?"

"IBU KAMU YANG KURANG AJAR SAMA AYAH MU!"

"IBU KAYAK GINI SUPAYA AYAH BISA NINGGALIN MABUK DAN JUDI AYAH! INGET YAH, KITA BANGKRUT JUGA KARENA AYAH!"  jawab Yuri berani.

"APA KAMU BILANG" ucap sang ayah mulai melayangkan tanganya. Namun, terhenti.

"APA YAH?!, AYAH MAU TAMPAR YURI?!, TAMPAR AJA YAH! TAMPAR!" ucap Yuri lagi sambil menangis. Segera ia keatas dan mengambil gitarnya dan keluar begitu saja.

💐💐💐

Yuri duduk dibangku taman diujung jalan rumahnya. Ia menangis tersengguk sengguk. Ia tak peduli banyak pasang mata yang melihatnya. Sejak Ayah Yuri bangkrut, ibu dan ayahnya jadi sering bertengkar seperti ini. Hatinya sangat hancur ketika mendengar ayah dan ibunya bertengkar seperti tadi. Ia melihat layar ponselnya. Terdapat gambar seorang pria dan dirinya disana.

"bang, kapan lu pulang? gue kangen lu" ucap Yuri dalam isakkanya.

"kenapa lu disini?" tanya seseorang yang Yuri gak tau siapa dia. Yuri mendongakan kepalanya. Dan melihatnya baik- baik, ini kan kakak yang disebelah ka Eunha itu.

"eh, kakak bukanya kakak yang tadi?" tanya Yuri tak berpikir macam-macam.

"iya, gue bingung. Kenapa lo bisa liat gue?" tanyanya.

"lah, kakak kan emang keliatan. Masa kakak setan? aku kan gak punya indra keenam ka" ucap Yuri polos.

"god job, boleh kakak duduk sini?. Kamu Yuri kan?. gue Daehwi" ucap Daehwi sambil duduk disampingnya.

Light on meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang