20

166 32 1
                                    

Somi mengerutkan dahinya apakah Daehwi sekarang bersama Yuri?.

....

Daehwi melihat Yuri tersenyum.  Samar-samar ia melihat Yuri semakin mengecil, yang di maksud dari segi umur. Daehwi merasa linglung kenapa ia melihat semua ini?.

Daehwi memerhatikan Yuri baik-baik dan ia baru menyadari sesuatu. Yuri adalah adik kecil yang bersama-sama mengalami koma.

Setelah mengingatnya lagi. Daehwi dan dirinya saling berjanji tuk saling bertemu lagi.

Namun, apa ini?. Pikir Daehwi semakin kacau.

"Jika kamu bertanya tanya mengapa kamu dan dia berhubungan.. maka jawabannya karena ini takdirnya dan takdirmu tuk saling bertemu.." jawab Mirae dengan mengenakan gaun hitam.

"Jika kamu masih bertanya kenapa?, Ini adalah hadiah untukmu."

"Ini hadiah?, Atau penyiksaan?.." jawab Daehwi malas. Sungguh dia merasa di permainkan.

Mirae juga tersenyum masam "menurutmu?.. aku hanya menjalankan tugas. Ini hadiah untukmu dan untuknya. Namun, ada batasan untuk itu.."

"Cukup, gue mau berhenti sampe sini"

"Jika kamu berhenti. Dia akan mati saat ini juga" ucap Mirae.

"Tapi, jika kamu bisa tak membuatnya jatuh cinta padamu maka kau bisa berhenti" jelas Mirae kemudian.

Setelahnya, Daehwi melihat Yuri sedang tidur dikamarnya. Dan ada bekas air mata. Daehwi sesegera mungkin menghapus air matanya. Dan pergi dari rumah Yuri.

~
Daehwi sedang berjalan di alun kota. Menikmati malam dan menetralkan perasaan dan juga pikirannya. Sesekali ia menghela napas kasar.

Ia merasa gusar, kenapa begitu sakit saat ia berpikir ia harus berhenti? tidak, sepertinya menghentikan perasaan Yuri dan menghentikan perasaanya sendiri.

"Gue harus berhenti"- ucap Daehwi pada dirinya sendiri.

Mirae tiba-tiba muncul disampingnya mengikuti Daehwi berjalan.

"Kenapa?" Tanya Mirae.

"Lo kok dimana aja muncul sih?" Ucap Daehwi merasa aneh.

"Kamu yang panggil aku.."

"Gue? Manggil Lo?.. ish" ucap Daehwi tak percaya.

"Ya udah kalo gak percaya".

"Nih ngomong ngomong ya, Lo udah inget sama masa lalu Lo?" Tanya Daehwi.

"Eum, sedikit-sedikit. Sejak aku bertemu dengan kakak mu" jelas Mirae. "Apa aku dan kakakmu pernah ada hubungan?"

"Gue juga gak tau.." jawab Daehwi.

"Oh iya, apa kamu udah Nerima apa yang kamu jalani?" Tanya Mirae.

"Gak, gue gak terima Rae. Gue Dateng cuma buat kesedihan dia. Gue mau dia benci sama gue. Gue mau berhenti" jawab Daehwi menghentikan langkahnya.

Mirae ikut berhenti menyentuh kedua pundak Daehwi lalu memeluknya. Menepuk punggung Daehwi sambil menunjukkan senyumnya.

"Ujian mu berat yah.." ucap Mirae.

Daehwi mengeratkan pelukannya.

"Ujian Lo juga berat Noona" ucap Daehwi dengan menyebut Mirae dengan Noona.

Mirae mengangguk. "Kamu pasti bisa" ucap Mirae.

"Aku yakin, keputusan mu yang kamu ambil adalah keputusan yang tepat." -Mirae.

Saat ini sebenarnya Mirae merasakan de javu dan ketika Mirae melepas pelukannya ia melihat wajah Jisung bukan Daehwi orang yang dipeluknya tadi.

"Kenapa?" Tanya Daehwi.

"Aku ngerasa Dejavu Hwi.. ini pernah ku lakukan sebelumnya"

~
Woojin hanya berdiam di sebuah base Cham. Ia duduk, dan menatap kosong foto yang ada dihadapannya

Foto yang mereka ambil satu tahun yang lalu, saat mereka pergi ke Jeju. Senyumnya merekah dan melihat album dari foto satu ke foto lainnya.

Ia jadi rindu.

Rindu saat semua bersama.

Rindu tertawa.

Rindu bercanda.

Rindu, saat mereka sama-sama saling bermain.

"Lo kenapa disini?" Tanya Somi tiba-tiba datang dan duduk disebelah Woojin.

Woojin tersenyum "cuma kangen aja udah"

"Bohong.." - Somi mengelaknya.

"Cerita ke gue ada apa?" Tanya Somi.

"Gak ada masalah" - Woojin "tenang aja" lanjutnya.

"Lo udah sahabatan kan sama gue?" Somi menanyainya.

"Siapapun yang Deket keluarga Jisung Hyung, Daehwi, Minhyun Hyung atau siapapun itu, itu pasti ada hubungannya sama gue"

"Tapi, sekarang Lo bilang gak ada masalah"- Somi.

"Gue cuma takut, hubungan ini bakal ancur Mi.."jelas Woojin pada akhirnya.

"Maksud Lo?" Ucap Somi dan Minhyun serempak. Entah sejak kapan Minhyun berada di sana merekapun tak tahu.

"Ini masalah antara Jihoon sama Guanlin.. Guanlin kayaknya mau ambil Eunha dari Jihoon. Kalian tau kalo ini bakal berefek apa?" Tanya Woojin.

"Lo salah denger kali" ucap Somi

"Lo tahu dari mana?" Jawab Minhyun.

Woojin tersenyum masam " gue gak maksud apa-apa. Cuma kenyataanya emang gitu terserah kalian mau percaya atau enggak"

Somi dan Minhyun saling menatap. "Masalah Yuri dan Daehwi juga semakin rumit" curhat Somi tiba-tiba.

"Apalagi, Jisung Hyung sama Mirae.." lanjut Minhyun.

"Jisung sama Mirae.. apa hubungannya?" Tanya Woojin bingung.

"Mirae terlalu mirip sama Chaewon pacar Jisung Hyung.." jeda Minhyun "tapi gak mungkin kan Mirae itu Chaewon? Chaewon udah meninggal waktu Jisung Hyung masih SMA" ucap Minhyun.

"Trus si Yuri sama Daehwi?" Tanya Woojin kembali.

"Kayaknya Daehwi gak mau dia lebih berlanjut.." jeda Somi "dia terlalu takut".

Woojin terdiam sambil memikirkan sesuatu.

Minhyun dan Somi juga sama seperti memikirkan sesuatu.

"Gue gak mau hubungan ini sampai ancur yorobun"- ini Ong yang tiba-tiba buka pintu.

Woojin Minhyun dan Somi menengok. Ong senyum lalu duduk diantara mereka.

"Kita diem-diem bantuin mereka. Tanpa mereka tau, mau bantu gue?" Tanya Ong.

"Gak usah nanya gue pasti bantu", ucap Woojin.

"Tapi gimana caranya?"- Somi.

"Di putar di jilat di celupin.." Jaehwan tiba-tiba menyahut.

"Yee geblek, di kira apaan.. serius ini" - Somi.

"Iya gue selalu serius ko.." -Jaehwan.

"Tau ah ngomong sama Lo gak pernah bener anjay.."-Somi

~~

Light on meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang