07

193 28 2
                                    

Daehwi sudah sampai di rumah sakit yang dituju. Daehwi segera melihat keadaan Yuri. Dia sangat berantakan saat ini. Apakah ia terlalu depresi hingga ia seperti ini? Pikir Daehwi yang melihat rambutnya acak-acakan dan sepertinya Yuri habis menangis. Yuri memandang dengan tatapan kosong dan melihat kebawah.

"Yuri?"tanya Daehwi. Tak ada respons dari sang empunya nama.

"Yuri, ini gue Daehwi" ucap Daehwi mendongakan kepala Yuri agar menatapnya. Namun, yang didapati Daehwi adalah air mata Yuri yang lolos begitu saja.

"Ada apa?" Ucap Daehwi sekali lagi. Lagi, dia tak mendapat respons.

"Yuri? Hey" sekali lagi Daehwi memanggilnya. Namun, Yuri tak merespons dan masih menangis. Daehwi memeluknya. Ia tak tahu apa yang terjadi dengan Yuri kenapa tiba-tiba Yuri seperti ini.

"Lo masih ada gue disini.." ucap Daehwi sambil menepuk nepuk punggung Yuri.

Akhirnya Yuri membalas pelukan Daehwi sambil menangis sejadinya.

"Kamu kenapa?"

~
"Daehwi kemana?" Tanya Eunha yang sudah berada dirumah.

"Pergi, katanya mau nyusul Lo" jawab Jinyoung.

"Dih enggak kok, dia gak nyusul gue" jawab Eunha.

"Lah kemana?..." Ucap Jisung yang baru Dateng.

"Gak tau bang" ucap Eunha.

Tiba-tiba semua mata yang ada di rumah Eunha tertuju pada Somi yang terdiam dari tadi. Awalnya bingung sih kenapa mereka menatap Somi seperti itu.

"Kenapa?" Tanya Somi polos.

"Lo gak tau Daehwi pergi kemana?" Tanya Eunha.

"Gak tau pasti, tapi kayaknya dia kerumah sakit"

"Hmm?, Kenapa kerumah sakit?" Jisung.

"Ih, kok malah nanyanya ke gue sih?. Gue gak tau" ucap Somi.

~

"Ri, kenapa Lo bisa begini?" Tanya Daehwi menatapnya.

Yuri menggeleng "gue.. cape" ucap Yuri. "Gue gak tau harus gimana kak..." Jeda Yuri "gue gak mau pulang"

Daehwi terdiam.

Hening~

Tersenyum detik kemudian. Memeluk Yuri kembali.

"Gwenchanayo.. gak usah khawatir tidak apa-apa" ucap Daehwi.

Yuri menghela napasnya. Melepas pelukan Daehwi. "Gue ngerasa gak di anggep". "Sekarang gue gak tau mesti kemana"

"Ceritain ke gue ada apa?"

Flashback.

"MAS!!, SUDAH KU BILANG JANGAN MAIN JUDI LAGI!"

Lagi-lagi Yuri mendengar keributan antara Ibu dan Ayahnya. Kapan mereka tidak bertengkar seperti ini lagi?, Kenapa mereka senang sekali membuat kegaduhan. Itu membuat Yuri Sedih dan Depresi.

"KAMU GAK USAH IKUT CAMPUR URUSAN KU!"

"SAYA UDAH KERJA SIANG MALAM CUMA BUAT NUTUPI HUTANG MU, TAPI APA?! KAU BUKANYA BERUSAHA MALAH MENAMBAH HUTANG OTAK MU DIMANA MAS?!!"

"OH, JADI KAMU NUNTUT SAYA? NYALAHIN SAYA? TOH DULU KU KERJA BUAT KAMU YANG KERJAANYA MEMBELANJAKAN UANG"

"MAS!, SAYA?, HEY AKU TAHU KAU PUNYA SELINGKUHAN DILUAR SANA!"

Yuri mengerutkan dahinya, terkejut pastinya. Yuri tengah dikamarnya saat ini. Ia hanya bisa menangis, sakit mendengar ayah dan ibunya selalu seperti itu. Ia merasa tak punya siapapun.

Light on meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang