15

187 33 0
                                    

"Ka Daehwi.." ucap Yuri.

"Hmm?" Jawab Daehwi.

"Apa Ka Daehwi punya cinta pertama? Kalau iya seperti apa dia? Gue penasaran" ucap Yuri.

"Dia, Cantik. Cewe yang kuat juga berani, riang dan tau segalanya tentang gue. Dia malah yang selalu jagain gue. Kita sering bertengkar, tapi pada pertengkaran itu, Gue pasti selalu ngalah" ucap Daehwi menjawab pertanyaan Yuri.

"Kalau boleh tau siapa namanya?" Ucap Yuri penasaran tentunya.

"Somi. Cuma gue gak mau bilang gue cinta sama dia karena menurut gue dia pantes dapet yang lebih baik dari gue yang cuma cowok lemah, apalagi gue berada di ujung waktu. Gue gak mau egois. Mungkin gue gak tau itu baik apa enggak tapi, sudahlah..Buktinya dia sekarang semakin pintar cantik dan tentunya tetap Riang dia juga udah jadian sama Minhyun. Jadi gue tenang" jelas Daehwi pada Yuri lagi.

"Trus, kalau sekarang ada cewe yang ka Daehwi suka?" Yuri masih penasaran. Dan dia berpikir "apa Lo suka sama Mirae?"

Daehwi terdiam seribu bahasa. Dan sepertinya tertidur, setelah beberapa menit Yuri membiarkannya lalu ia segera mengangkat kepala Daehwi dan mengambil bantal tuk mengalasi kepala Daehwi. Yuri asik memandangi wajahnya imut Daehwi, entah mengapa Yuri mengeluarkan cairan bening di pelupuk matanya. Ada satu rasa sakit dalam hatinya ko, Yuri mengelus pipi Daehwi. Ingin ia mencium pipinya itu, tapi ia urungkan niatnya. Ia ingat dirinya bukanlah siapa-siapa. Hanya sekedar temanya saja. Tapi, dengan sikap Daehwi yang seperti ini Yuri jadi merasa dia mencintai lelaki yang ada dihadapannya.

Cinta yang tak akan ia dapatkan, Cinta yang ia yakin akan menyisakan sebuah kenangan yang tak mungkin ia lupakan. Yuri menerawang, apakah ia sanggup melewatinya nanti?. Bagaimanapun yang hanya ia tahu adalah dia mencintai seseorang yang hanya sementara di sampingnya. Ia menyadari semua itu. Sadar bahwa Daehwi tidak akan seterusnya ada sebagai penghibur ataupun pelindungnya. Kelembutan yang Daehwi berikan Mampu membuat Yuri yang notabennya sebagai orang yang pendiam dan tak mau peduli pada orang lain. Yang ingin merusak hidupnya sendiri, ia jadi menyesal melakukan semua itu. Ia berjanji mulai hari ini akan melanjutkan pendidikan yang ia jalani dengan baik, seperti keinginan Daehwi. Yuri melihat Daehwi tersenyum pada tidurnya.

"Gue gak tau ini bener atau enggak Ka, cuma apa Lo gak bisa disini sama gue di samping gue?.. gue, sayang sama Lo"

'tapi, gue gak bisa. Dan gue bukanlah orang yang bisa bikin Lo bahagia. Masih ada orang lain di luar sana yang baik dan bisa bikin Lo bahagia' batin Daehwi.

💐💐💐

Jisung, Eunha dan Somi akhirnya mendatangi alamat rumah yang Daehwi berikan pada mereka. Setelah sampai segera ia mengetuk pintu rumah sederhana yang mereka datangi.

"Bener ini rumah Yuri?, Kok bagus sih?" Ucap Eunha.

"Iya sih, gue gak sabar masuk ya walau gak gede tapi unik aja gitu rumahnya" sahut Somi.

"Udah diem eh, permisi Bu?" Ucap Jisung. Akhirnya pintu terbuka dan menampakkan wanita paruh baya. Mata Jisung terbelalak melihat wanita itu matanya mulai berkaca-kaca.

"Apa kabar kamu Jisung?" Ucap wanita itu yang tentu ibunya Yuri.

"Ba..baik Eomma, Eomma sendiri apa kabar? Kenapa bisa tinggal disini ada apa?" Ucap Jisung memanggil ibu Yuri dengan sebutan Eomma. Biar diperjelas.

Yuri selain dia mempunyai kakak Lelaki dia juga mempunyai kakak perempuan yang sudah meninggal. Yuri yang masih kecil pastinya sudah lupa dengan kakak perempuannya itu. Ayah ibunya tak pernah menceritakan lagi tentang kakak perempuan Yuri dan yah sewaktu kecil Yuri terus menangis mencari kakaknya sampai akhirnya semakin besar Yuri lupa.

Light on meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang