04

240 35 13
                                    

"apa gue jadi nyata?" tanya Daehwi.

"hah?" ucap Yuri terkejut. Ia mengerutkan alis dan memegang wajah Daehwi.

"lo.. Kenapa bisa nyata?" tanya Yuri lagi tak menyangka.

"gak masuk akal tau gak!" ucap Yuri. "apa gue udah gila kali ya?"

"heh!, lu waras kali. Yak kali gue sama orang gila disini?".

Daehwi mendengar suara detikan jam. Ia rasa tidak memakai jam tangan, Ia melihat kearah tanganya.

'100 : 1000: 90: 59'

'100 hari, 1000 jam, 90 menit, 59 detik?. Apa ini?' batin Daehwi dan mengerutkan dahinya. Ia melihat waktu itu berjalan mundur.

"ka, beneran lo jadi nyata?" tanya Yuri membuyarkan lamunanya.

"gue juga gak ngerti" ucap Daehwi. "udah, katanya lo mau makan?" tanya Daehwi. Yuri tersenyum dan mengajak Daehwi tuk duduk.

"kakak gak makan?" tanya Yuri. Daehwi tersenyum, dan menggelengkan kepalanya yang berarti tidak.

"lo bisa gak manggil gue Daehwi aja... Eum, gue gak biasa di panggil ka"

"sip".. Jedanya "lu bener-bener gak mau?" ucap Yuri lagi.

Baru Daehwi membuka mulutnya tuk menjawab pertanyaan Yuri, mie sudah masuk kemulutnya begitu saja.

"enak kan?, ini ramyeon kesukaan gue" ucap Yuri sambil tersenyum.

Daehwi membalas senyuman Yuri dan melihat lenganya kananya.

'100: 1000: 90: 55'

Dan waktu itu terus mundur. Daehwi yang merasa bingung selalu memerhatikanya.

"kenapa?, ada apa sama lengan lo?"

"enggak, gak papa"

"jadi, apa rencana lo selanjutnya?. Lo nyata kayak gini cuma malem ini atau gimana?"

"gue gak ngerti, ini semua buat gue bingung"

💐💐💐

Daehwi menyiapkan sarapan tuk Eunha pagi ini. Ia membuat omlet, Susu dan ada beberapa roti tawar dan selainya. Dengan senyumnya yang tulus.

'gue balik Ha, tapi kali ini gue gak tau harus apa' monolognya dan melihat jam yang hanya bisa dilihat oleh dirinya.

'apa waktu yang gue terima itu hadiah gue?' monolognya lagi.

'ini gak mungkin, gak masuk akal. Apa pagi ini Eunha bisa liat gue?'

Eunha yang tadinya hendak membuat sarapan didapur , melihat seseorang yang sangat familiar baginya. Matanya mulai berkaca dan perlahan mendekati orang itu. Ketika orang itu menengok tangisan Eunha pecah begitu saja. Rasa rindu, terkejut dan tak menyangka ini beradu menjadi satu.

"Daehwi?, ini beneran lo? ini lo hwi?. Ade gue? Ta..Tapi kenapa bisa? kenapa bisa Hwi?"ucap Eunha menangis dan terkejut.

"l..Lo bisa liat gue?, jadi gue beneran nyata?. Tapi buat apa gue jadi nyata?" ucap Daehwi. Ia lalu tersenyum dan merentangkan tanganya. "apa lo gak kangen gue?" tanya Daehwi. Eunha yang jaraknyanya lumayan dekat dengan Daehwi tanpa takut berlari dan memeluk adiknya ini dengan segala rasa rindu, senang dan syukur.

"gue harap ini bukan mimpi" ucap Eunha. Daehwi tersenyum dan mengelus surainya. Hatinya merasa tak tenang dan bingung saat ini.

'99 : 99 : 88 : 23'

Daehwi melihat lenganya lagi.

"nah, lo makan terus lo kuliah" ucap Daehwi melepas pelukkan Eunha dan menatapnya.

Light on meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang