11

180 33 3
                                    

Jisung melihat foto seorang gadis. Ia sangat merindukan gadis itu, tentulah ia merindunya. Karena gadis itulah cinta pertama Jisung.

Beberapa kali ia mengusap air matanya yang sudah menjalari pipinya.

"Gue kangen..." Ucapnya.

"Kenapa Lo ninggalin gue?, Gue belum bilang apa-apa,Gue kangen tanpa terobati, Cuma gue yang ngerasa kangen tanpa balasan kangen  dari lo. Gue harus apa? Lupain Lo? Gak bisa gue" ucap Jisung kembali.

Jisung menghela napasnya. Kini, Jisung sedang berada dalam kamarnya. Seongwoon yang memang sudah biasa dirumah Jisung pun tanpa permisi masuk ke kamarnya.

"Kenapa Hyung?" Ucap Seongwoon  menghampiri Jisung. Ia melihat apa yang Jisung lihat.

"Lo belum lupain dia sampe sekarang?, Itu kejadian udah lama banget Hyung, Lo gak cape kesiksa gini?" Ucap Seongwoon kembali.

"Gimana gue mau lupa?, Kejadian itu tepat Dimata gue. Lo gak bakal ngerti" ucap Jisung.

Flashback

Jisung melihat ponselnya, sengaja ia matikan karna tadi mesti rapat OSIS.
Jisung terkejut saat melihat misscall dari Kim Chaewon. Gadis yang sangat ia sayangi, gadis yang selalu menemaninya akhir akhir ini gadis yang selalu ingin dilihatnya. Gadis yang memiliki rupa dan kecantikan terindah yang pernah ia lihat.

Mungkin ini terlalu berlebihan. Namun, itulah yang dirasakan Jisung dari pertama ia bertemu dengan Chaewon.

Kim Chaewon.

Aku menunggumu kita pulang bareng okay?
Jisung, apa kau masih lama?
Kenapa kau tak membaca pesan ku?
Bisakah kau cepat kemari?.
Jisung cepatlah datang.
Aku menunggumu.

Chaewon mengirim pesan itu sekitar pukul 16:00 dan saat Jisung membacanya pukul 19:00. Jisung melihat langit. Ia berpikir apakah Chaewon masih menunggunya dengan cuaca yang seperti ini?.

Jisung berlari secepat dan sekuat yang ia bisa. Setelah sampai, ia tidak melihat Chaewon dimanapun. Ia menengok kesana kemari lalu

"Jisung!!" Ujar Chaewon

Jisung tersenyum ketika melihatnya. Chaewon sedang melambaikan tangannya lalu menyebrang dengan senyumnya yang merekah tiba-tiba mobil dengan kelajuan cepat menabrak Chaewon hingga ia terpental 1 Meter dari tempat kejadian.

Senyum Jisung memudar. Matanya tak henti membulat dan mengeluarkan kristal beningnya. Kemudian menghampiri Chaewon yang telah tak berdaya dan darah kental nampak menemani Chaewon.

Jisung berlari.

"Enggak enggak enggak.. Chaewon enggak!!" Ucap Jisung sambil menangis memangku kepala Chaewon.

"Enggak..enggak!, Lo pasti kuat Be..bentar lagi ambulans dateng Lo harus kuat" ucap Jisung.

"Ka..kamu nangis?, Jangan menangis.. aku yang ceroboh. Maafkan aku" ucap Chaewon sambil tertatih.

"Anak bodoh! Kenapa masih ngomongin yang gak penting sih?" Ujar Jisung lagi. "Pikirkan dirimu, kau pasti kuat... Gu..gue bakal nyelametin Lo tu..tunggu"

Jisung menelpon siapa saja yang ia bisa. Ketika Jisung akan beranjak dari sana, Chaewon menahanya.

"Semua badanku sakit.." ucapnya "aku tak bisa pulang bersamamu..." Ucapnya lagi.

Jisung masih menangis, tak tega melihat gadis yang amat dicintainya dalam diam saat ini sekarat.

"Chaewon, sabar.. mereka bakal nyampe kesini Lo pasti kuat.. jangan ninggalin gue.. please gue.." ucap Jisung terpotong

Light on meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang