Beloved Marriage in High Society (Complete)

BMHS : Bag. 4 : Aku adalah Calon Suamimu, Yan Sui

BMHS 4

"Aku adalah Calon Suamimu, Yan Sui"

Pengarang : Jianjia Nizi

Penerjemah Chinese-Eng : antibait

Penerjemah Eng-Ind : FoxyJung

Penyunting Cerita dan Editor Eng-Ind : sararanike

♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

Ch 4.1 – Aneh sekali, mereka sudah berpisah tapi masih berciuman?

Mereka tiba sedikit lebih awal ; Putra tertua Feng Ze Jiao belum tiba. Nyonya Gu dan beberapa wanita mendekat untuk menyapa mereka, Feng Ze Jiao memperkenalkan Meng Ting dan lalu menyuruhnya untuk berkeliling sendirian. Mereka berada di halaman Keluarga Gu, jadi bukan seperti akan ada bahaya yang mengintai di setiap sudut. Di samping itu, Feng Ze Jiao tidak mau diganggu hanya untuk mengasuh Meng Ting.

Meng Ting tidak tahu apa yang sedang Feng Ze Jiao pikirkan, tapi dia sangat waspada dengan Keluarga Meng dan kolega mereka. Dia tidak berpikir mereka memiliki niat baik terhadapnya. Ketika Feng Ze Jiao meninggalkannya sendiri, Meng Ting merasa lega karena akhirnya dia memiliki kesempatan untuk mencari makanan. Di perjamuan makan seperti ini biasanya tidak bisa dilakukan tanpa beberapa minuman dan makanan enak. Mereka biasanya menyajikan makanan dan minuman tersebut dengan metode prasmanan, Meng Ting berkeliling sampai piringnya penuh dan mencari tempat duduk.

Setelah menyelesaikan satu piring, Meng Ting kembali lagi ke meja yang berisi makanan dan memenuhi piringnya sekali lagi. Perputaran ini berlangsung berkali-kali, namun kecepatan Meng Ting untuk menelan makanan tidak berkurang sedikitpun. Dari dua piring yang dia bawa, Meng Ting menyadari bahwa ukuran makanannya agak kecil.

Tsk, orang-orang kaya ini memang pelit.

Meng Ting sebenarnya mengerti bahwa perbuatannya sekarang ini sedikit tidak sopan apabila menurut tata krama yang Paman Wen telah ajarkan padanya sepanjang sore tadi. Namun dia ingin orang-orang mengetahui perangainya sebagai sebuah karung beras. Jika mereka sangat tidak menyukai sifatnya yang seperti ini dan menunda pernikahan, yah...itu akan sangat buruk. Dia tidak ingin menikahi salah satu dari anggota Keluarga Meng yang lain dan masuk ke Keluarga Meng lagi dengan marga yang berbeda.

Mampu berpikir sejauh itu, membuat Meng Ting merasa sangat bangga dengan dirinya sendiri. Ah, hidup itu memang menyenangkan.

Merasa perutnya sudah kenyang, Meng Ting mengalihkan lagi pandangannya ke arah dimana kue-kue kecil berada, kecepatannya untuk memakan makanan tidak menurun sedikitpun. Melihat caranya makan yang seolah-olah Keluarga Gu mencoba menghalanginya dari makanan-makanan tersebut, beberapa wanita dari Keluarga Gu tidak dapat menahan tawanya. Memberanikan dirinya, Meng Ting mengisi makanan di piring lainnya, piring ini sedikit lebih tinggi timbunannya dari piring sebelumnya. Dia kembali ke tempat duduknya sebelum akhirnya dia menyadari Feng Ze Jiao dan tatapan menyeramkannya. Meng Ting merasa ragu sejenak sebelum ia meninggalkan ruangan.