BMHS : Bag. 46.1 : Dia merasa makin dan semakin aneh, namun ini adalah...

6.8K 922 68
                                    

Bagian 46.1

Dia merasa makin dan semakin aneh, namun ini adalah keanehan yang tidak bisa dikendalikan


Pengarang : Jianjia Nizi

Penerjemah Chi-Eng : FoxyJung, Clapkingle

Penyunting Cerita EngKainGuru

Penerjemah Eng : FoxyJung

Penyunting Cerita IndMishlekyu

♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥



Yan Sui memeluk Meng Ting untuk beberapa saat, lalu dia mencium pemuda itu lagi. Ciumannya menghapus buliran air mata yang tanpa sadar bercucuran dari sudut mata Meng Ting, kemudian ciumannya bergerak turun. Ciuman ini lembut dan membawa rasa yang menenangkan, begitu juga beberapa rasa sayang yang tidak bisa Yan Sui ungkapkan.

Sebenarnya Meng Ting tidak menolak ciuman seperti ini sama sekali. Dia bersandar di sofa dan membiarkan Yan Sui melanjutkan apa yang dia lakukan.

Kelembutan seperti ini terus berlangsung hingga Meng Ting kembali pulih dari pengalamannya merasakan kenikmatan tertinggi di tubuhnya. Hanya saat itulah Yan Sui berhenti.

Mata Meng Ting akhirnya kembali fokus. Beberapa awan merah muda yang baru saja menghilang dari pipinya diam-diam merangkak naik lagi. Dia memfokuskan pandangannya pada Yan Sui, seolah dia ingin meyakinkan sesuatu dari wajah Yan Sui.

Yan Sui cukup terbiasa dengan tatapan Meng Ting ini. Dia berpaling untuk mencium bibirnya. Setelah itu, dia menegakkan tubuhnya, menarik pakaian yang ada di sampingnya, lalu membalutkannya pada pemuda itu, dan berjalan ke kamar.

Jendela terbuka dan angin malam perlahan semakin dingin. Karena dia bermain kasar dengan pemuda itu sebelumnya, mereka seharusnya tidak berdiam dengan angin malam yang dingin ini terlalu lama.

Yan Sui semakin dan semakin ahli dalam memandikan, mengoleskan obat untuknya, dan membujuknya untuk tidur.

Ketika Meng Ting menutup matanya yang masih dalam keadaan terlena, dia membisikkan sebuah pertanyaan, "Apa kau bahagia?"

Yan Sui memandang Meng Ting. Ujung alisnya sedikit terangkat. Dia mencondongkan tubuhnya ke depan dan memberikan ciuman di kening Meng Ting. "Aku bahagia."

Tubuh dan pikirannya bersatu dengan orang yang dia sukai, bagaimana mungkin dia tidak bahagia? Terlebih karena Meng Ting sengaja memanjakannya dan sengaja ingin membuat Yan Sui bahagia. Karena niat yang bijaksana itu, Yan Sui merasakan kehangatan nyaman yang berlangsung lama hingga sekarang. Dia sangat yakin akan jawabannya.

"Hmn," jawab Meng Ting lembut, lalu air mukanya menjadi semakin lembut dari sebelumnya. Dengan suara yang lembut, dia berkata, "Aku juga bahagia."

Yan Sui tidak menjawab Meng Ting lebih jauh dengan kata-kata lain, dia secara tidak sadar memeluk pemuda itu dengan lebih erat.

Mungkin pernyataan 'kesedihan lahir dari kebahagiaan yang sangat luar biasa' bukanlah tanpa alasan. Di waktu yang membahagiakan ini Yan Sui tiba-tiba saja berpikir, jika dia tidak bisa bertemu Meng Ting di kehidupan ini, akan jadi apa dia?

Beloved Marriage in High Society (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang