Beloved Marriage in High Society (Complete)

BMHS : Bag. 58.1 : "Kau adalah kebahagiaanku."

Bagian 58.1

"Kau adalah kebahagiaanku."

Pengarang : Jianjia Nizi

Penerjemah Chi-Ind : FoxyJung

♥♥♥♥♥♥♥♥♥

Akan tetapi lift memberikan waktu yang terlalu pendek untuk Yan Sui bereaksi. Suara 'ting' terdengar, dan lift telah mencapai lantai dasar. Meng Ting menegakkan tubuhnya, dan melepaskan diri dari pelukan Yan Sui. Dia sendiri tidak menyadari betapa indah kata-katanya untuk didengar. Dia menarik tangan Yan Sui dan menggoyang-goyangkannya, "Kita sampai."

Yan Sui menolehkan kepala untuk memandangnya, dan bertatapan dengan sinar mata Meng Ting yang cemerlang serta jernih. Dia mengalaminya lagi, sesuatu yang disebut rasa dari jantung yang berdebar.

Benar, dia telah sepenuhnya jatuh hati pada Meng Ting.

Saat perasaannya yang tak terlukiskan tengah dicampur aduk, Yan Sui diseret-seret Meng Ting untuk sesaat. Sebelum akhirnya menarik kembali pemuda itu, dan mencari arah yang benar.

Peak season dari tempat berlibur di desa ini adalah dari awal bulan April hingga bulan November. Ada banyak pengunjung yang datang ke tempat ini untuk bersenang-senang ataupun beristirahat. Bahkan dapat terlihat sosok-sosok mahasiswa yang bersenang-senang, karena semester baru mereka terlambat, jadi mereka bermain-main terlebih dahulu sebelum kembali ke sekolah.

Tidak seorangpun dari Yan Sui atau Meng Ting yang mengenakan pakaian formal, karena itu saat mereka berjalan ditengah riuhnya kerumunan yang tengah bersenang-senang, mereka tidak tampak terlalu istimewa, namun dapat dipastikan bahwa mereka sangat mempesona. Bagaimanapun, Meng Ting itu rupawan, dan Yan Sui memiliki perawakan yang sangat bagus, serta jelas sekali terlihat bahwa hubungan keduanya sangatlah intim. Orang-orang tidak dapat mengendalikan apa yang ada dalam pikiran mereka, namun tak seorangpun yang berani mendekat atau mengajak mengobrol.

"Bai Yang, kau melihat apa?" Di antara para mahasiswa yang tengah bersenang-senang, seorang pemuda menyikut pemuda lain yang ada di sampingnya. Namun dia tetap saja tidak mendapatkan perhatian dari pemuda tersebut, hingga sosok Meng Ting dan Yan Sui sepenuhnya menghilang, barulah dia berbalik seraya menaikkan alisnya dan bergumam dengan senyum simpul di wajahnya.

"Aku kembali melihat takdirku......."

"Takdir apa?" dan pemuda yang tengah berbicara ini bernama Liu Jing. Dia merenung sekali lagi sebelum kembali bertanya, "Takdir yang merupakan cinta pada pandangan pertamamu di Negara F?"

Kali ini Bai Yang tidak mengabaikan pertanyaannya, ataupun menyanggahnya. Dia mengangguk lembut, "Dia orangnya."

Bibir Liu Jing bergerak, akan tetapi dia tidak kembali bicara. Jelas terlihat bahwa 'takdir' Bai Yang telah direnggut orang lain, dan dari sikapnya, Bai Yang juga tampak tidak terlalu memperdulikannya. Jadi memberikan nasihat untuk mengejar orang itu akan terdengar tidak pantas, dan tampak tidak perlu juga baginya untuk menghibur Bai Yang. Jadi dia tidak mengatakan apapun untuk beberapa saat.

Di sisi lain, Yan Sui dan Meng Ting tidak tertarik untuk melihat jeritan penuh kesenangan tiada henti tersebut. Mereka berdua langsung berjalan menuju tepian kolam renang, dan sesuai dengan kesepakatan mereka di lantai atas, Yan Sui mengajari Meng Ting berenang.