6. Berdua di uks

1.2K 146 256
                                    

"Anthony, masih pusing kepalanya?" Pertanyaan Rian pertama kali yang menyapa Anthony dikala dirinya telah sadar dari pingsan. Bisa dilihat seberapa khawatirnya Rian kala mengetahui bahwa Anthony pingsan saat menjalani hukuman dari guru piket.

Setelahnya Rian sembari menarik tangan Ihsan, berlari kearah ruangan uks. Mengikut jejak sang adik kelas yang tengah membopong sahabatnya dalam keadaan tidak sadar. "Heung? Gue dimana ini?" Tanya Anthony balik sambil mengerjapkan kedua matanya.

Rian dengan sigap mengambil dan memberikan minum untuk Anthony, orang pingsan pasti merasa haus dan dehidrasi. "Ini Thon minum dulu, pelan-pelan bangunnya ya" ucap Rian sambil membantu Anthony untuk bersandar di bantal ranjang uks.

"Makasih Yan" gumam Anthony dengan suara parau. Rian tersenyum lalu menyerahkan gelas berisi air mineral yang diambil dari dispenser uks. "Sama-sama Thon" balas Rian sambil tersenyum manis lalu mengusap pelan kepala Anthony.

Ihsan yang sedari tadi diam memperhatikan interaksi kedua sahabatnya pun berjalan mendekati ranjang uks. "Lo kenapa bisa pingsan gitu dah Thon? Gak biasanya" tanya Ihsan dengan nada herannya.

Rian menggeser badannya menjadi mendekat kearah kepala Anthony, Anthony yang ditanya oleh Ihsan hanya menatap Ihsan dengan datar. "Jadi gini, gue tadi bangunnya telat. Biasanya jam 5-an jadi jam 7 kurang 10 menit, terus gue juga belum sarapan. Dan gitu endingnya, gue pingsan waktu ngejalanin hukumannya bu Ika" jawab Anthony.

Ihsan mengangguk-anggukkan kepalanya, seolah mengerti dengan penjelasan dari Anthony. "Terus lo mau disini aja atau izin pulang?" Tanya Ihsan dengan tangan kanan bertumpu pada ranjang uks yang sedang Anthony tiduri.

"Gak tau juga gue, mau pulang apa enggak. Kalau pulang, mama pasti udah di bandara" jawab Anthony dengan nada bimbangnya, Rian yang sedari tadi menyimak pun mengelus-elus pundak Anthony dengan lembut, tipikal seorang ibu yang sedang menemani anaknya yang sedang sakit.

"Pergi kemana mama lo emangnya?" Tanya Ihsan lagi sambil mendaratkan bokongnya di ranjang uks dan menggantikan tumpuan tangan kanannya. "Ngurus butiknya yang di Bangka Belitung" jawab Anthony dengan datar.

"Lah terus adek lo sama siapa? Sama lo berdua dirumah?" Anthony menganggukkan kepalanya sebagai jawaban dari pertanyaan Ihsan. "Yaudah nanti aku nginep dirumah kamu aja Thon, nemenin kamu biar gak kesepian" ucap Rian dengan lembut.

"Kamu San, mau ikut nginep dirumah Anthony juga gak?" Tanya Rian dengan lembut, tipikal seorang ibu bertanya kepada anaknya. Ihsan berfikir sebentar, lalu menggelengkan kepalanya sebagai jawaban atas pertanyaan Rian tadi.

"Kenapa?" Tanya Rian dengan bingung. "Gue bagian anter-jemput kalian aja kesekolah, biar gak tekat lagi terus biar gak kena hukuman lagi" ucap Ihsan setengah menyindir Anthony yang membuat mau tidak mau Rian tertawa pelan.

"Kamu gak boleh gitu ah San, temen lagi kena musibah malah disindir. Seharusnya di doain biar cepet sembuh" nasihat Rian yang membuat Ihsan mendengus mendengarnya. "Iya tuh, seharusnya lo doain gue, bukannya nyindir" ucap Anthony ikut-ikutan.

"Ogah gue ngedoain Anthony, ngapain amat" jawab Ihsan dengan nada menyebalkannya, membuat Anthony merotasikan kedua matanya. Rian tersenyum mendengar jawaban Ihsan, lalu kedua matanya beralih menatap pemuda lain didalam uks yang sedang bermain ponsel.

"Jo, kenapa disitu? Sini gabung sama kita" ajak Rian yang membuat pemuda itu yang sedang asik menatap ponselnya dengan intens langsung mengalihkan kedua matanya menjadi menuju kearah Rian berada, namun fokusnya kearah Anthony yang sedang terbaring lemah.

"Ah iya kak, gak enak ganggu waktu buat kalian bertiga hehe" jawab Jonatan sambil beralih menatap Rian sambil senyum pepsodent. "Ih gapapa kali, kita bertiga gak gigit juga kok!" Jawab Rian sambil tersenyum manis.

Relationship [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang