Park Jiyeon seorang gadis berusia 18 tahun harus menerima kepedihan saat sang kekasih mengalami kecelakaan hingga merenggut nyawanya. Dalam keputusasaannya menerima takdir yang digariskan Tuhan Jiyeon bertemu dengan Kim Mingyu seorang pelukis muda...
Cahaya menyilaukan itu semakin kuat menghisap mereka, Jiyeon membalas pelukan Mingyu yang semakin erat padanya. Gadis itu membenamkan wajahnya pada dada bidang Mingyu, Jiyeon mempercayai pria yang masih sangat baru dia kenal itu, tidak peduli siapapun sosok ini. Jiyeon menyakini rasa aman yang sebelumnya sempat dia rasakan mungkin dari pria ini.
BYURRR!!!
HUAAHHH!!
"Kyaaaa apa ini??" Teriak Jiyeon yang entah bagaimana bisa mereka berada didalam danau. Jiyeon melirik pada Mingyu yang berenang menghampirinya, lelaki berwajah tampan itu mengulurkan tangannya pada Jiyeon. Dia menatap tajam Jiyeon yang susah payah untuk membuat tubuhnya tidak tenggelam. Beberapa kali gadis itu menyembulkan kepalanya keatas permukaan air, menghirup sebanyak-banyak oksigen diatas permukaan danau.
Mingyu menyeret tubuh yang lebih mungil itu ke tepi danau. Dengan sisa tenaga yang ada Mingyu berusaha untuk menyelamatkan nyawanya dan sosok gadis aneh yang hanya menggerakkan kakinya tidak beraturan namun malah membuat tubuhnya semakin terseret menuju dasar danau.
Hosh!
Hosh!
Deru napas keduanya saling bersahutan. Mingyu dan Jiyeon terduduk diam dipinggir danau dengan seluruh tubuh yang basah.
"Astaga apa ini?" seru Jiyeon untuk sekian kalinya dia berteriak tidak jelas. Gadis itu melirik sekitarnya yang sangat-sangat tidak asing, raut terkejut dan tidak percaya nampak bercampur membuat garis kebingungan tergambar jelas di wajah cantiknya.
"Bisa tidak kau diam!"
Jiyeon menghentikan kegiatannya yang terus melirik sekitar, dia memalingkan pandangannya menatap pada sosok pria kurus yang hanya terdiam dengan wajah yang sangat menyebalkan menurut Jiyeon.
"Kau menyebalkan!" ketus Jiyeon beranjak dari duduknya menunjuk wajah tampan Mingyu yang masih raut wajah dingin. Pria itu menepis tangan Jiyeon yang berada didepan wajahnya, dia juga ikut menegakkan tubuhnya.
"Berisik," desis Mingyu membuat Jiyeon meneguk ludahnya paksa. Gadis itu kembali menghela napas berat, melihat pada seluruh tubuhnya yang masih sangat basah. Dia mengurungkan niatnya untuk beranjak dari sana, Jiyeon kembali mendudukan dirinya di tepi danau.
Jauh.
Pikirannya melayang jauh kenapa dia berada di danau, apa yang sebenarnya terjadi. Beberapa saat yang lalu dia berada di tempat yang sangat aneh, bertemu dengan pria aneh yang berkata hal yang tidak masuk di akal dan berakhir dengan pria menyebalkan yang membuat Jiyeon selalu ingin melempar sepatu tepat mengenai wajahnya yang tak berekspresi. Gadis itu menerawang jauh, mengingat hal terakhir yang terjadi. Dia berbaring di kamarnya setelah meminum banyak obat tidur, yah Jiyeon mengingat dengan jelas gadis itu sedang meregang nyawa karena overdosis obat tidur. Lalu apakah ini mimpi atau sebenarnya dia sudah gila?
