CH 17 - Insomnia atau Amnesia? -

613 28 0
                                    

"Lit! Lita! Bangun!"

"Apa sih kak!" Aslian, gue bener-bener kesel sama kakak gue. Seenaknya bangunin gue yang lagi ngimpiin Park Jimin.

"Lo kenapa keringetan gini?" Dari nadanya kedengeran kalau dia lagi bener-bener khawatir sama gue.

"Apaan sih kak. Ngga juga." Bohong. Sebenernya gue juga ngerasa kalau gue keringetan.

"Coba lo bangun dulu."

"Iya iya." gue mencoba bangun. "Eh? Kak! Aku ga bisa. Kak! Aku kenapa?!"

"Yang bener dek! Sini gue bantu." kakak guepun membantu gue agar bangun, tapi hasilnya nihil. Tubuh gue bener-bener kaku.

"Dek! Ga lucu ya. Lo jangan drama!" Kak Rifky malah ngebentak gue. Dan langsung aja air mata gue turun.

"Gue ga tau! Lo pikir gue mau kaya gini?! Ngga! Sialan lo! Kakak macam apa! Ga becus lo! Pergi sana! Hiks..." (anjay ngakak si Tata mewek:D)

"Maaf dek, gue refleks. Gue kira lo cuman bercanda aja. Maaf ya." kak Rifkypun duduk di sebelah gue yang masih terbaring tak berdaya~ menahan rasa, ingin jumpa~ Percayalah padaku akupun rindu kamu, ku akan pulang~ DAHAN DAHANNNN malah nyanyi

"Gue telepon dokter dulu ya."

"Jangan!"

"Kenapa? Lo betah tiduran begitu, hah?"

"Mmm... Kakak temenin gue aja disini. Gue ga mau di tinggal, karena gue gak suka kalau di tinggal, apalagi di tinggalnya pas lagi sayang-sayangnya." (HEUU KUTIL ANOA MASIH AJA NGEBUCIN)

"Bisa aja lo upil kudanil. Gue kira lo ga bisa ngebucin."

"Diem bambang. Badan gue ini, begimana otokehh." ucap gue sambil monyongin bibir

"Gue katapel tu bibir biar dower ye."

"Sapi! Buruan ini begimana. Masa gue kaga sekulah." Padahal emang sebenernya gue lagi ga mau sekolah. Karena ada ulangan Kimia:')

"Dalem hati lo seneng kan kaga sekolah. Ngaku lu! Kan gue udah bilang, gue mau telepon dokter biar tau ada apa sama tubuh lo."

"Ga usah! Bentar lagi juga mendingan, buktinya keringetan gue berkurang ya kan." gue nyengir kuda

"Iya sih. Tapi gue mau tanya, ini pertama kali lo ngalamin gini atau udah lama?"

"Euh... Baru sih, hehe."

"Lu nyengir mulu kek kudanil. Pamer jigong najis!"

"Anjir! Gitu ya lo jadi abang. Adeknya lagi sakit malah ditambah sakit."

"Makanya jangan nyengir kaga jelas mulu."

"Ya susuklah."

"Heh! Lo make susuk? Gue bilang emak babeh loh ya."

"Laknat banget punya abang atu. Susuk itu suka-suka. Kaga gahol lo mah. Lagian beli kuota yang 50k abis sehari buat games ga jelas doang."

"Ya susuklah."

"Anjir! Itu punya gue ya, ada hak ciptanya. Bayar lo!"

"Perhitungan amat lo sama abang sendiri. Pantesan jomblo terosss, orang perhitungan." Sialan oy. Pengen nebas mukanya:)

"Heh! Gue bukan jomblo! Gue single!"

"Sama aja! Sama-sama ngenes HAHAHAHAHA." WAW:)))

"Cecan mah sabar aja nanggepin orang gewla kaya l."

"Najis alay!"

"Bodo!" gue ngejulurin lidah

"Gue banjur pake air koco baru tau rasa lo."

"Kaya berani aja."

"Berani lah."

"Gue aduin sama nyokap bokap baru tau rasa lo." ucap gue sambil nunjuk mukanya pake jari tengah:')

"Cih! Tukang ngadu."

"Mending tukang ngadu daripada tukang ngintilin orang!"

"Dasar anak bontot."

"Ngape? Mau tukeran?"

"Ga level."

"Geleh."

"Eh Ta."

"Paan?"

"Lo ga nyadar?"

"Nyadar apaan dah?"

"Coba lo gerakin tangan lo."

"Nih." gue mengangkat tangan ke atas

"Udah bisa gerak tuh. Coba lo bangun terus berdiri." gue mah nurut-nurut ae disuruh sama abang gue. Kaya hewan peliharaan, sial.

"Anjirrr udah sehat wal afiat lo. Sana gih mandi abis itu berangkat."

"Berangkat kemana? Lo siapa? Gue siapa? Ini dimana? Ko gue mendadak insomnia ya?"

"Bodonya ampe DNA anjir. Amnesia, bukan insomnia."

"Amnesia? Amnesia siapa? Adiknya insomnia? Atau kakaknya insomnia?"

"Nenek moyangnya!"

BRAK! Abang gue nutup pintu dengan kasar. Gue cuman ketawa guling-guling aja anjir.

"BURUAN MANDI! 15 MENIT DARI SEKARANG!"

"KAMPRET!"


HEY HOOOO!!!
Udah lama ya ga update. Maaf ya. Sekarang udah mulai masuk ke tahap @$(@&(@+: ya. Tunggu chap selanjutnyaaaa

Cold Girl vs Cold Boy | ✔ [REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang