CH 1 - Makhluk Astral -

4.6K 101 1
                                    

Sekolah

"Ta!" teriak dua orang perempuan yang satu bertubuh mungil dan chubby. Yang satu lagi tinggi dan bertubuh kecil, tapi mempunyai rambut yang curly.

"Euy?" sahut gue menggunakan bahasa sunda.

"Nat ihhh." Perempuan berambut curly itu bergelayut di lengan gue.

"Apa Tania?" tanya gue lembut. Dan gue tebak, pasti potek.

"Tania kesel sama Jidan." Nah, 'kan, bener.

"Kenapa lagi Tania?"

"Udah lah Tan, lupain aja," ucap Tamara enteng.

"Gak gampang, Tar." Tania mulai menurunkan air matanya.

"Ah Tania jangan nangis." Gue elap tuh air matanya make tisu.

"Jidan kenapa sih jahat sama Tania? Jidan kenapa gak peka sama kode Tania? Sebenernya Jidan tau gak sih kalau Tania suka sama Jidan?" Tania langsung meluk gue dan nangis di pundak gue.

"Tan, sebenernya Jidan tau kalau kamu suka sama dia. Cuma, Jidannya jual mahal. Mungkin dia pengen tau seberapa besar cinta Tania ke Jidan." Di saat gue sedang mencoba menenangkan Tania, tiba-tiba nongol makhluk astral.

"NATA DE COCO!" Cuma bocah ini doang yang manggil gue dengan 'nata de coco'.

"Berisik tau ga?!" ketus gue.

"Tania udah sedikit lega, Nat. Makasih ya. Tania mau ke kamar mandi dulu, tunggu disini jangan kemana-mana." Gue langsung mengangguk dan Tania pun pergi ke kamar mandi.

Moga aja tu anak gak ada rencana bunuh diri di kamar mandi, gue membatin

"Ta, gue mau ketemuan dulu sama Rian ya." Rian itu pacarnya Tara guys. Tara itu 'panggilan sayang-‿◦' dari gue, dan yang lainpun ikut-ikutan manggil Tamara jadi Tara.

"Okay." Tara pun langsung pergi menyisakan gue sama si kutu kupret Jidan.

Gue dan Jidan udah berteman sejak kita masih di dalam rahim. Bunda gue sama ibunya Jidan sahabatan dari SD, ya otomatis anaknya juga jadi deket.

Jidan ini orang yang disukai, eh ralat deh jadi 'dicintai' sama Tania. Tau, 'kan tadi kenapa Tania langsung ke kamar mandi? ─‿─ Makhluk astral yang sok ganteng, sok kecakepan ini pura-pura gak peka sama Tania, jibang emang.

"Tataaa i love u," goda Jidan. Si kampret mah gak ada kerjaan emang.

"Apa si ai maneh?!"

"Sayang adik Meghan Trainor." Jidan merentangkan tangannya sambil maju ke arah gue.

Plak!!!

"Makasih udah mau ngakuin gue sebagai adiknya Meghan Trainor. Tapi gue gak ngerti apa maksud lo tadi ngerentangin tangan gitu. Oh ya, sorry ya gue refleks tadi, jadi tangan gue ngelayang deh ke pipi lo," ucap gue dengan nada santai.

"Sakit Taaaa. Keberapa kalinya ini lu nampar gua." Jidan mengelus ngelus pipinya yang merah.

"Uhh sakit ya?" ucap gue so khawatir.

"Iyaa minta ditembuhin tama Tata~" kata Jidan dengan nada so imut. Jijik. Sumpah.

"Ohhh mau disembuhin sama Tata?" tanya gue. Jidan langsung mengangguk.

Plak!!!

Gue langsung nampar pipinya yang satu lagi. "Gimana? Udah sembuh?"

"Gogog lu Ta! Sakit dog!" Jidan mengelus kedua pipinya yang panas itu.

Cold Girl vs Cold Boy | ✔ [REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang