CH 29 - The End of Everything -

1.2K 24 0
                                    

Author PoV

Sudah seminggu Tata terbaring di ranjang rumah sakit. Tetapi, Aldi cukup setia menemani Tata selama ini.

5 jam yang lalu pihak kepolisian berhasil menghubungi kedua orang tua Tata. Karena selama ini kedua orang tua Tata sangat sulit di hubungi, mungkin karena jarak yang jauh. Ya, kedua orang tua Tata berada di Jepang.

"ALDI! KAMU SUDAH INGKAR JANJI DENGAN SAYA!" Teriak ayah Tata yang baru datang dengan nafas yang memburu. Disusul bunda Tata dengan mata yang sembab. Mungkin sejak di perjalanan, sang bunda terus-menerus mengeluarkan air matanya.

"Maaf, pak." ucap Aldi sambil menundukkan kepala.

Flashback on

"Aldi, ayo pulang!"

"Ayo."

Baru sampai di luar mall, mereka berdua, Tata dan Aldi sudah disambut oleh guyuran hujan.

"Eh, Di? Hujan?"

"Lah iya. Hujan-hujannan yu, Ta!"

"Jangan, Di. Nanti lo sakit."

Aldi menghiraukan omongan Tata. Dia langsung pergi hujan-hujannan sambil melompat riang.

"ALDI! NANTI KAMU SAKIT!"

"Gak apa-apa, Ta." ucap Aldi sambil terus melompat-lompat.

Pada akhirnya, Tata yang kesal karena Aldi tidak menuruti omongannya, Tata langsung menghampiri Aldi.

Baru saja 5 langkah,

BRAK!

Seketika Aldi mematung melihat kejadian barusan.

Darah.

Darah yang kental melumuri aspal dan mengelilingi si pemilik darah tersebut.

Sedangkan si pemilik darah sudah tergeletak tak berdaya di atas aspal. Matanya masih sedikit terbuka, dan dia tersenyum tipis sambil melihat ke arah orang yang dia cintai sedang meneriaki namanya.

"TATA! KENAPA?! KENAPA KEJADIAN INI TERJADI LAGI TA?!"

Tata. Dia hanya menatap sang kekasih dengan tatapan sendu, lalu, menutup matanya.

Flashback off

"Sekarang kamu pergi! Dan jangan pernah berani-berani bertemu dengan saya, istri saya, apalagi anak saya! Mengerti?!" Amarah sang Ayah korban meledak-ledak saat ini. Wajah beliau pun begitu merah, bahkan sangat merah.

"T- tapi, pak--"

"Kamu mau pergi sendiri atau perlu saya seret?!"

"Saya ingin bertemu dengan Tata untuk terakhir kalinya, pak. Boleh?"

"Tidak! Cepat kamu pergi! Atau perlu saya panggilkan satpam?!"

"Yah, sabar yah." Bunda Tata mencoba meredakan amarah suaminya.

"Saya mohon, pak, bun, izinkan saya bertemu dengan Tata untuk terakhir kalinya." ucap Aldi memohon-mohon kepada orang tua Tata.

"Udah yah, izinin aja."

"Lima menit."

Mendengar itu, Aldi langsung mengucap syukur karena ayah Tata sudah mengizinkannya untuk bertemu dengan Tata. Langsung saja Aldi menghampiri Tata yang tengah berbaring di ranjang rumah sakit.

Cold Girl vs Cold Boy | ✔ [REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang