Sudah 6 bulan sejak pernikahan gue dengan pak Ivan,lempeng aja. Gak ada yang spesial. Pak Ivan lebih sibuk dari perkiraan gue. Dia sibuk dengan meniti karir dan gue sibuk dengan kuliah gue. Pak Ivan berangkat pagi dan pulang jam 9 malam. Kalau sempat ngantar gue kuliah, kalau nggak sempat, ya gue naik taxi. Nggak ada interaksi lama antara gue dan pak Ivan. Kadang pak Ivan datang, gue udah tidur. Pernah paling malam dia pulang jam 11, alasannya lembur. Gue cium bau parfum perempuan di jas milik pak Ivan, saat gue lagi cuci jas dia.
Ceklek
Pintu terbuka menampilkan wajah capek pak Ivan. Gue berdiri dan membantu membawakan jas dan tas laptop miliknya. Pak Ivan melonggarkan dasinya dan duduk di sofa. Lagi-lagi gue mencium bau parfum perempuan, ini bukan milik gue.
"Bapak sudah makan? Saya udah masak----" belum sempat gue bicara sudah dipotong oleh pak Ivan. "Aku kenyang. Aku mandi dulu"
Pak Ivan masuk kedalam kamar dan membawa baju Ganti, dan berlalu ke kamar mandi. Gue bereskan tugas-tugas dan laptop gue. Pak Ivan keluar dari kamar mandi dan langsung berlalu ke kamar untuk tidur. Gue beranjak ke meja makan. Gue masukin lagi lasagna yang gue masak khusus untuk pak Ivan. Selera makan gue juga menghilang. Gue masuk ke kamar dan tidur.
Paginya pak Ivan sudah berangkat ke kantor tanpa pamit ke gue. Gue bergegas mandi dan bersiap-siap untuk ke kampus. Gue memakai kemeja warna putih dan celana kulot warna hitam dan jaket jeans kesayangan. Hari ini gue masih ada UTS terakhir.
Dikampus sahabat terbaik gue Bella dan Reva setia menunggu gue. Mereka sedang dengan memakan kue buatan Mama Bella. "Ini buat Lo, Mama kasih lebih, karena Lo suka kue ini buat sarapan" gue peluk Bella "thank's Bella. Sampein ke Mama Lo makasih" Bella mengangguk.
"Dan,,besok jangan lupa tugasnya ya" ingat Bella. Gue baru sadar tugas yang akan dikumpulkan sebelum liburan semester. Gue mengangguk. "Kuy masuk kelas".
Pulang kuliah mereka sudah bersiap-siap mau jalan. Terlihat Reva sudah membenarkan bedaknya dan sesekali memakai liptinnya yang sudah pudar. "Lo berdua mau kemana?"
"Mau jalan dong,sesama cewek single" jelas Reva "Hah,,,bikin iri lo berdua" gue memberenggut.
"Gue yang iri sama lo,suami lo aja pak Ivan ganteng pake banget,peluk-able,tajir,enak ya lo pulang ada dia terus bantuin ngerjain tugas lo,ya kan bell?" Gue cuma menggeleng. "Tugas mah gue kerjain sendiri,mana mau dia bantuin"
"Masih killer?"tanya Bella. Gue mengangguk "Killer masalah tugas"Tawa kami pecah sampai dilihatin teman-teman yang lain. Andaikan mereka tahu yang sebenarnya, gue pastikan mereka akan bawa gue ikutan jalan.
"Udah ah,gue balik dulu ya,mau kerumah nenek" Bella dan Reva melambaikan tangannya saat gue masuk taxi. "Ati-ati Dan,jangan lupa tugas besok"
"Oke bu dosen" gue mengacungkan jempol ke arah Bella.
🏬🏬🏬
Sampainya di rumah nenek, gue lihat ada mobil Mami disana. Gue masuk ke dalam. "Nenek?" Panggil gue. Mami keluar dari dapur dan menghampiri gue. "Masuk Dan,sama siapa kamu?"
"Mami,,"mencium tangan Mami "sendiri mi,pulang kuliah"
"Ivan lembur ya?" Gue cuma mengangguk. Lebih baik orang tuanya Nggak tahun yang sebenarnya. "Iya Mi,masak apa Mi?"
"Nenek lagi pingin spaghetti,yuk bantu Mami" gue menaruh tas ransel gue di sofa dan masuk ke dapur mengekori Mami. "Iya Mi"
Sudah sering gue pulang kuliah pulang ke rumah Oma atau nenek pak Ivan. bahkan kerumah Maminya pak Ivan juga,karena pak Ivan selalu pulang malam. Gue mencari hiburan sendiri.
"Dan,besok kamu ada waktu nggak?" Gue mengangguk. "Ada Mi,pulang kuliah ya,soalnya besok mau ngumpulin tugas"
"Oke" gue membantu mami membereskan meja makan. "Mami mau kemana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh dari kakek
Roman d'amourperjodohan yang nggak diharapkan sama Daniella yang masih SMA menikah dengan mantan guru magangnya waktu SMA, membuatnya harus menerima kenyataan dijodohkan oleh kakeknya karena perusahaan kakeknya