4-Emotion

7.9K 372 1
                                    

Disinilah sekarang Alenna. Berjalan di koridor dengan tumpukan buku yang tertumpuk di tangannya. Ya, tadi gurunya menyuruh Alenna untuk membawa tumpukan buku tulis itu ke ruang guru.

"Kemana?" tanya seseorang didepannya,

"Ruang guru" jawab Alenna singkat,

"Gue ikut" sungguh menyebalkan,

"Lo balik ke kelas, gue bisa sendiri" tolak Alenna pelan

Arsen menggeleng dan segera mengambil semua tumpukan buku di tangan Alenna.

"Yahh kan gue yang disuruh masa lo yang bawa? Sinihh gue bawa juga beberapa buku" protes Alenna.

Alenna terdiam mengerjapkan matanya beberapa kali. Tiba-tiba Arsen memberikannya dua buah buku tulis. Hanya dua?. Alenna bersungut kesal, sedangkan Arsen sudah berjalan mendahului Alenna.

•••

Kali ini Arsen berjalan mengikuti Alenna kekelasnya, katanya mau mengantar, ohh Tuhan Alenna tak perlu inii.

Tiba-tiba ada sebuah pemikiran gila yang melintas di kepala Alenna.

"Arsen" panggil Alenna,

"Hmm" Arsen menengok,

"Emm ituu emm",

"Apa?" tatapan Arsen mulai menajam, tapi itu tak menyurutkan niat Alenna untuk bicara,

"Pliss bebasin gue sehari ini aja yaa, gue nggak bakal kenapa-napa, plisss" pinta Alenna sangat memohon.

Arsen menatap Alenna tajam. Ada apa dengan gadis ini?. Arsen menarik Alenna berbelok dari jalan yang seharusnya. Ia membawa Alenna ke taman belakang sekolah.

Tangan Alenna diseret dan dicengkeram erat oleh Arsen. Beberapa kali terdengar ringisan kecil dari mulut Alenna, tapi Arsen tak peduli sama sekali.

"Lo bilang apa tadi?" Arsen berhenti mendadak dan membuat Alenna terkejut dan harus menjaga keseimbangan tubuhnya agar tak jatuh,

"Gue mi..minta be..bebas sehari ajaa" jawab Alenna dengan rasa takut yang mulai muncul,

"Kenapa?",

"Gue cu..cuma pengen bebas dari pengawasan lo sehari ini aja, gu..gue bisa jaga diri gue sendiri Ar" pinta Alenna sangat memohon melebihi apapun,

"Lo pengen lepas pengawasan gue atau mau lepas dari tangan gue? Hah?" tanya Arsen mulai terdengar mengerikan,

"Gu..gue ma..mau",

"Nggak akan!" penolakan yang sangat waww,

"Arsen plisss",

"Saat lo bilang ini gue jadi punya pikiran untuk menggores tanga lo, lo mau? Hmm?" sungguh setan!!,

"Ar Ar pliss enggak enggak!" Alenna memundurkan langkahnya menjauh dari Arsen, tapi percuma karena Arsen terus mengikutinya,

"Engga mau kan? Yaudah jangan coba-coba lari dari gue" Arsen berjalan menjauh meninggalkan Alenna.

Alenna berusaha mengejar Arsen hingga langkah mereka sama.

"Arsen gue mohon yaa, sehari ini aja" mohon Alenna lagi,

"ENGGAK! LO DENGERKAN GUE BILANG APA? LO NGGAK MUNGKIN TULI KAN?" bentak Arsen membuat Alenna lebih ketakutan sekarang.

Alenna menunduk. Hampir saja air matanya menetes. Arsen merasa sedikit bersalah sekarang. Arsen mengangkat dagu Alenna, agar gadis itu menatapnya.

Alenna masih belum berani menatap wajah Arsen.

"Alenna" panggil Arsen berusaha lembut.

Alenna tak menjawab.

Protective Devil || Completed✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang