21-Here

2.1K 125 6
                                    

Sesuai janjinya, Shivi henar-benar membebaskannya dan yang ia tau kalau Alenna sudah tak di kejar pesuruh papanya lagi. Papanya yang bilang sendiri. Setidaknya Arsen bersyukur karena Shivi menepati janjinya.

Dengan penuh keegoisan dan kebodohan, Arsen mengambil jalan paling gila.

Pergi menjauh.

Arsen jelas tak mau memutuskan Alenna dengan cara brengsek, Arsen juga tak mungkin bisa memutuskan Alenna dengan cara halus karena mungkin saja Alenna tak akan melupakan nya seutuhnya, dan ia tak mau hidup dengan Shivi.

Lebih baik ia menjomblo seumur hidup, daripada bersama dengan orang yang tak ia cintai sama sekali.

Arsen juga tak mungkin mengambil keputusan untuk terus kembali bersama Alenna, sedangkan kehidupan Alenna tak akan pernah tenang dari ancaman orang di luar sana.

Kini Arsen memilih manjauh dari Alenna maupun Shivi. Toh ia sudah mengambil keputusan dan satu hari kemarin sudah ia gunakan dengan baik, sekarang waktunya ia benar-benar memutus hubungannya dengan Alenna, bahkan Shivi.

Abaikan saja pemikiran bodoh dan egois Arsen. Arsen ingin tenang. Arsen ingin menjauh dari masalah ini. Toh ia merasa masalahnya selesai kalau ia pergi menjauh dari semuanya, karena ia berbahaya.

Dan pada kenyataannya Arsen melupakan sesuatu, bahwa Shivi bukan seorang yang akan menyelesaikan masalah dengan baik. Dan Arsen lupa kalau Alenna masihlah gadisnya karena mereka belum putus kan?.

Abaikan kebodohan Arsen ini. Apa kalian paham apa yang Arsen pikirkan?.

•••

Malam ini mulailah rasa kekhawatiran Alenna muncul kembali. Ia sendiri disini, tak ada Arsen. Arsen meninggalkannya? Tanpa alasan? Ahhh tidak mungkin!.

'no name' is calling...

Alenna mengerutkan dahinya. Nomor siapa ini?.

"Hallo?",

"Dimana Arsen?",

"Astaga kak gue bener-bener nggak tau dimana dia, gue juga lagi bingung dimana dia",

"Lo nggak nipu gue kan?",

"Buat apa kak? Kalaupun gue bawa kabur Arsen juga pasti sekarang gue lagi sama dia. Gue aja sendirian di rumah" kata Alenna membuat keheningan di seberang sana,

"Kak gue cape kita ribut mulu. Dan gue punya pertanyaan buat lo, apa lo beneran suka sama Arsen?",

"I..iya lah, kan gue udah bilang kalo gue suka sama dia",

"Apa lo bener-bener dah move on dari Juan gege?",

"Jangan bahasin dia!",

"Kenapa lo marah? Apa lo beneran balum move on dari dia?",

"Buat apa gue belum move on dari dia? Hubungan gue sama dia udah hancur nggak baik sampe sekarang",

"Karena bisanya ketika mereka sebagai mantan malah bermusuhan, bisa jadi salah satu dari mereka belum move on atau malah semuanya" kata Alenna seolah berhasil menohok dan merenggut semua suara Shivi,

"Anak kecil nggak usah sok tau lo!",

"Kira-kira aja sih",

"Serah!".

Shivi mematikan sambungan lebih dulu. Dengan segera Alenna menghubungi Juan.

"Hallo Ge...",

"Kenapa Len?",

"Ge tadi kak Shivi telfon. Dia tanyain dimana Arsen, ya mana aku tau",

"Katanya kemarin kamu ketemu dia, sekarang dimana?",

"Iya kemaren aku ketemu dia, hari berikutnya dia ngilang lagi Ge, seolah ditelan bumi",

"Kok bisa? Dia nggak sama Shivi?",

"Kalo sama kak Shivi ngapain tadi dia nanya ke aku sampe emosi coba? Pasti Arsen nggak sama dia Ge",

"Yaudah besok Gege cari tau. Kamu istirahat aja, belajar buat kelulusan kamu. Kali ini biarin Gege sendiri oke?",

"Gege mau sendiri? Yaudah Ge. Gege juga jangan lupa istirahan dan belajar. Bye Gegee..",

"Byee.."

Sambungan dimatikan.

•••

Los Angeles, Amerika Serikat

Seorang pemuda menginjakkan kakinya di bandara. Tak sering ia kesini, hanya sekadar pernah.

Disinilah lembar baru akan ia buka. Semua yang lalu akan ia lupakan. Semua yang pernah bergantung padanya juga akan malupakannya, karena ia terlalu bahaya.

Katakan ia seorang pecundang yang lari dari masalahnya. Ia hanya ingin menyelamatkan gadisnya dari ancaman diluar sana yang berasal darinya.

"Hai L.A"

•••

Pagi ini Shivi baru saja kembali dari mini market dan tujuannya langsung tertuju pada ruangan Ziee.

"Pagi Ziee..." sapanya,

"Kakak dateng lagi. Gimana kabar kamu? Pasti baik kan?. Kamu tau nggak, masa waktu kemarin aku telfon Alenna eh dia malah bahasin kakak kamu, dia bilang aku belum move on. Hidihh aku dah move on pastinya, mungkin" Shivi terdiam sesaat,

"Dan sekarang kamu tau apa? Si Arsen ngilang coba, nyusahin banget itu anak" kata Shivi dengan nada emosi,

"Ziee kayaknya aku beneran belum move on dari kakak kamu. Itu artinya aku ngelakuin kayak gini cuma buat balas dendam ke kakak kamu ya? Supaya dia nngerasain apa yang aku rasain juga, maafin kakak ya Ziee" Shivi menatap Ziee yang masih saja menutup matanya.

Tangan Shivi terulur membelai lembut rambut gadis di depannya yang ia sudah anggap adik sendiri.

Tanpa ia tau seorang mendengarnya dari luar pintu ruangan.
.
.
.
[To Be Continue]

Siapa hayooo? Hayoo siapa?

Pendek ya? Iya dongg cape bikin yang panjang mulu, tapi semoga tetep ngena.

Sebenernya author punya dua alur. Ada alur panjang ama pendek, tapi kalian tau nggak? Sepertinya ini bakal jadi alur panjang:( semoga masih sabar menunggu akhir ceritanya ya:)

Yasudah seperti biasa kalian harus memaklumi typo 🌞

Tungguin next nya yaa😚

Jangan lupa pencet itu bintang di pojok kiri bawah👀

Protective Devil || Completed✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang