17-One day

2.6K 136 0
                                    

"Alennaa ayokk jalannya cepetan dikit dongg, jangan kek siput, lemot banget" protes Caca karena jalan Alenna sangat lambat,

"Ye suka-suka gue lah, kaki juga kaki gue" balas Alenna ikutan sewot,

"Yaudah sih Ca, mungkin Alenna mau nikmatin jalannya, secara kan kemaren ngurung mulu" sahut Bila memberikan sugesti yang masuk akal.

Caca hanya mengangguk dan kembali menurunkan kecepatan berjalannya. Berjalan santai mengikuti langkah lambat Alenna.

"Kita mau ngapain?" tanya Alenna tiba-tiba,

"Gue sih terserah kalian aja",

"Emm gimana kalo kita nonton?",

"Habis itu kita ke cafe?",

"Habis itu lo pada kudu temenin gue beli sabun muka" kalimat Meli tiba-tiba menghentikan saran bercuitan dari Caca san Bila.

Caca dan Bila menatap kesal pada ucapan Meli yang asal ceplos.

"Apa? Kenapa tatapan kalian gitu banget? Gue seriuss tauu, ngga bercanda" kata Meli membubarkan tatapan aneh kedua temannya,

"Yaudah nanti kita temenin lo, tapi terakhiran. Dan sekarang kita nonton dulu, oke?" Alenna sukses mengambalikan ekspresi ceria Caca dan Bila.

Mereka berempat berjalan bersamaan menuju bioskop di mall pusat kota tersebut.

Setelah melihat beberapa poster film yang terpasang, mereka memilih film kisah percintaan remaja.

Tak ada hal spesial di bioskop. Hanya antri dan memesan tiket, setelahnya membeli cemilan untuk dimakan selama menonton.

"Lo berdua duduk sini aja, gue sama Alenna yang beli cemilan" tiba-tiba saja Bila menarik tangan Alenna yang tengah duduk santai menikmati pemandangan kota dari sebuah kaca lebar.

Alenna hanya menghembuskan nafas pasrah. Alenna mengikuti langkah kaki temannya untuk membawanya pergi. Hingga tibalah mereka untuk memesan popcorn dan minuman.

Dua popcorn, dua choco green tea, dan dua mocachino sudah terpesan. Hanya sekadar seperti itu dan kemuadian Bila kembali mengajaknya berjalan ke tempat duduk mereka tadi.

"Lo beneran suka sama Arsen?" pertanyaan Bila yang tiba-tiba sempat membuat Alenna tersentak  sesaat,

"Iya gue suka sama dia, gue sayang sama dia" jawab Alenna tanpa ragu.

Bila tersenyum. Sedangkan Alenna menghela nafas panjang. Bila menepuk singkat pundak sahabatnya itu.

"Semoga dia yang terbaik Len".

Mendengar perkataan Bila, Alenna tersenyum sesaat dan menunduk menatap kakinya yang terus melangkah.

"Udahh dong jangan sedih ya, gue ngga bermaksud bikin lo sedihh. Besok kita cari Arsen lagi oke?" Bila nampak cemas dengan perubahan raut wajah Alenna, namun Alenna hanya mengangguk meyakinkan bahwa ia baik-baik saja.

•••

Film dimulai. Mereka semua menikmati adegan tiap adegan yang terjadi. Dari orientasi hingga resolusi.

Film itu berakhir bahagia. Tokohnya bertemu kembali setelah beberapa lama berpisah karena sebuah masalah. Berakhir dengan kecupan singkat di kening tokoh sang gadis.

Alenna tersenyum menyaksikan akhir bahagia film tersebut. Rasanya memang semua kisah di film itu berakhir bahagia bukan? Sebesar apapun masalah yang terjadi pasti endingnya akan bahagia, Alenna menginginkannya.

Setelahnya mereka melanjutkan jalan-jalan mereka menuju taman trampolin terlebih dulu, tempat wahana skating, dan sebagai penutup mereka mengisi perut mereka di sebuah cafe.

Protective Devil || Completed✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang