12 tahun yang lalu...
Hansel Acheron dan Clalea Xerioxita sedang sibuk mengurus perusahaan masing-masing, pergi subuh pulang tengah malam selalu terjadi setiap hari. Sekeras apapun mereka bekerja, tumpukan kertas tak pernah berkurang. Pekerjaannya sepert berlipat ganda.
Suasana ruang kerja Clalea sangat sunyi, ia membenci kebisingan dan gangguan sekecil apapun saat bekerja. Setidaknya sampai pintunya terketuk dan dimasuki seorang wanita.
"Alea, bagaimana keadaan kedua anakku?" tanya Clalea kepada Alea—Asisten tanpa menoleh ke arah Alea.
Bukannya tidak sopan, tapi pekerjaannya benar-benar tak bisa dilepas. Seperti balita yang sedang belajar jalan.
"Claferro dan Hillary baru saja selesai perpisahan. Mereka sedikit kecewa karena Anda dan Tuan tidak hadir di hari kelulusan mereka, tapi mereka memahami kesibukan orang tuanya," jawab Alea sangat jujur.
"Lalu bagaimana dengan Dara? Kalau tidak salah hari ini dia lulus TK," tanya Clalea sambil menandatangani sebuah kertas.
Dengan cepat Alea mengeluarkan ponselnya, mencari sebuah video dan menaruhnya di sisi meja Clalea. "Dara datang bersama pengasuh, ia dan teman-temannya menarikan tari daerah dengan sempurna," jawab Alea.
Responnya hanya anggukan, setidaknya ketiga anak Clalea dalam keadaan sehat dan baik-baik saja. Mereka sering dianggap tidak acuh pada putra putri mereka. Clalea dan suaminya sangat sadar.
Setiap orang tua bekerja demi anaknya, sehingga pasangan itu tidak pernah mendengar komentar orang luar. Pekerjaan mereka sangat berharga, mungkin sama berharganya dengan putra-putri mereka yaitu Claferro, Hillary, dan Dara.
"Bagaimana dengan pembangunan sekolah di Amerika?"
"Cabang sekolah sudah siap. Dari Elementary, Junior hingga Senior."
"Kalau begitu, siapkan keberangkatan Hillary dan Dara ke Amerika."
"Ferro?"
"Ferro tetap disini."
"Baik."
Setelah Alea keluar dari ruang kerjanya, Clalea meletakkan bolpoin dan melepas kacamatanya. Tubuhnya sedang tidak sehat tapi pekerjaan tidak bisa ditunda, apalagi kepergian anaknya.
Pergilah Dara...
***
Indonesia - Airport.
"Kalian jaga diri baik-baik dan ikuti apa kata Aunty!" pesan Hansel—Suami Clalea sekaligus Ayah dari Hillary dan Dara.
"Siap Kapten!" jawab mereka berdua bersamaan.
"Kapan Daddy akan menyusul kami?" tanya anak kecil berumur 6 tahun yang sedang memeluk boneka beruang putih miliknya.
"Belum bisa dipastikan, tapi Daddy akan berusaha menyusul kalian...," jawab Hansel padahal dalam hati ia berkata lain.
"Anne, saya titip Hillary dan Dara. Jadwal Hillary pasti padat mengingat ia mulai terjun di dunia fashion."
Anne mengangguk sebelum pergi bersama Hillary dan Dara.
Hansel melihat putrinya bernyanyi karena hati mereka sedang gembira. Putrinya pergi dengan perasaan bahagia, seperti akan berlibur diakhir tahun.
Senyum kelincinya menambah kesan imut pada gadis itu, tapi ... Senyumnya tak akan bertahan lama.
Little Badgirl begins...

KAMU SEDANG MEMBACA
Little Badgirl [COMPLETE✔]
Romanzi rosa / ChickLitIni kisah tentang mereka yang awalnya tak acuh dan berujung acuh. Ini juga kisah tentang mereka yang berawal dari pura-pura dan berujung nyata. Kisah tentang Darren Archelino Wijaya, si Ketua teladan berhati es dan Dara Eurosia, si Wakil bermasalah...