6

948 94 2
                                    

Keesokan paginya.
Iqbal dan teman temannya tidak menunjukkan batang hidungnya sama sekali sejak pagi kelas dimulai.

"lu nyari Iqbal? " tanya kayla

"hah? Ngga. Gua cuma liat jendela kok"

"paling mereka bolos, uda biasa sih itu. Bolos atau ngga nya mereka ga mempengaruhi nilai mereka. Toh tetep aja bagus" lanjut kayla.




..





Jam istirahat kali ini, Yuki memilih mencari suasana baru. Ketika ia sampai di Rooftop, ia kaget melihat sekawanan Iqbal sedang berada disana.

"kalian bolos jam pelajaran"

"apa urusannya denganmu? " tanya Iqbal.

"kami cuma lelah, ditambah lagi ada penghianat dikelas" ujar Luthfi

Yuki tau siapa yang dimaksud Luthfi, itu pasti dirinya!

"itu ga seperti apa yang kalian pikir, gua seb.. "

"emang lu tau apa isi pikiran gua? " tanya Iqbal sambil menatap Yuki lalu menyunggingkan senyuman kesalnya.

"ya sebenernya itu, gua ada disana karna.. Eumm"

"lu harus hati hati Ki, gimana kalo mereka jahat, mereka terkenal suka ngeBully sesama pelajar" sanggah Abi sambil menyesap rokoknya.

"tapi kemarin mereka ga kayak gitu kok"

"udalah Bi, percuma. Dia keras kepala" ucap Iqbal kemudian mengambil bungkus rokok dari saku celana dan mengeluarkannya sebatang.
Kemudian ia menggigit rokok itu, dan bersiap menyalakan api di ujung rokoknya.

Namun dengan sigap, Yuki mengambil rokok itu dan membuangnya ke bawah, lalu menginjaknya hingga isinya berceceran.

"apa mau mu? " tanya Iqbal yang tampak tak senang dengan sikap Yuki barusan.

"kalian ini, uda ngebolos, ngerokok pula. Kalian bisa mati karna rokok tau! "

"beneran?  Serius? " tanya Luthfi yang seakan akan tidak tau.
Kemudian ia berakting seperti orang terkena serangan jantung.

"Bal, gua kena serangan jan.. Jantung. Gua bakal mati sekarang" ucap Luthfi yang semakin membuat Yuki merasa geram.

Yuki yang merasa dipermainkan, ia memilih untuk kembali kekelas.
Namun ketika ia hendak membuka pintu. Pintu sudah terlebih dahulu terbuka, dan menampilkan sosok Gara beserta teman temannya.

Yuki berjalan mundur 3 langkah menjauh dari Gara.

"lu ngapain disini? " tanya Iqbal

"ini Rooftop. Siapa aja boleh kesini" balas Gara santai

"lu bahkan ga pernah sebelumnya datang kesini" ucap Abi, sambil membuang puntung rokoknya asal.

"bukan nya ga pernah, tapi belum sempat" balas Gavin.

"oh ayolah, kalo kalian sedang bersenang senang dengan seorang gadis disini. Harusnya mengajak kami" ucap Rezaldi sambil menatap ke arah Yuki.

"apa lu ga takut mereka macam macam ke elu? " tanya Gara pada Yuki

"bukan urusan lu" balas Yuki, dan hendak menuju pintu.
Namun dengan segera Gara membentangkan tangan kanannya, seakan melarang Yuki untuk meninggalkan tempat ini.

"gua baru dateng, masa lu langsung mau pergi" ujar Gara.

"Ra, lu buat dia takut tuh" ucap Febry bercanda.

"gua mau turun. Jangan halangi gua!" ucap Yuki kesal

"gua bakal izinin lu turun, kalau.. " ucap Gara kemudian menunjukkan pipi kanannya pada Yuki. Seakan mengartikan lu boleh turun abis nyium gua.

Spontan Iqbal mendekatkan dirinya pada Gara dan melayangkan satu pukulan keras diwajahnya.

"lu minta dipukul kan? " ucap Iqbal setelah memukul Gara

Dapat dilihat, Gara mengelap sedikit darah yang keluar disudut bibirnya.

Teman teman Gara bersiap untuk maju membalaskan dendamnya pada Iqbal. Namun Gara dengan cepat mengangkatkan tanganya ke udara, mencegat mereka melakukan aksinya itu.

"lu nyari keributan mulu, lu nyari sensasi ya? " tanya Feby

"kurang kasih sayang? " tambah Abi, kemudian ia menertawai Gara.

Ketika Gara hendak menghampiri Iqbal. Dengan segera Yuki, berada ditengah tengah diantara Gara dan Iqbal.

"jika kalian bertengkar, kalian bakal diskors"

"jika itu hukumannya, gua ga takut" ucap Iqbal

"skors, bagi gua itu liburan" lanjut Gara

Sementara itu.
"kayaknya ini bakal seru" ucap Hanif

"dua macan kembali bangun dari tidurnya" balas Gavin.

"lu bener bener ganggu waktu istirahat gua" ucap Iqbal.

"ah benarkah? Haruskah gua minta maaf huh? " balas Gara meremehkan Iqbal.

Merasa kesal, kemudian Iqbal melangkahkan kakinya mendekat pada Yuki. Dan sesaat setelah ia berada tepat didepan Yuki, Iqbal sedikit menurunkan kepalanya. Iqbal menyesuaikan posisinya dengan Yuki.

Dan Ia mencium Yuki tepat didepan semua pasang mata yang saat ini berada di sana.
Iqbal sempat melirik ke arah Gara dan memberikan tatapan seakan mengartikan gua yang menang.

Kemudian Gara memejamkan matanya, menikmati ciuman itu.
Sementara Yuki, ia membuka matanya lebar lebar, yang masih belum percaya. Bahwasannya ciuman pertamanya disaksikan oleh banyak pasang mata.

Dan juga dilakukan oleh, Iqbal?

Sementara itu.

"wah. Mata gua uda ga suci lagi" ucap Abi

"Iqbal uda dewasa ternyata" ucap Luthfi

Disaat yang bersamaan, dapat dilihat Gara menaik turunkan bahunya. Itu artinya sekarang ia sedang dalam kondisi sangat marah.
Rahangnya kembali mengeras, wajahnya merah padam. Dan juga ia mengepalkan kedua tangannya.

Perlahan Iqbal melepaskan ciuman itu. Ia menatap lekat mata Yuki.

"gua ga nyesel uda ngelakuin itu sama lu, jadi gua ga bakal minta maaf" ucap Iqbal

" lu juga ga ngebalas ciuman gua, itu artinya. Itu adalah ciuman pertama lu kan? " lanjut Iqbal

Seketika pipi Yuki memanas karna malu.

Sudah tidak tahan dengan apa yang dilihatnya saat ini. Gara memutuskan untuk meninggalkan Rooftop kemudian diikuti oleh teman temannya.

"jadi gua uda gada kesempatan nih? " ucap Luthfi bercanda.

"Ki, pipi lu merah. Lu demam? " goda Abi.

Mendengar penuturan teman teman Iqbal yang dianggapnya sangat menyebalkan itu, Yuki memilih turun tanpa mengucapkan apapun.

"parah lu Bal, nyium cewe di depan banyak orang" ucap Feby

"gua cuma berbagi" balas Iqbal

"gua jadi aktornya, kalian jadi penontonnya" lanjut Iqbal kemudian menyusul Yuki turun untuk kembali ke kelas.

"wah parah lu! " ucap Luthfi








Tq 😂😂

✅Love Scenario - M. IqbalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang