8

878 89 1
                                    

Sesampainya dirumah, Yuki masih saja terus mengumpat kata kata kasar untuk Gara.

Dia benar benar kesal saat ini.

"Garaa.. gua doain lu kaga luluussss!! " monolog Yuki

"aaaaa..  Firzaaaa"

"gua gada temen disini Zaaaa"

Karena cukup kesal dan lelah, Akhirnya Yuki memilih untuk tidur.


..




Malam harinya.

"Ren, pinjem pulpen dong buat besok" ucap Yuki

"pulpen kakak abis? Perasaan kemaren aku liat masi ada tuh" balas Rendy

Tidak mungkin kan, kalau Yuki mengatakan yang sebenernya pada sepupunya itu. Ia takut, masalah akan semakin rumit.

"ilang" balas Yuki

"ambil aja kak, di tas aku" ujar Rendy dan kembali melanjutkan game nya.



..




Dilain tempat.
Gara sungguh merasa bersalah atas apa yang ia lakukan pada Yuki. Namun satu sisi, dia juga merasa kesal padanya.

Ditambah lagi, kenapa Yuki harus dekat dengan Iqbal.

"tadi dia ga nangis, berati dia gapapa" monolog Gara.

"seharusnya tadi gua ancam dia, biar dia ga deket deket sama Iqbal"

"aaaaaah.. " teriak Gara kesal.

.

.

.


Keesokan harinya.
Selama perjalan menuju kelasnya, Rendy terus saja bercanda dan menjaili Yuki.

"seriusan tau kak" ucap Rendy

"bohong huhuu" balas Yuki

Disaat yang bersamaan muncullah Gara dan kawanannya dari arah depan.
Tampaknya mereka memang sudah menunggu kedatangan Yuki sejak tadi.

Secara refleks Yuki bersembunyi di balik tubuh Rendy, yang notabenenya lebih tinggi darinya.

Melihat Yuki yang ketakutan seperti itu, ntah kenapa membuat hati Gara seperti merasa bersalah.

"gapapa kak, tenang aja ada aku" ucap Rendy

"kakak kakak ini ada masalah apa lagi? "tanya Rendy sebisa mungkin dengan nada tenangnya.

Gara tampak kikuk, harus menjawab apa. Memang awalnya ia berniatan untuk kembali membully Yuki.
Namun ketika melihat Yuki yang takut setengah mati padanya, gara menjadi bingung sendiri.

Dan muncullah Iqbal beserta kawanannya dari belakang. Karena memang di jam jam seperti inilah mereka datang ke sekolah.

"whooahh.. Apa gua ketinggalan sesuatu yang menarik huh? " tanya Abi

Iqbal yang melihat Yuki ketakutan, ia langsung menariknya kebelakang tubuhnya.

"lu digangguin? " Tanya Iqbal sambil sedikit melihat Yuki dibelakangnya.

"gua, gu.. Gua takut Bal" balas Yuki gemetar.

Sejenak Iqbal memejamkan matanya. percayalah, sekarang ia mati matian menahan emosinya yang akan meledak. Ia sadar, sekarang masih terlalu pagi untuk ribut.

"tenang Ki, ada kita" ucap Luthfi sambil mengelus puncak kepala Yuki dan memberikan senyum.

"kan gua uda bilang, gua ga peduli kalian mau ganggu siapa aja disekolah ini. Tapi bukan dia!! " ucap Iqbal kesal.

"seharusnya lu juga datang kemarin, padahal kemarin yang lebih seru" ucap Gara dengan tatapan yang meremehkan.

Teman teman Gara hanya diam membisu. jujur saja, mereka juga sedang tidak mood sekarang.

"harusnya kemarin gua culik dia ya, biar dia ga masuk sekolah sekalian" lanjut Gara

Iqbal yang bersiap maju untuk sekedar memberi pelajaran pada Gara, harus menghentikan niatnya itu.
Karna tangan Yuki sukses menahannya dari belakang.

"jangan Bal, itu yang dia mau. Dia mau lu kepancing emosi" ucap Yuki pelan, namun masih bisa ditangkap oleh indra pendengaran Iqbal.

"males gua, pagi pagi liat drama! " ucap Gara beranjak pergi, namun sebelumnya ia sempat secara sengaja menabrak bahu Iqbal.




Setelah kepergian Gara, Yuki melepaskan dekapannya pada Iqbal.

"kak, sebenernya kemarin ada apa?"tanya Rendi Khawatir

"lu digangguin kan? "tanya Luthfi

"gua, gapapa" balas Yuki sambil menunduk

"memang sih,  sebelumnya mereka ga pernah ngebully cewe. Tapi kayaknya sekarang ini beda" ujar Abi

"jangan pergi kemana mana sendiri" ucap Iqbal pada Yuki.

"seharusnya tadi lu jangan nahan gua, jadi gua bisa pukul tu anak sialan! "lanjut Iqbal dengan nada tinggi

"Kok lu jadi marah marah ke gua sih?? Ihh" ucap Yuki, kemudian meninggalkan tempat itu.

Rendy yang kebingungan, akhirnya memutuskan untuk mengikuti sepupunya itu.

"kak!! Tungguu!! " ujar Rendy sambil berlari.

Iqbal hanya menatap kepergian Yuki dan Rendy, dengan tatapan kesalnya.

"uda dua kali lu bikin dia kesel Bal" ujar Abi

"halah, gapapa Bal. Santai aja kali, kan lu punya senjata andalan" ucap Luthfi

"apa? "tanya Abi

Iqbal pun tampak menautkan kedua alisnya menatap Luthfi untuk mendengar jawabannya.

"gausah pura pura amnesia deh lu Bal. Kan elu jadi aktornya. Gua, Abi sama Feby jadi penontonnya" ucap Luthfi

Sejenak Iqbal menelaah maksud ucapan Luthfi, dan setelahnya..








Flashback on..

"parah lu Bal, nyium cewe di depan banyak orang" ucap Feby

"gua cuma berbagi" balas Iqbal

"gua jadi aktornya, kalian jadi penontonnya" lanjut Iqbal kemudian menyusul Yuki turun untuk kembali ke kelas.

"wah parah lu! " ucap Luthfi

Flashback off..




Kemudian Iqbal tersenyum mengingat kembali kejadian itu,tanpa disadari senyumnya makin lama makin lebar.

"tukan tukan, Bal lu sehat? Ah.. Nyesel gua ngingetin lu" ujar Luthfi kemudian berlalu pergi dari sana.

Sementara itu Abi hanya menggeleng gelengkan kepalanya melihat tingkah aneh Iqbal. Dan kemudian ia juga berlalu menyusul Luthfi yang sudah berjalan duluan.








#segemagangagat agaugutogor#

💆💆

✅Love Scenario - M. IqbalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang