12

805 85 1
                                    

Sesampainya didalam sekolah, mereka dikumpulkan di lapangan basket. Untuk sekedar mengabsen kembali.



..






Kunjungan kali ini bertujuan untuk menjalin tali silaturahmi dan juga mengenalkan lingkungan sekolah beserta kegiatannya.

Pada saat kegiatan absen, tanpa sengaja Yuki melihat lihat sekeliling sekolah lamanya itu. Tidak ada perubahan sama sekali, masih sama seperti saat ia masih bersekolah disini.

Dan hingga pada akhirnya, pandangan Yuki jatuh pada Tatapan Firza yang sedang bersama Yuka.

Firza menatap mata Yuki secara fokus, seakan memastikan jika yang terjadi kali ini bukanlah mimpi.



..






Setelah selesai mengabsen secara keseluruhan. Para murid diminta untuk memasuki ruang musik. Karena mereka akan mendapat suguhan dari sang tuan rumah.

Sekarang Yuki duduk tepat ditengah tengah diantara Gara dan Iqbal.
Awkward Silence.

Tak ada yang membuka pembicaan diantara mereka bertiga. Mereka hanya mendengar sang pembawa acara menyampaikan acara kegiatan.


"sekolah lama lu bagus juga" ujar Gara.

"hmm" balas Yuki

'apa cuma gua yang gatau tentang Yuki? Kenapa Gara lebih tau tentang Yuki? ' batin Iqbal

"bosen! "ujar Gara

"lu berisik banget sih" balas Iqbal

"paan sih? " sahut Gara

"uda dong. Kalian ini kenapa sih?? " ujar Yuki sambil menutup kedua telinganya.

Mereka pun kembali terdiam, dan memperhatikan kedepan.






..







Hingga memasuki acara penutup.

"semoga kalian semua terlibur. Ini dia Firza!! " ucap MC memanggil Firza.

Firza memasuki area panggung. Dan memberikan senyuman pada tamu yang datang kesekolahnya.

"saya disini mencoba membawakan lagu ciptaan saya sendiri" Ucapan Firza terhenti sejenak ketika pandangan matanya bertemu dengan Yuki.

"lagu ini saya ciptakan untuk seseorang. Dan sekarang saya akan menyanyikannya disini, dipanggung ini. Untuk yang pertama kalinya.

🎶 (untuk para pembaca, lagu yang saat ini diputar adalah lagu Virzha - Lagu Rindu) 🎶

Firza memulainya dengan memainkan senar gitarnya..

Pagi..
Telah pergi mentari tak bersinar lagi. Ntah sampai kapan. Ku mengingat tentang dirimu.

Kuhanya diam, menggenggam menahan segala kerinduan. Memanggil namamu disetiap malam, ingin engkau datang dan hadir dimimpiku rindu..

Dan waktu kan menjawab pertemuan ku dan dirimu. Hingga sampai kini, aku masih ada disini.
Kuhanya diam menggenggam menahan segala kerindu memanggil namamu disetiap malam ingin engkau datang dan hadir dimimpiku, rindu.

Dan bayangmu, akan selalu bersandar dihati...


Melihat Yuki yang begitu fokus menatap Firza. Iqbal mencoba mencari tau jawabannya sendiri.

Iqbal membagi fokusnya, sesekali pandangannya melihat ke arah Yuki dan Firza.

'apa mereka saling kenal? ' batin Iqbal.


Setelah acara berakhir, Yuki terlebih dahulu meninggalkan ruang musik. Ia mengatakan ingin ke toilet.

Namun pada saat perjalanan dikoridor sekolah, Yuki yang secara terburu buru secara tidak sengaja menabrak seseorang.

"sorry sorry" ucap Yuki, dan lantas beranjak pergi.

"Yuki" sapa Yuka.

"Yuka" balas Yuki

"lu apa kabar? " tanya Yuka

"seperti yang lu liat, gua makin membaik selama pindah sekolah. " balas Yuki

"mereka tidak pernah membanding bandingi gua lagi, seperti apa yang gua dapet disini" lanjut Yuki

"Firza. Dia.. " ucapan Yuka terpotong

"kenapa Firza? Gua liat kayaknya dia jauh lebih baik dan bahagia sekarang." ucap Yuka.

"Yuki, gua belom selesai bicara! "ujar Yuka

"hh.. Udalah, gua mau ke toilet. Mau cuci muka" ujar Yuki

Yuki meninggalkan Yuka di sana sendiri dan menuju toilet.






..





Selesai mencuci muka, seketika Yuki terkejut melihat kehadiran Firza tepat dibelakangnya.

Yuki dapat melihat Firza dari pantulan cermin wastafel.

Refleks Yuki membalikkan tubuhnya menghadap Firza.

Belum sempat Yuki mengeluarkan kata kata, Firza sudah terlebih dulu memeluk Yuki.

Pelukan erat, yang selama ini Yuki rindukan.

Untuk beberapa saat mereka terdiam dalam posisi itu, Yuki juga terlihat bergetar ketika secara tiba tiba Firza memeluknya.

"lu masih inget gua, kan? "tanya Firza tanpa melepas pelukannya.

"lu bahkan ga ngebalas pelukan gua" lanjut Firza.

Secara paksa Yuki melepas pelukan Firza.

"gua. gua mau kumpul bareng temen temen gua yang lain" Ucap Yuki kaku.

"gua juga temen lu" balas Firza seraya menatap mata Yuki

"ah.. Apa itu alasan buat lu ngehindarin gua? Hmm? "tanya Firza

"lu terlihat lebih ceria, pasti lu lebih bahagia kan sekarang" sekarang giliran Yuki yang membuka suara.

"hh.. Ceria ya?? " ucap Firza sambil mendengus meremehkan ucapan Yuki

"apa ini arti dari ceria? Nunggu buat bisa ketemu elu lagi? Bahkan lu ganti nomor" ujar Firza lalu menatap kearah lain sejenak.

"gua ga lebih baik sekarang, gua kesepian" lanjut Firza dengan nada lirih.

"Yuka, diakan selalu ada disamping lu. Dia juga.. "ucapan Yuki terpotong

"jangan bahas orang lain, mari manfaatkan waktu yang kita punya. "ucap Firza.

Disaat yang bersamaan, muncullah Iqbal.

"uda gua duga sebelumnya" ucap Iqbal mengagetkan mereka berdua.

"Bal" ujar Yuki

Sekilas Firza menatap Iqbal yang mulai mendekat kearahnya.

"jadi apa hubungan kalian? Teman? Pacar? Teman rasa pacar? " Ucap Iqbal

"Iqbal lu ngomong apa sih?? "Yuki kesal

"lu cemburu? Ga suka? " tanya Firza pada Iqbal dengan nada meremehkan.












#TeamFirzaYuki
#TeamIqbalYuki
#TeamGaraYuki
#???

😂😂😂 ah syudahlah thor :v

✅Love Scenario - M. IqbalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang