18

837 74 1
                                    

Yuki tidak membalas ucapan Gara, Ia benar benar merasa ketakutan sekarang.

Dan ia memutuskan untuk pergi dari sana. Diikuti oleh Kayla, Gara dan kawan kawan.







..






Sekarang Yuki berada didalam toilet bersama Kayla. Yuki mencoba membersihkan bumbu bumbu makanan yang mengotori seragamnya.

"dia itu cewe yang gua maksud Ki" ucap Kayla.

Yuki hanya diam, mendengar ucapan Kayla. Namun sesaat setelahnya, tanpa ia sadari, air matanya keluar begitu saja.

"gua takut Kay" ucap Yuki

"iy.. iya gua tau Ki, gua juga takut. Iqbal kalo uda masalah cewe itu, dia pasti protect banget. Makanya tadi gua buru buru ajak lu pergi dari sana sebelum lu.. Yah.. Lu taukan Ki" ujar Kayla.

"hmm.. Gua tau. " balas Yuki.




...



Sementara itu.

Didepan toilet terdapat Gara dan Kawan kawan.
Seperti nya mereka sengaja berdiri didepan toilet itu, agar tidak ada orang lain yang masuk.

Gara berfikir, mungkin saat ini Yuki membutuhkan waktu VIP buat menenangkan diri.

Oleh karena itu, kini Gara dan kawan kawannya mendapat tatapan dari para murid.

Ah iya, Gara dan kawan kawan kan sekarang sedang berdiri didepan toilet perempuan. Jadi tak heran, jika mereka mendapat tatapan itu.

"apa liat liat??!! Mau dicolok tu mata? " ucap Gara pada salah satu murid yang menatapnya.

Setelah mengucapkan itu, tampak murid itu ketakutan.

Aura Gara memang sudah tidak diragukan lagi.






.




Setelah beberapa waktu kemudian, Yuki dan Kayla keluar dari Toilet.

"anjir kaget! Kalian ngapain di depan toilet cewe??  Mau ngintip ya??!! " ucap Kayla.

"paan sih, berisik lu" balas Gara.

Kemudian Gara menatap ke arah Yuki, tampak bekas noda di seragam Yuki masih terlihat jelas.

Maka dari itu, Gara melepaskan Hoodie merah yang ia pakai, lalu memberikannya pada Yuki.

"lu ga mungkin kan, belajar pake seragam kotor. Ga enak diliat. " ucap Gara

"makasih" balas Yuki, hanya Tunduk

"udalah, lupain aja kejadian tadi. Apapun yang lu denger di kantin tadi, cukup masuk kanan keluar kiri." ucap Gara.

"yee.. Itu sih kebiasaan elu. Gausah lu bagi bagi ke temen gua" ujar Kayla.

"uda pake aja Ki, ntar lagi bel masuk" ucap Gavin.

"sekali lagi makasih, buat kalian semua" ucap Yuki.







..








Sesampainya dikelas.

Yuki tidak melihat kehadiran Gara disana. Mungkin ia masih berbincang bincang dengan perempuan tadi.

Sementara itu, teman teman Iqbal tetap terlihat dipojok kelas sambil iseng mengganggu murid lainnya.

"kayak kenal gua sama tuh Hoodie yang dipake Yuki" ucap Abi.

"iya, sama gua juga" ucap Feby

"wooyy!! Ada pak guruu!!" ujar salah satu murid yang baru saja memasuki kelas.

Tak lama, masuklah seorang guru.

Dan beberapa saat kemudian Iqbal masuk menyusul kekelas.

"dari mana kamu Bal? " tanya pak Guru

"tadi ada urusan penting pak" balas Iqbal

"oke kita lanjutkan pelajaran minggu lalu." lanjut Pak Guru.

"ya gua tau, urusan penting lu itu 'Dia' batin Yuki.


Iqbal yang duduk paling belakang itu pun, hanya bisa menatap punggung Yuki.
Terlintas kembali oleh insiden yang tadi terjadi dikantin.

Namun seketika pikirannya buyar, ketika ia merasakan ada sesuatu yang beda pada Yuki.

'Hoodie merah itu??  Itu bukannya punya Gara?? " batin Iqbal.

"Hoodie merah itu ya? Lu pasti mikir tentang Hoodie itu kan? " ujar Luthfi.

"itu punya Gara kan? " Iqbal memastikan

"pasti terjadi sesuatu tadi, tapi apa ya? " bukannya menjawab, Luthfi malah bertanya pada dirinya sendiri

"ceritanya panjang" sahut Iqbal.

"jadi lu tau?? " tanya Luthfi

"hmm. Nanti gua ceritain" ucap Iqbal.





.
.
.





Bel pulang berbunyi.
Yuki buru buru merapikan semua buku pelajarannya. Ia tidak ingin berurusan dengan Iqbal saat ini.

"gua duluan ya Kay" ucap Yuki sambil memakai tasnya dan berlalu pergi meninggalkan kelas.

"ya.. Hati hatii" jawab Kayla agak sedikit berteriak, karena Yuki sudah berada di luar kelas.


Melihat kepergian Yuki seperti itu, Iqbal merasa sangat bersalah. Karena tadi secara blak blakan ia membentak Yuki didepan kerumunan murid.

"Yuki pergi ko ga pamit pamit sih, mau ada apa emang? " tanya Abi yang tidak tau sama sekali.

"Tadi Lucy datang buat nyari gua dikantin, tapi Lucy ga sengaja nabrak Yuki. Jadi makanannya tumpah ke seragamnya" ungkap Iqbal

"oooo.. Jadi itu alasannya Yuki make Hoodienya si Gara" Ucap Abi.

"gua juga tadi bentak Yuki didepan anak anak yang lain." lanjut Iqbal

"uda gua duga. Pasti ini ada hubungannya sama lu" ucap Luthfi.

"gua mencium aroma aroma sakit hati" ucap Feby

"pasti Yuki sakit hati sekarang. Soalnya secara terang terangan lu belain Lucy" lanjut Feby.

"gimana kalo Yuki buat gua aja, si Lucy kan uda balik lagi tuh" ucap Abi, yang sebenarnya hanyalah candaan.

Namun seketika, Iqbal menatap Tajam ke  arah Abi.

"gua becanda anjir" ucap Abi.

"Lucy, dia punya penyakit hati. Jadi dia itu lemah banget, makanya tadi gua bener bener ga bisa ngedalikan emosi gua" ucap Iqbal.

"penyakit hati?? " ucap mereka kompak.

"iya " balas Iqbal

"kalo gua jadi lu, mungkin gua juga bakal ngerasain apa yang lu rasain saat ini Bal. " ujar Feby

"lu masih ada perasaan sama Lucy? " tanya Luthfi.

"ntahlah. Gua bingung" Balas Iqbal

"lu harus punya keputusan, lu ga bisa libatin 2 perempuan disaat yang bersamaan " ujar Luthfi

"maka dari itu, tadi kan gua bilang. Yuki buat gua aja ya!" ucap Abi.

Namun kali ini Abi sukses mendapatkan satu pukulan tidak keras dari Iqbal, pukulan bercanda maksudnya.

Tapi tidak menutup kemungkinan, Abi akan mendapatkan pukulan yang sesungguhnya, jika ia benar benar menikung sahabatnya itu.




















Iqbal teh maunya apa? :"

✅Love Scenario - M. IqbalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang