7

908 96 5
                                    

Yuki kini berada dikelas dalam keadaan jantung yang berdegup cukup kencang.
Dia kembali mengingat ingat apa yang Iqbal lakukan  beberapa saat yang lalu.

Dan lihatlah, wajah Yuki kembali memerah seperti tomat. Yang artinya dia sedang tersipu malu.

"lu baik baik aja kan ya? " tanya Kayla penuh telisik pada Yuki.

"ya, gua baik baik aja. Iya hehe"

"tapi lu keliatan ga baik baik Ki, lu demam? " kembali tanya Kayla.

Tiba tiba rombongan Iqbal dan kawanannya datang memasuki kelas.

"Ki, kalo lu mau rahasia elu sama Iqbal aman. Lu harus traktir gua makan " bisik Luthfi tepat di telinga kanan Yuki

Yuki seketika menatap tajam ke arah Luthfi dan Iqbal secara bergantian.

Sementara itu Abi hanya menggendikan bahu sambil mengeluarkan smirk khasnya.

Tak berbeda jauh dengan Yuki, Iqbal pun juga merasa sedikit grogi saat menatap mata Yuki. Namun bukan Iqbal namanya, jika ia tidak bisa memutar balikkan keadaan.



"kalian kenapa sih? " tanya Kayla bingung

"gapapa Kay. Mereka emang aneh sejak embrio" balas Yuki.



..




Sementara itu dilain tempat..

Gara menatap lurus kedepan memandang papan tulis yang kosong dengan tatapan yang mematikan.
Kalau sudah begini, teman temannya sungguh dibuat mati ketakutan.


"kita bully Yuki" ucap Gara pelan namun penuh penekanan.

"apa? " tanya Ryuji memastikan

"Ra, kita kan ga pernah bully cewe. Gak, gua ga mau ikut! " ucap Rezaldi

"lu suka kan sama dia" ucap Hanif

"gua bilang bully, ya bully!!  Nurut apa kata gua! " bentak Gara

"tapi dia cewe Ra. " kini giliran Gavin buka mulut.

"gua ga peduli" balas Gara yang seolah olah memang tidak peduli.




..




Iqbal dan teman temannya kembali membolos untuk tidak mengikuti pelajaran selanjutnya.

Hingga sampai akhirnya bel pulang berbunyi.

"kak, hari ini aku ada latian skate di belakang gedung sekolah. Kakak mau nungguin aku atau pulang sendiri? " tanya Rendy

Setelah berpikir cukup lama. Akhirnya Yuki memilih untuk pulang saja. Karena ia bisa menaik trasportasi umum.


"kakak pulang aja deh Ren. Kakak ngantuk"

"eumm.. Yauda kak, hati hati ya!! "ucap Rendi lalu mencubit pipi kiri Yuki dengan gemas, lalu beranjak pergi.

.

.

.

Yuki kembali melanjutkan perjalanannya, ia melihat kearea lapangan bola basket. Disana masih banyak siswa yang bermain ditengah teriknya panas matahari.

Hingga saking fokusnya menatap lapangan, Yuki tanpa sengaja menabrak dada bidang Gara.

Seketika Yuki meminta maaf sambil menundukkan kepalanya. Ia masih takut melihat siapa yang ia tabrak itu. Namun ketika Yuki melihat sepatu yang dipakai cowo itu.

Yuki langsung membulatkan matanya sempurna, dan langsung menatap ke arah depan.

"jalan pake mata nona!" ucap Gara sarkastik.

Teman teman Gara hanya turut memberi tatapan seolah olah mengatakan 'pergi sekarang, atau lu ga bakal selamat'

"maaf" ucap Yuki pelan, sangat pelan.

"apa? Gua ga denger"balas Gara sambil memiringkan kepalanya lalu mendengus kesal melihat lawan bicaranya ini.

"kemana pengawal lu? Hmm? "tanya Gara

"maaf" ucap Yuki, kini terdengar cukup jelas. Berharap Gara berhenti mengganggunya.

"gua mau pulang, permisi" lanjut Yuki.
Namun belum sempat Yuki pergi, Gara sudah terlebih dulu mencegatnya. Dengan cara membentangkan tangan kanannya.

"oh ayolah, kenapa lu selalu pergi disaat gua baru datang. Ya ga Ji? "tanya Gara pada Ryuji.

Ryuji hanya membalas lewat deheman saja. Ia malas menanggapi teman nya saat ini.

"gua kan uda minta maaf, sekarang gua mau pulang. " ucap Yuki

Lalu tiba tiba Gara merampas tas Yuki, dan mengeluarkan semua isinya. Hingga isi tas Yuki jatuh ke lantai berceceran.

"Garaa!!! " bentak Yuki

"iya sayang? Ada Apa? Hmm?" balas Gara

"lu tu nyari perhatian mulu ya. Lu mau satu sekolah meratiin elu? Hah!? " ujar Yuki

Gara kembali menatap Yuki dengan tatapan yang mengintimidasi, Gara tampak sangat marah saat ini.

Gara maju perlahan ke arah Yuki, dan Yuki juga secara refleks mundur perlahan. Hingga pada akhirnya Yuki menabrak dada Rezaldi.

Yap, karena saat ini Gara dan teman temannya sedang mengelilingi Yuki.

Dengan segara Yuki membalikkan badannya, menghadap Rezaldi.

"please, gua mau pulang" ucap Yuki lemah dan ketakutan pada Rezaldi

Lagi lagi Rezaldi hanya diam, ia sungguh frustasi sekarang.

"ah sayang sekali, pengawal lu sekarang lagi sibuk latihan" Ucap Gara sambil menginjak injak tempat pensil dan juga buku tulis Yuki yang berceceran di lantai.

Sesungguhnya banyak siswa maupun siswi yang melihat insiden pembullyan itu, namun tak ada satupun diantara mereka yang berani datang untuk menolong Yuki.

"gua hari ini mau nyari perlengkapan buat Praktek besok" ucap Ryuji, percayalah dia berusaha untuk mengalihkan atensi Gara saat ini. Agar Gara berhenti melakukan tindakannya itu.

"hh.. Sejak kapan lu peduli tugas Ji? " balas Gara, namun tetap menatap lurus tepat ke arah Mata Yuki.

Dan sesaat setelahnya, Gara membalikkan tubuhnya untuk meninggalkan tempat itu. Diikuti dengan satu persatu temannya itu.

"cuma itu yang bisa gua bantu" ujar Ryuji pada Yuki, dan mengikuti Gara pergi.

"bersembunyilah jika melihat kami" ucap Rezaldi, sambil sejenak memegang bahu Yuki. Dan ia juga berlalu mengikuti kepergian Gara dan teman temannya yang lain.

Selepas kepergian Gara, Yuki menetes kan air matanya. Dan juga sambil merapikan lagi isi tasnya yang berserakan itu.

"gua benci lu! "ucap Yuki.

              **NEXT dah 😂

✅Love Scenario - M. IqbalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang