25

963 96 22
                                    

Saya kembali :v
Damn 👀

Sampe Saya di spam dikolom komentar 😂

berharap Iqbal juga punya wattpad, terus baca cerita ini wkwk
/plak/ /ditabok netijen/
😂😂

VoteComment ya 👀
I see follow me ya 👀








Sekarang disinilah mereka, diruangan yang bernuansa putih polos. Juga terdengar alat alat medis yang sedang bekerja demi membantu satu nyawa yang tengah berjuang.

Suasana begitu tenang dan menegangkan.

"Bangun sayang. Bangun Iqbal" ujar wanita yang sekarang sedang berada disisi Iqbal, dan juga ditemani oleh seorang pria.

Tepat sekali, mereka berdua adalah orang tua Iqbal.

Sedari tadi doa terus saja terucap dari kedua mulut mereka, berharap anak semata wayang mereka kembali sadar.

Ralat, sebenarkan bukan hanya mereka berdua saja yang berdoa.

Sekarang Luthfi, Feby, Abi juga Yuki dan Rendy. Mereka semua berdiri di depan ruangan Iqbal.

Yuki terus menatap kedua tangannya, yang kini masih terdapat noda darah Iqbal disana.

Air mata tak henti hentinya mengalir di kedua pipinya.

"ini salah gua" ujar Yuki merutuki dirinya.

"ini salah gua" ucap nya lagi.

Luthfi kemudian bangkit dari posisinya dan berdiri tepat didepan Yuki.

Menyadari kehadiran Luthfi, Yuki dengan segera mendongakan kepalanya untuk menatap Luthfi.

"ini salah gua Fi, salah gua"

Seketika Luthfi memegang kedua pundak Yuki, kemudian perlahan menurunkan dirinya, karena ia ingin menyesuaikan posisinya dengan Yuki yang dalam posisi duduk itu.

"dengerin gua baik baik, lu jangan nyalahin diri lu sendiri kayak gini. Dia ngelakuin itu, ralat, kita ngelakuin itu, karna kita ga mau ada apa apa sama elu." ucap Luthfi sambil mengeratkan pegangannya di kedua pundak Yuki.

"kita berdoa yang terbaik buat Iqbal" lanjut Luthfi.

Terlihat Gara dan kawanannya baru saja tiba dirumah sakit.

"gimana?? "tanya Gara pada Abi

"dia lagi kritis" balas Abi

"tujuan awal kita itu buat ngasih pelajaran sama mereka, tapi kalo kayak gini hasilnya. Gua ga bisa tinggal diam! " ujar Gara

"gua bakal balas mereka" gumam Gara

Gara kemudian melihat kearah Yuki, terlihat Yuki masih tertunduk. Dan Gara meyakini, bahwasannya Yuki sekarang pasti sedang menangis.

Gara berjalan menghampiri Yuki, dan tiba tiba Gara merobek seragam yang ia kenakan, untung Gara masih memakai dalaman kaos putih.

Hasil robekkan itu kemudian ia basahi dengan air yang terdapat di wastafel didekat Yuki.

Lalu Gara mengelap noda darah di kedua tangan Yuki dengan itu.

"gua tau ini salah, gua seharusnya ga pernah nyimpen perasaan buat elu. " ucap Gara

"cuma ada dia di hati dan pikiran lu. "lanjut Gara

"sorry gua egois, tapi nyatanya memang begitu. " ucap Gara.

Lagi lagi Yuki hanya terdiam, tak berniat membalas ucapan Gara.

Setelah membersihkan seluruh noda darah dikedua tangan Yuki. Gara berniat untuk pergi, demi membalaskan dendamnya pada mereka yang telah membuat Iqbal menjadi seperti ini.

✅Love Scenario - M. IqbalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang